Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan indeks massa tubuh dengan rasio TG/HDL pada pasien diabetes mellitus tipe 2 Lumbantobing, Andrico Napolin; Suandy, Suandy; Lubis, Ilham Akbar
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 4 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v4i1.2283

Abstract

Gambaran dislipidemia pada DM tipe 2 yang paling sering ditemukan adalah peningkatan kadar TG dan penurunan kadar HDL. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan indeks massa tubuh dengan rasio TG/HDL pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh rekam medis pasien diabetes melitus yang tercatat dalam rekam medis RS Royal Prima dari April sampai Mei 2021. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Jumlah sampel yang terlibat sebanyak 100 orang. Data diperoleh dari rekam medis pasien diabetes mellitus. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia paling banyak terkena diabetes melitus tipe II yang paling tinggi pada mortalitas usia 40-60 tahun berjumlah 51 orang. Sementara distribusi proporsi pasien diabetes melitus tipe II berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 64 orang. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa usia tidak berhubungan dengan indeks massa tubuh (0,517). Demikian juga dengan hasil uji pada jenis kelamin, disimpulkan bahwa jenis kelamin juga tidak berhubungan dengan indeks massa tubuh (0,683). Sedangkan kadar rasio TG/HDL paling tinggi adalah 3,6-4,5 dengan jumlah total 44, sementara nilai rasio TG/HDL paling rendah adalah 1,1-2,5 dengan jumlah total 5.
Indeks massa tubuh dan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 Suandy, Suandy; Lumbantobing, Andrico Napolin; Rohen, Rohen; Chairul, Muhammad; Dewani, Yunita; Tarigan, Setia Budi
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 4 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v4i1.2287

Abstract

Penyakit diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) berdampak negatif pada kualitas hidup sekaligus meningkatkan morbiditas dan mortalitas. HbA1 (hemoglobin terglikasi) digunakan untuk mendiagnosis diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara nilai IMT dan HbA1c pada pasien DM tipe 2. Studi ini mengambil pendekatan cross-sectional dan bersifat observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan IMT dengan Kadar HbA1c yang paling banyak mempengaruhi diabetes mellitus adalah 18,5-24,9 yaitu 53 orang, sedangkan yang paling rendah yaitu ≥25 dengan jumlah 22 orang. Terdapat korelasi yang tidak signifikan antara Hba1c dengan IMT (p=0,987).
The Effect of Giving Celery Extract on Testicular Function of Wistar White Rats Exposed to Lead Acetate Mefriyanti, Evi; Lumbantobing, Andrico Napolin; Akbar, Khainir
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 2 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i2.1099

Abstract

The population is unaware of lead poisoning risks. Lead can cause tissue function and metabolism issues. Celery (Apium graveolens L), an antioxidant, is widely used in medicine and as a multivitamin. This study examines how celery extract affects SOD levels and testicular Caspase-3 expression in lead-exposed Wistar white rats (Rattus norvegicus). The accurate experiment-based quantitative research. 27 Wistar white rats (Rattus norvegicus) were sampled. This study examined celery extract as an independent variable and SOD and caspase-3 expression as dependent variables. Three treatment groups were presented: Control Group, Treatment Group 1 with 200 mg/kg BW celery extract, and Treatment Group 2 with 400 mg/kg BW. The Paired T-test and normality test were performed. SPSS 26.0 processed statistical data. The study indicated that celery extract increased SOD levels, but not as much as without lead introduction. Also, the caspase-3 decrease was not significant. In normality tests, SOD and caspase-3 were p > 0.05. Similarly, the Paired T-test showed 0.000 < 0.05 for SOD caspase-3 levels. Celery leaf extract (Apium graveolens Linn) at 200 and 400 mg/kg BW provided active components like alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and steroids, which were beneficial. The body benefits from its antioxidant properties.
Pengaruh Ekstrak Buah Pala (Myrisca Fragnant Houtt) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Hispatologi Hati Tikus Putih Galur Wistar Jantan Yang Mengalami Diabetes Melitus Sihite, Isnaini; Haryadi, Haryadi; Lumbantobing, Andrico Napolin
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 6, No 2 (2025): J-P3K
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v6i2.764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap kadar kolesterol dan gambaran histopatologi hati pada tikus putih galur Wistar jantan yang mengalami diabetes melitus. Diabetes melitus diinduksi dengan pemberian alloksan, dan tikus dibagi menjadi beberapa kelompok: kelompok kontrol, kelompok diabetes, dan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak buah pala dengan dosis berbeda. Kadar kolesterol dievaluasi melalui pengukuran kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL, sementara gambaran histopatologi hati dianalisis menggunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah pala secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL. Selain itu, ekstrak buah pala juga memperbaiki gambaran histopatologi hati yang rusak akibat diabetes melitus. Penurunan kadar kolesterol dan perbaikan kondisi hati ini menunjukkan bahwa ekstrak buah pala berpotensi sebagai terapi untuk mengatur kadar kolesterol dan memperbaiki kerusakan hati pada penderita diabetes melitus.