Eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Dimana keberadaan yang di maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Eksistensi ini perlu “diberikan†orang lain kepada kita, karena dengan adanya respon dari orang di sekililing kita ini membuktikan bahwa keberadaan kita di akui. Masalah keperluan akan nilai eksistensi ini sangat penting, karena ini merupakan pembuktian akan hasil kerja atau performa didalam suatu lingkungan. Penelitian ini membahas tentang (1) Proses Rumah Menteri Kerajaan Indragiri sebagai Cagar Budaya; (2) Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam Pengelolaan Rumah Menteri Kerajaan Indragiri sebagai Cagar Budaya; (3) Eksistensi Rumah Menteri Kerajaan Indragiri sebagai Cagar Budaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yakni mendeskrisikan jawaban melalui observasi,wawancara dari informan dan dokumentasi serta studi pustaka. Pengumpulan sumber diperoleh dari Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Perpustakaan Prof.Suwardi, Perpustakaan Wilayah Soeman H.S Pekanbaru. Serta melakukan wawancara kepada keluarga sebagai ahli waris, para pemerhati sejarah Kabupaten Indragiri Hulu, Dinas-dinas terkait dan Masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu khususnya di sekitaran bangunan Cagar Budaya tersebut. Hasil penelitia menunjukan bahwa Rumah Menteri Kelautan Kerajaan Indragiri masih banyak yang berkunjung bukan hanya masyarakat lokal sekitar tetapi wisatawan nasional bahkan internasional seperti Malaysia, walaupun mengalami pasang surut.