Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TREN SUFISME PADA ORGANISASI PURITANISME KEAGAMAAN: STUDI TERHADAP DA’I JAM’IYAH PERSIS Nurmawan
AL-IBANAH Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.479 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang pemahaman dan kecenderungan penerimaan terhadap ajaran dan pengamalan paham tasawuf di kalangan Jam’iyyah Persis terutama yang diekspresikan oleh beberapa da’i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan kualitatif dengan cara observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kecenderuang di antara da’i / muballigh Persis yang apresiatif terhadap nilai-nilai atau ajaran tasawuf adalah tasawuf sebagai ajaran tentang akhlak dan upaya membersihkan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT terlepas dari nama atau istilah yang diberikan. Dalam upaya membersihkan dan mendekatkan diri kepada Allah itu, Persis tidak menerima adanya manhaj baru. Sehingga makna tasawuf di kalangan Persis sebagai metode taqarub kepada Allah SWT. Kata Kunci: Sufisme, Tasawuf, Da’i, Persis
TREN SUFISME PADA ORGANISASI PURITANISME KEAGAMAAN: STUDI TERHADAP DA’I JAM’IYAH PERSIS Nurmawan
AL-IBANAH Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.479 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang pemahaman dan kecenderungan penerimaan terhadap ajaran dan pengamalan paham tasawuf di kalangan Jam’iyyah Persis terutama yang diekspresikan oleh beberapa da’i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan kualitatif dengan cara observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kecenderuang di antara da’i / muballigh Persis yang apresiatif terhadap nilai-nilai atau ajaran tasawuf adalah tasawuf sebagai ajaran tentang akhlak dan upaya membersihkan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT terlepas dari nama atau istilah yang diberikan. Dalam upaya membersihkan dan mendekatkan diri kepada Allah itu, Persis tidak menerima adanya manhaj baru. Sehingga makna tasawuf di kalangan Persis sebagai metode taqarub kepada Allah SWT. Kata Kunci: Sufisme, Tasawuf, Da’i, Persis
TREN SUFISME PADA ORGANISASI PURITANISME KEAGAMAAN: STUDI TERHADAP DA’I JAM’IYAH PERSIS Nurmawan
AL-IBANAH Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.479 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang pemahaman dan kecenderungan penerimaan terhadap ajaran dan pengamalan paham tasawuf di kalangan Jam’iyyah Persis terutama yang diekspresikan oleh beberapa da’i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan kualitatif dengan cara observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kecenderuang di antara da’i / muballigh Persis yang apresiatif terhadap nilai-nilai atau ajaran tasawuf adalah tasawuf sebagai ajaran tentang akhlak dan upaya membersihkan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT terlepas dari nama atau istilah yang diberikan. Dalam upaya membersihkan dan mendekatkan diri kepada Allah itu, Persis tidak menerima adanya manhaj baru. Sehingga makna tasawuf di kalangan Persis sebagai metode taqarub kepada Allah SWT. Kata Kunci: Sufisme, Tasawuf, Da’i, Persis
Islamic Education in University Mosques: The Role of Campus Mosques in Shaping Students’ Religious Development Hadi, Asdianur; Nugraha, Roni; Nurmawan
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 28 No 1 (2025): JUNE
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2025v28n1i8

Abstract

Campus mosques play a significant role in fostering students’ religious development, particularly within public universities where Islamic education is not the primary academic focus. However, this potential remains institutionally and programmatically underutilized. This study seeks to examine the religious development initiatives implemented by campus mosques through a critical synthesis of empirical studies conducted at various Indonesian universities. Utilizing a qualitative, literature-based conceptual approach, this article analyzes 23 scholarly sources, including journal articles, theses, and research reports published between 2015 and 2024. The findings reveal recurring patterns of religious mentoring, halaqah, thematic Islamic studies, and Islamic leadership training. Nevertheless, these practices are seldom systematized or formally integrated into university-wide character-building programs. This study contributes to the academic discourse by offering a synthesized framework of campus mosque practices and calls for further field-based research to inform institutional policy development rooted in Islamic values. Abstrak: Masjid kampus memiliki peran signifikan dalam membina keagamaan mahasiswa, terutama di perguruan tinggi umum yang tidak menempatkan pendidikan agama sebagai fokus utama akademik. Namun, peran ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal secara kelembagaan maupun programatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pembinaan keagamaan mahasiswa yang dilakukan oleh masjid kampus melalui sintesis kritis terhadap studi-studi empiris di berbagai universitas di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur konseptual, artikel ini menganalisis 23 publikasi ilmiah yang terdiri dari artikel jurnal, skripsi atau tesis, dan laporan penelitian yang terbit antara tahun 2015 hingga 2024. Hasil kajian menunjukkan adanya pola berulang dalam kegiatan pembinaan seperti mentoring keislaman, halaqah, kajian tematik, dan pelatihan kepemimpinan Islami. Namun, pola-pola tersebut belum terdokumentasi secara sistematis dan belum terintegrasi secara formal dalam sistem pengembangan karakter di perguruan tinggi. Kajian ini memberikan kontribusi ilmiah berupa kerangka sintesis yang dapat menjadi pijakan awal dalam memperkuat fungsi kelembagaan masjid kampus serta mendorong penelitian lapangan lanjutan untuk mendukung kebijakan pembinaan mahasiswa berbasis nilai-nilai Islam.
Peningkatan Kapasitas Pemasaran UMKM ADIBA75 Melalui Optimalisasi Media Sosial Instagram dan Facebook Amelia Anjani; Andini Nur Izzatika; Nurmawan; Dwi Cahya Maulani
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM ADIBA75 merupakan usaha makanan ringanrumahan di Bandar Lampung yang menghadapi kendala dalampemasaran produk karena belum memanfaatkan media sosialsecara optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untukmeningkatkan kapasitas pemasaran digital mitra melaluipelatihan dan pendampingan penggunaan Instagram dan Facebook. Metode yang digunakan adalah pendekatanpartisipatif-edukatif dengan tahapan observasi, pelatihan, praktik, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra berhasilmembuat akun media sosial bisnis, mengunggah tujuh kontenpromosi secara mandiri, dan menerima tanggapan positif daricalon konsumen baru. Pengetahuan mitra tentang pemasarandigital juga meningkat signifikan dari skor 45% menjadi 85%. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi berbasis praktik digital marketing efektif dalam memperkuat daya saing UMKM di era digital. Disarankan adanya pendampingan lanjutan untukekspansi ke marketplace dan iklan digital agar dampakpemasaran lebih maksimal.
Implementasi Program Halaqah Persistri di Pimpinan Jama’ah (PJ) Babakan Ciparay Untuk Membentuk Wanita Salihah Farida, Hasna; Nugraha, Roni; Nurmawan
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v5i5.896

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembinaan karakter wanita salihah dalam organisasi Persistri, khususnya melalui program halaqah yang diselenggarakan di Pimpinan Jama’ah (PJ) Babakan Ciparay. Meskipun program ini telah berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama, efektivitasnya dalam membentuk wanita muslimah yang berilmu, berakhlak mulia, dan mampu mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari belum terungkap secara ilmiah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi program halaqah dalam membentuk karakter wanita salihah. Penelitian ini didasarkan pada konsep pendidikan Islam dan pembinaan akhlak, yang memandang halaqah sebagai sarana strategis dalam internalisasi nilai keagamaan dan penguatan peran wanita di keluarga, jama’ah, dan masyarakat.Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PJ Persistri Babakan Ciparay dengan subjek penelitian terdiri atas pengurus, fasilitator halaqah, dan anggota aktif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan secara interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program halaqah telah dilakukan secara sistematis, dengan fokus pada pembentukan akhlak dan keterampilan hidup islami. Pengorganisasian berjalan efektif melalui struktur kepengurusan yang jelas serta koordinasi yang baik antar pihak terkait. Pelaksanaan program menggunakan metode variatif seperti ceramah, diskusi, simulasi, dan praktik langsung yang berhasil meningkatkan pemahaman keagamaan dan keterampilan praktis anggota. Evaluasi program memperlihatkan adanya perubahan positif pada sikap, perilaku, dan kedisiplinan beribadah peserta. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa implementasi program halaqah Persistri di PJ Babakan Ciparay terbukti efektif dalam membentuk wanita salihah yang berilmu, berakhlak mulia, dan mandiri. Program ini juga berpotensi menjadi model pengembangan pembinaan anggota bagi tingkat jama’ah lainnya.