Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL DITINJAU DARI TEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER Ni Wayan Risna Dewi
Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyakumara.v4i2.4422

Abstract

-
Menggali Bakat Anak Usia Dini Melalui Stimulasi Multiple Intelligences Ni Wayan Risna Dewi
Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyakumara.v2i1.1460

Abstract

Menggali Bakat Anak Usia Dini Melalui Stimulasi Multiple Intelligences
EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI BIDANG KARIER DALAM PEMILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN SISWA KELAS IX-A SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM Ni Wayan Risna Dewi; Bestari Laia; Emarni Molo
Counseling For All : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 2 (2023): Counseling For All: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/jubikon.v3i2.1225

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah siswa masih banyak yang belum bisa memutuskan arah karier mereka karena para siswa mengaku kurangnya wawasan dan informasi tentang karier yang mereka dapatkan sehingga mereka masih binggung antara memilih melanjutkan ke SMA/MA/SMK karena belum mengetahui secara jelas mengenai profil sekolah menengah yang akan mereka pilih. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan tingkat pemilihan pendidikan lanjutan siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi bidang karier. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experimen dengan metode deskriptif. Instrumen penelitian adalah Angket. Hasil penelitian: (1) Berdasarkan hasil pengolahan angket dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara tingkat pemilihan pendidikan lanjutan sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi bidang karier, (2) Skor rata-rata tingkat pemilihan pendidikan lanjutan siswa selbelum diberi layanan sebesar 51,39, sedangkan setelah diberi layanan meningkat dengan skor rata-rata sebesar 64,26. (3) Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan Z Wilcoxon diperoleh nilai Zhitung = 5,31 selanjutnya dikonfirmasikan dengan nilai Ztabel = 1,60 pada taraf signifikan 5% ( = 0,05). Karena Zhitung > Ztabel, sehingga bisa dikatakan bahwa ada perbedaan antara tingkat pemilihan pendidikan lanjutan sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi bidang karier. Simpulan: layanan informasi bidang karier efektif untuk meningkatkan tingkat pemilihan pendidikan lanjutan. Saran: Guru pembimbing hendaknya dapat memberikan layanan-layanan yang ada dalam kegiatan bimbingan konseling, khususnya layanan informasi bidang karier dalam upaya untuk membantu siswa dalam meningkatkan minat melanjutkan studinya.
DAMPAK PUNISHMENT DAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI DI KABUPATEN NIAS SELATAN I Gede Ratnaya; Bestari Laia; Ni Luh Ika Windayani; Ni Wayan Risna Dewi
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 2 (2024): Vol 12 No 2 Mei 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i2.5758

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak punishment dan reward terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri. Jenis penelitian yang digunakan yakni jenis penelitian kuantitatif melalui pendekatan asosiatif (korelasional). Populasi penelitian ini seluruh siswa SMK Negeri yang berjumlah 646 orang. Sampel penelitian 10% dari jumlah populasi 646 siswa yaitu 64,6 atau dibulatkan 65. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan hasil analisis data penelitian Nilai thitung=4,536>ttabel=1,999 atau Ha diterima.Hasil Fh= 15,36 nilai ini selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel (Ft) dengan dk pembilang = k = 2 dan dk penyebut = (n-k-1) = (65-2-1) = 62 dengan taraf kesalahan yang ditetapkan 5%, maka diperoleh Ftabel = 3,11. Sehingga diperoleh Fh>Ft (15,36>3,11), maka dari hasil perhitungan di atas diketahui punishment dan reward secara bersamaan berdampak secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Kesimpulan pemberian punishment dapat menertibkan siswa yang mengganggu proses pembelajaran dan mencegah berbagai pelanggaran terhadap peraturan atau sebagai tindakan peringatan, sehingga siswa dapat lebih terfokus dalam belajar. Pemberian reward akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa lebih semangat untuk belajar. Penempatan punishment dan reward secara tepat dapat menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik dalam menumbuh kembangkan motivasi belajar siswa. Saran, hendaknya guru dalam memberikan reward dan punishment dilakukan secara tepat sesuai dengan kemampuan dan kesalahan siswa. Dan Hendaknya sekolah mengupayakan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman demi menunjang proses belajar siswa, dengan adanya fasilitas akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Improving the Professional Competence of Teachers through Learning Communities Arifin; Bestari Laia; Ni Luh Ika Windayani; Lies Dian Marsa Ndraha; Ni Wayan Risna Dewi; Jean Imaniar Djara; Imam Subayil
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/ji.v10i1.4154

Abstract

This study explores community activities that contribute to enhancing teachers' professional competence. Employing a qualitative approach, data were collected through interviews, observations, and documentation and analyzed using the interactive model of Miles and Huberman, encompassing data collection, analysis, and reporting. Findings reveal that learning communities within schools significantly support teachers’ learning processes and foster improvements in their professional competencies, evident in their teaching practices, material delivery, and commitment to the profession. The study underscores the importance of learning communities as platforms for sharing best practices, deepening content knowledge, enhancing pedagogical skills, and developing innovative teaching strategies—thereby cultivating a culture of professionalism and lifelong learning. Furthermore, the research contributes to the development of a collective-based professional development model that prioritizes collaboration over individual training, which often lacks sustained impact. Lastly, learning communities are shown to foster a sense of belonging and support among teachers, increasing motivation, self-confidence, and willingness to experiment with new approaches. This research thus strengthens the implementation of the Merdeka Curriculum by promoting collaborative and sustainable professional development for teachers. Keywords: Teacher Competency, Learning Community, Teacher Professional Competence