Ayu Melyana, Dewi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Covid - 19 Terhadap Harga Saham Dan Kinerja Pada PT Astra Internasional Nelsyaf Putry, Delima; Ayu Melyana, Dewi; Wulandari, Tati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.762 KB)

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memukul berbagai sektor, termasuk pasar saham dimana banyak orang ragu untuk berinvestasi saham. Banyak industri terkena dampak Covid-19 dimana sejak Maret 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan karena banyak investor menjual saham yang dimilikinya, tetapi sejak minggu ketiga Mei 2020 hingga awal Juni 2020 telah menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan perdagangan saham mulai menunjukkan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saham-saham sektor apa saja yang masih mampu bertahan di masa pandemi COVID-19 khususnya PT Asra Internasional Tbk. Melansir dari website resmi PT Astra, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp130,34 triliun di sembilan bulan pertama 2020. Angka ini lebih rendah atau turun sekitar 26% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp177,04 triliun. Alhasil, laba bersih salah satu perusahaan otomotif besar di Indonesia ini, mengalami pelemahan 12% di kuartal III 2020 menjadi sebesar menjadi Rp 14,03 triliun, dibanding periode serupa tahun sebelumnya Rp 15,86 triliun. Laba bersih per saham ikut melemah 12% menjadi Rp347 dari Rp392. Di periode tersebut, ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sedikit turun 5% menjadi Rp154,72 triliun dari Rp147,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2020, sebesar Rp 3.822 atau meningkat 5% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019. Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menuturkan, secara keseluruhan kinerja Grup Astra (Grup) selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut, terutama akibat dari pandemi COVID-19. "Meskipun kinerja Grup pada kuartal ketiga menunjukkan beberapa perbaikan dibandingkan dengan kinerja pada kuartal kedua karena sebagian pembatasan terkait pandemi mulai dilonggarkan. Neraca keuangan Grup tetap kuat,"kata Djony, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (27/10). "Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang dan masih akan memengaruhi kinerja Grup hingga akhir tahun ini."imbuhnya.(end/as).
Dampak Covid - 19 Terhadap Harga Saham Dan Kinerja Pada PT Astra Internasional Nelsyaf Putry, Delima; Ayu Melyana, Dewi; Wulandari, Tati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2755

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memukul berbagai sektor, termasuk pasar saham dimana banyak orang ragu untuk berinvestasi saham. Banyak industri terkena dampak Covid-19 dimana sejak Maret 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan karena banyak investor menjual saham yang dimilikinya, tetapi sejak minggu ketiga Mei 2020 hingga awal Juni 2020 telah menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan perdagangan saham mulai menunjukkan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saham-saham sektor apa saja yang masih mampu bertahan di masa pandemi COVID-19 khususnya PT Asra Internasional Tbk. Melansir dari website resmi PT Astra, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp130,34 triliun di sembilan bulan pertama 2020. Angka ini lebih rendah atau turun sekitar 26% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp177,04 triliun. Alhasil, laba bersih salah satu perusahaan otomotif besar di Indonesia ini, mengalami pelemahan 12% di kuartal III 2020 menjadi sebesar menjadi Rp 14,03 triliun, dibanding periode serupa tahun sebelumnya Rp 15,86 triliun. Laba bersih per saham ikut melemah 12% menjadi Rp347 dari Rp392. Di periode tersebut, ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sedikit turun 5% menjadi Rp154,72 triliun dari Rp147,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2020, sebesar Rp 3.822 atau meningkat 5% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019. Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menuturkan, secara keseluruhan kinerja Grup Astra (Grup) selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut, terutama akibat dari pandemi COVID-19. "Meskipun kinerja Grup pada kuartal ketiga menunjukkan beberapa perbaikan dibandingkan dengan kinerja pada kuartal kedua karena sebagian pembatasan terkait pandemi mulai dilonggarkan. Neraca keuangan Grup tetap kuat,"kata Djony, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (27/10). "Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang dan masih akan memengaruhi kinerja Grup hingga akhir tahun ini."imbuhnya.(end/as).