Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Metode Analogy Biomimicry Pada Perancangan Klinik Tuberkulosis Paru Di Surabaya Jarot Wahyono; Amar Rizqi Afdholy
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2022): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v6i1.4193

Abstract

ABSTRACT Indonesia is the country with the second-highest number of positive cases of tuberculosis worldwide (Global Tuberculosis Report, 2016). One of the factors causing the increase in tuberculosis sufferers is the lack of public health service facilities. Tuberculosis-positive patients receive treatment at a health clinic. On the other hand, limited costs at the clinic have resulted in limited infectious disease prevention facilities (Curry International Tuberculosis Center, 2011). To support the aspect of preventing disease transmission with limited cost aspects, a passive strategy is used by utilizing the natural aspects of the clinic building. Biomimicry takes the concept of nature to solve problems in buildings using the Analogy design method and is supported by the Descriptive Model method from Nigel cross for problem analysis. The results of the design are design concepts and schematic designs from the clinic using the analogy of the photosynthesis process to increase oxygen levels in the room as an active strategy, and using vegetation components and building mass as a passive strategy to increase oxygen. The results of the design are following the initial goal of preventing bacterial transmission through the air conditioning system, as well as the goal of supporting patient comfort which is realized in an air-conditioning system that has high oxygen levels. This concept can be applied to other health facilities so that it can support reducing the risk of transmission in health clinics. Keywords: Pulmonary Tuberculosis, clinic, Biomimicry, analogy design method
ANALISA AKSESIBILITAS KAWASAN WISATA: Studi Kasus Akses Wisata Religi Mbah Joyo Dinoyo Malang wahyono, Jarot; Suryo Tri Harjanto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i02.10013

Abstract

Wisata religi Mbah Joyo merupakan obyek wisata dengan aspek atraksi berupa makam Mbah Joyo yang berada di kelurahan Dinoyo, Malang. Tokoh masyarakat tersebut menjadi tokoh sejarah perkembangan kelurahan Dinoyo dalam proses perkembangan kawasan di awal perkembangan permukiman masyarakat. Sebagai obyek wisata, aksesibilitas kawasan menjadi aspek penting dalam perkembangan wisata tersebut, namun pada obyek wisata makam Mbah Joyo, aspek aksesibilitas masih menjadi aspek yang belum dikembangkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari aspek aksesibilitas pada obyek wisata religi Mbah joyo agar dapat dikembangkan lebih lanjut pada masa yang akan datang. Untuk mengetahui efektivitas tersebut, dilakukan proses penelitian dengan membandingkan aspek literatur dan data lapangan yang didapat melalui proses survey. Hasil komparasi tersebut akan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kesimpulan yang dijabarkan secara kualitatif. Hasil dari penelitian berupa identifikasi aspek kelemahan dan kelebihan pada aspek aksesibilitas yang ada pada kawasan wisata Mbah Joyo untuk dimanfaatkan dalam proses pengembangan kawasan wisata.
RESORT KESEHATAN TERPADU, MENGHADIRKAN KESEHATAN HOLISTIK MELALUI ARSITEKTUR BIOMIMIKRI wahyono, Jarot; Putra, Reyhansyah Felo; Harjanto, Suryo Tri
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 9 No 01 (2025): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v9i01.11218

Abstract

Resort kesehatan adalah penginapan yang didesain untuk menyediakan penyembuhan holistik bagi masyarakat umum. Terletak di Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur, resort ini berada di dataran tinggi dan menawarkan keindahan alam sebagai daya tarik utamanya. Fasilitasnya mencakup area relaksasi, meditasi, rekreasi, dan penginapan. Dalam perancangannya, digunakan metode concept-based yang berfokus pada desain bangunan. Pendekatan arsitektur yang diterapkan pada Resort Kesehatan Holistik ini adalah Arsitektur Biomimikri. Biomimikri digunakan sebagai dasar untuk menciptakan lingkungan restoratif yang membantu pemulihan kesehatan para pengunjung. Alam menjadi elemen kunci dalam desain bangunan ini. Tema ekosistem laut juga diadopsi sebagai inspirasi oleh biomimikri, sehingga bangunan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memenuhi kebutuhan restorasi melalui simulasi ekosistem laut. Dengan demikian, diharapkan fasilitas resort kesehatan ini dapat menjadi tempat bagi masyarakat umum dan individu yang mengalami tekanan mental untuk mengurangi beban psikologis dan fisik melalui lingkungan yang mendukung kesehatan holistik.
Studi Kenyamanan Ruang Kelas Gedung Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang Wahyono, Jarot; Harjanto, Suryo Tri
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 24 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v24i1.8345

Abstract

Kenyamanan termal pada bangunan memiliki manfaat yang besar bagi pengguna bangunan. Bangunan dengan kenyamanan termal ideal memberi dampak positif pada produktifitas pengguna bangunan saat beraktifitaas di dalam bangunan. Kenyamanan termal dalam bangunan dapat diwujudkan dengan memperhatikan 3 komponen utama, yaitu suhu ruangan, kelembapan ruang dan aliran udara dalam ruang. Ketiga komponen tersebut berpengaruh langsung terhadap kenyamanan termal ruang dan saling terkait satu sama lain. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat kenyamanan termal pada obyek tersebut sehingga dapat meningkatkan aspek positif pada obyek, serta memberikan masukan terkait aspek negatif pada obyek, sehingga dapat dilakukan pembenahan agar terwujud ruangan dengan kenyamanan termal yang ideal. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode komparasi. Komponen yang menjadi obyek komparasi yaitu standar kenyamanan termal dari studi literatur dan data lapangan yang dihimpun melalui pengukuran pada obyek penelitian. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data standar komparasi dengan fokus pokok bahasan pada kenyamanan termal ruangan beriklim tropis lembab. Sedangkan data lapangan dikumpulkan melalui proses pengukuran di lapangan menggunakan metode longitudinal, yaitu pengambilan data pada lokasi yang sama dengan rentang waktu berbeda. Hasil komparasi dari standar kenyamanan termal dan data lapangan menunjukkan bahwa kenyamanan termal pada obyek belum terpenuhi secara keseluruhan. Terdapat komponen yang tidak sesuai dengan standar kenyamanan termal antara lain suhu pada pukul 10:00 - 16:00 WIB yang cenderung melebihi batas kenyamanan suhu ideal. Kelembapan udara dalam ruang juga tidak sesuai standar dan cenderung melebihi ambang batas standar kenyamanan kelembapan udara dalam ruang. Begitu pula dengan aliran udara dalam ruang yang belum memenuhi standar kenyamanan termal pada seluruh periode waktu pengukuran. Gedung arsitektur ITN Malang masih memiliki kekurangan dalam aspek kenyamanan termal, khususnya dalam aspek kelembapan udara dan suhu yang cenderung terlampau jauh dari standar kenyamanan termal.-------------------------------------------------------------------------------------------Thermal comfort in buildings has great benefits for users of these buildings (Lippsmeier, 2003). Buildings with ideal thermal comfort have a positive impact on the productivity of building users when they are active in the building. Thermal comfort in buildings can be realized by paying attention to 3 main components, namely room temperature, humidity and airflow in the room. These three components directly affect the thermal comfort of the room and are interrelated with each other. The purpose of this study is to determine the level of thermal comfort on the object so that it can increase the positive aspects of the object, as well as provide input regarding the negative aspects of the object, so that improvements can be made to realize a room with ideal thermal comfort. The research method used is the comparative method. The component that becomes the object of comparison is the standard of thermal comfort from the literature study and field data collected through measurements on the research object. Literature study was conducted to collect standard comparative data with a focus on thermal comfort in a humid tropical climate. Meanwhile, field data was collected through a measurement process in the field using the longitudinal method, namely data collection at the same location with different time spans. The results of the comparison of the standard of thermal comfort and field data show that the thermal comfort of the object has not been met as a whole. the temperature component is not in accordance with the standard of thermal comfort at 10:00 - 16:00 WIB which tends to exceed the ideal comfort limit. Air humidity is also not up to standard and exceeds the standard threshold. The indoor air flow also does not meet the thermal comfort standards for the entire period of time. ITN Malang architectural building still has shortcomings in terms of thermal comfort, especially in terms of humidity and temperature which tend to be too far from the standard of thermal comfort.