Pengembangan rantai nilai karet alam Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan dan memberikan dampak kepada berbagai aktor yang terlibat di sepanjang rantai nilai. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai struktur tata kelola rantai nilai karet alam di Provinsi Jambi sebagai salah satu provinsi penghasil karet utama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari kegiatan survei terhadap 118 aktor yang terlibat di dalam rantai nilai karet meliputi 100 orang petani, 11 orang pedagang perantara, 4 orang pengurus pasar lelang/UPPB, dan 3 orang mewakili pabrik karet remah. Analisis data menggunakan analisis pemetaan dan tata kelola rantai nilai. Hasil studi menunjukkan bahwa rantai nilai karet alam di Provinsi Jambi melibatkan beberapa aktor yaitu petani, pasar lelang/ UPPB, pedagang kecil, pedagang besar, pabrik karet remah, eksportir, dan konsumen akhir. Setiap aktor di sepanjang rantai nilai memiliki aktivitas dan menghasilkan produk yang berbeda yang memberikan nilai tambah. Selanjutnya, hasil analisis tata kelola menunjukkan bahwa tata kelola rantai nilai karet alam dikategorikan sebagai tata kelola market dengan kompleksitas informasi rendah, kodifikasi informasi dan kapabilitas pemasok yang tinggi. Hasil studi ini menggarisbawahi perlunya dukungan kelembagaan dan intervensi kebijakan yang lebih baik untuk bergerak menuju tata kelola rantai nilai yang lebih terintegrasi dan inklusif di Provinsi Jambi.