Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBENTUKAN KARAKTER UNGGUL DAN NASIONALIS MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA Supriana, I Gede Angga; Agustawan, Dewa Made
Suluh Pendidikan : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Vol 22 No 1 (2024): SULUH PENDIDIKAN : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan
Publisher : IKIP SARASWATI TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/suluh-pendidikan.v22i1.685

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan menjabarkan tentang pentingnya Pendidikan Pancasila dalam membangun karakter jati diri anak bangsa guna melahirkan generasi muda yang memiliki karakter unggul dan nasionalis dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia bisa dikatakan sedang mengalami degradasi moral dan akhlak, karena sering terjadi kasus seperti kekerasan dan pencurian yang menimpa masyarakat dan justru banyak pelaku dari kasus tersebut masih memiliki usia di bawah umur. Hal ini tentu sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh karena jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan hilangnya karakter yang baik pada generasi bangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila memiliki peran dalam membentuk karakter dan jiwa nasionalis, karena dalam setiap nilai dari sila-sila Pancasila terdapat tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila ini generasi muda diharapkan memiliki karakter sesuai dengan nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Penelitian ini memberikan landasan teoretis tentang peran pendidikan Pancasila dalam mengokohkan pembentukan karakter unggul dan nasionalis warga negara.
PENERAPAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA NUSA TENGGARA TIMUR DI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS DWIJENDRA Agustawan, Dewa Made; Laksmi Swaryputri, I Gusti Agung; Malo, Adriana; Kotaniartha, I Wayan
Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi
Publisher : Dwijendra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses interaksi dalam komunikasi antarbudaya sebagian besar dipengaruhi oleh perbedaan kultur. Komunikasi multikultur menjelaskan bagaimana adat kebiasaan setiap orang dalam berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal yang digunakan oleh masyarakat dalam tindak komunikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimanakah penerapan komunikasi antarbudaya dalam penyesuaian diri pada mahasiswa Nusa Tenggara Timur di Fakultas Ilmu Komunikasi Dan Bisnis Universitas Dwijendra. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Alasan penulis memilih lokasi penelitian ini karena mahasiswa di Universitas Dwijendra sangat beragam budayanya. Identifikasi konsep dalam penelitian ini adalah penerapan, komunikasi antarbudaya dan penyesuaian diri. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan wawancara sebanyak 5 informan sebagai respondennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aspek komunikasi dan bahasa, mahasiswa aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lisan dan tulisan, serta memperluas jaringan sosial dan keterampilan akademik. Secara sikap, memiliki keyakinan diri yang kuat dan sikap positif terhadap tantangan akademik, yang membantu dalam mengatasi rasa takut atau kecemasan serta meningkatkan motivasi dan kinerja akademik
LOSS AND GAIN IN TRANSLATION OF BALINESE FOLKLORE ENTITLED “I SIAP BADENG” INTO “THE BLACK HEN” Agustawan, Dewa Made
Suluh Pendidikan : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Vol 23 No 1 (2025): SULUH PENDIDIKAN : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan
Publisher : IKIP SARASWATI TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/suluh-pendidikan.v23i1.817

Abstract

This paper explores the concepts of loss and gain in Balinese Folklore. The aim of this research is to analyzed Balinese Folklore entitled “I Siap Badeng” which has been translated into “The Black Hen”. The data was taken from The Book of Balinese Folklore. The data was analyzed descriptively. In analyzing the loss and gain, the research used the theory proposed by Larson (1998), the second is analyzed the conception loss and gain from Bassnet (1991). Based on the analysis that have been done, it can be concluded that gain was more often found in this translation rather than lose. As the example, the researcher got in SL: “Nyanan di pulesne sauh tendas panakne” TL: “Later when they were sleeping I’ll just grab her chicks”. This translation creates a new meaning in TL. So, this phenomenon can move the real meaning of the story in order to save the culture
Pengaruh Kata Serapan Bahasa Belanda dan Portugis Terhadap Stuktur dan Leksikal Bahasa Manado Agustawan, Dewa Made
Journal of Linguistics and Language Teaching Vol. 1 No. 2 (2025): Journal of Linguistics and Language Teaching, August 2025
Publisher : Gema Cendekia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71094/jollt.v1i2.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis terhadap struktur dan leksikal Bahasa Manado. Sebagai salah satu bahasa daerah yang berkembang di wilayah Indonesia timur, Bahasa Manado telah mengalami banyak perubahan akibat kontak budaya dan sejarah kolonialisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitik. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan pengamatan terhadap penggunaan bahasa dalam percakapan sehari-hari. Analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan kata-kata serapan yang ditemukan, menelusuri asal-usul katanya, serta menganalisis perubahan bentuk dan maknanya dalam konteks lokal. Bahasa Manado, meskipun dianggap sebagai variasi dari Bahasa Melayu, memiliki kekhasan tersendiri yang muncul dari interaksi panjang dengan bangsa Portugis dan Belanda, terutama selama masa kolonial. Beberapa kosakata seperti "capeo" dari chapéu (Portugis), "lenso" dari lenço, atau "vork" dari vork (Belanda) menunjukkan bahwa kontak bahasa telah memperkaya ranah leksikal, terutama dalam bidang domestik, sosial, dan administrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis memberikan kontribusi signifikan dalam memperkaya kosakata Bahasa Manado, tanpa mengganggu struktur sintaksis dasar yang tetap mempertahankan bentuknya sebagai bahasa daerah. Temuan ini menegaskan bahwa pengaruh bahasa asing tidak serta-merta mengubah identitas linguistik lokal, melainkan berperan dalam membentuk dinamika bahasa yang adaptif dan berlapis sejarah. Penelitian ini berkontribusi pada studi linguistik historis dan sosiolinguistik, serta menjadi landasan untuk pelestarian bahasa daerah dalam menghadapi perubahan zaman.