Matematika yang bernuansa budaya sering ditemukan pada batik. Batik Kudus merupakan sentra pembuatan batik khas Kudus yang terletak di Desa Langgardalem No. 59, RT. 04/RW. 01, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus. Ada dua jenis batik Kudus, yaitu batik tulis dan batik cap, yang telah menjadi bagian integral dari budaya Kudus. Penelitian ini mengaitkan batik Kudus dengan konsep geometri bangun datar. Metodologi yang digunakan adalah etnografi deskriptif kualitatif dengan pendekatan eksplorasi. Fokus penelitian ini adalah pada unsur-unsur etnomatematika yang terdapat dalam berbagai motif batik Kudus. Subjek penelitian ini yaitu bapak Lukman El Hakim dan bapak Fadloli sebagai pemilik sentra batik dan sebagai pakar budaya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi eksplorasi, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian tentang batik Kudus adalah untuk mengungkap nilai matematis dan filosofis yang terkandung dalam motif-motifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap motif memiliki makna filosofis serta konsep matematis yang terkait dengan geometri bangun datar. Beberapa motif yang diteliti antara lain buket bunga krisan, pasung seling, merak kembang krisan, bunga matahari, kiai jangkar, gebyok rogomoyo, dan pakis haji. Konsep matematika yang ditemukan dalam berbagai motif batik Kudus meliputi geometri bangun datar seperti segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, jajar genjang, dan belah ketupat. Selain itu, motif batik Kudus juga mencerminkan nilai-nilai filosofis yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Kudus.