Agus Margono
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Fisik Plyometric without Medicine Ball dan Plyometric with Medicine Ball terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru ditinjau dari Rasio Panjang Lengan : Tinggi Badan AHMAD SEPTIANDIKA ADIRAHMA; AGUS MARGONO
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.574 KB)

Abstract

Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Fisik Plyometric without  Medicine Ball dan  Plyometric with Medicine Ball Terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Ditinjau Dari Rasio Panjang Lengan : Tinggi Badan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Perbedaan pengaruh antara metode latihan fisik plyometric terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. 2) Perbedaan peningkatan prestasi tolak peluru antara siswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan besar, sedang dan kecil. 3) Pengaruh interaksi antara metode latihan fisik plyometric dan rasio panjang lengan : tinggi badan terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa  semester 3 pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive Random Sampling dari Populasi 130 mahasiswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel : variabel independent yakni metode latihan fisik (Plyometric without  Medicine Ball dan Plyometric with  Medicine Ball ), variabel atributif yakni memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan serta variabel dependent yakni prestasi tolak peluru. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap rasio panjang lengan : tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur serta prestasi tolak peluru dengan tes tolak peluru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Varian (ANAVA) dua jalur yang dilanjutkan dengan uji Rentang Newman Keuls pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan fisik  Plyometric without  Medicine Ball dan Plyometric with  Medicine Ball  terhadap prestasi tolak peluru . 2) Ada perbedaan yang signifikan prestasi tolak peluru antara mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan baik, rasio panjang lengan : tinggi badan sedang dan rasio panjang lengan : tinggi badan kurang baik. 3) Ada interaksi yang signifikan antara metode latihan fisik plyometric dan rasio panjang lengan : tinggi badan terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. Bagi kelompok mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan besar, lebih baik jika dilatih dengan metode latihan fisik  Plyometric without  Medicine Ball dan Plyometric, bagi kelompok mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan sedang, lebih cocok jika dilatih dengan metode latihan fisik  Plyometric with  Medicine Ball  dan bagi kelompok mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan kecil lebih tepat jika dilatih dengan metode latihan fisik Plyometric with  Medicine Ball
Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Fisik Plyometric without Medicine Ball dan Plyometric with Medicine Ball terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru ditinjau dari Rasio Panjang Lengan : Tinggi Badan AHMAD SEPTIANDIKA ADIRAHMA; AGUS MARGONO
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Fisik Plyometric without  Medicine Ball dan  Plyometric with Medicine Ball Terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Ditinjau Dari Rasio Panjang Lengan : Tinggi Badan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Perbedaan pengaruh antara metode latihan fisik plyometric terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. 2) Perbedaan peningkatan prestasi tolak peluru antara siswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan besar, sedang dan kecil. 3) Pengaruh interaksi antara metode latihan fisik plyometric dan rasio panjang lengan : tinggi badan terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa  semester 3 pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive Random Sampling dari Populasi 130 mahasiswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel : variabel independent yakni metode latihan fisik (Plyometric without  Medicine Ball dan Plyometric with  Medicine Ball ), variabel atributif yakni memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan serta variabel dependent yakni prestasi tolak peluru. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap rasio panjang lengan : tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur serta prestasi tolak peluru dengan tes tolak peluru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Varian (ANAVA) dua jalur yang dilanjutkan dengan uji Rentang Newman Keuls pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan fisik  Plyometric without  Medicine Ball dan Plyometric with  Medicine Ball  terhadap prestasi tolak peluru . 2) Ada perbedaan yang signifikan prestasi tolak peluru antara mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan baik, rasio panjang lengan : tinggi badan sedang dan rasio panjang lengan : tinggi badan kurang baik. 3) Ada interaksi yang signifikan antara metode latihan fisik plyometric dan rasio panjang lengan : tinggi badan terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. Bagi kelompok mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan besar, lebih baik jika dilatih dengan metode latihan fisik  Plyometric without  Medicine Ball dan Plyometric, bagi kelompok mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan sedang, lebih cocok jika dilatih dengan metode latihan fisik  Plyometric with  Medicine Ball  dan bagi kelompok mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan kecil lebih tepat jika dilatih dengan metode latihan fisik Plyometric with  Medicine Ball
Edukasi Cabang Olahraga Petanque sebagai Olahraga Permainan bagi Lansia Intan Suraya Ellyas; Satria Yudi Gontara; Sunardi Sunardi; Muhammad Maryanto; Sarjoko Lelono; Agus Margono; Agus Kristiyanto
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat Vol 4, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v4i2.16616

Abstract

Kelompok senam lanjut usia (lansia) Sehat Bugar Ceria di Kabupaten Karanganyar telah rutin mengadakan kegiatan senam. Namun, jenis latihan yang dilakukan lebih sering berupa latihan kebugaran aerobik. Jenis latihan yang belum bervariasi dan belum adanya pengetahuan tentang jenis olahraga permainan yang dapat dilakukan oleh lansia menjadi masalah yang dihadapi. Salah satu jenis olahraga yang aman dan menyehatkan untuk lansia adalah Petanque. Olahraga ini relatif baru di Indonesia. Olahraga ini merupakan jenis olahraga rekreasi dan kesehatan. Sesuai dengan rekomendasi dari badan kesehatan dunia dan Kementerian Kesehatan Indonesia bahwa olahraga atau aktivitas fisik sangat diperlukan untuk meningkatkan kebugaran dan daya ingat. Kebugaran fisik merupakan salah satu indikator kesehatan dan prediksi morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu olahraga Petanque yang berpengaruh terhadap kebugaran aerobik dan dapat melatih kekuatan, fokus, serta daya ingat perlu dikenalkan kepada kelompok lansia. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode service learning yang terdiri dari tahap edukasi materi dan praktek keterampilan. Hasil pelatihan ini didapatkan pengetahuan kelompok lansia tentang teknik dasar dan peraturan cabang olahraga Petanque meningkat (p=0,004) dan para lansia mampu melakukan gerakan teknik dasar sesuai dengan kelompok usia