Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penatalaksanaan Medication-overuse Headache Artini, Ni Made Yuli; Adnyana, I Made Oka
Cermin Dunia Kedokteran Vol 41, No 9 (2014): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.982 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v41i9.1104

Abstract

Medication-overuse Headache (MOH) adalah nyeri kepala kronik akibat penggunaan berlebihan analgesik, triptan, atau kombinasi obat nyeri kepala lain. Patofisiologi MOH belum jelas, diduga ada peranan faktor genetik, fisiologi dan regulasi reseptor, serta faktor psikologis. Tujuan pengobatan MOH adalah mengurangi frekuensi dan atau keparahan nyeri kepala, mengurangi konsumsi obat akut, memperbaiki respon terhadap obat akut dan obat preventif, mencegah kecacatan dan memperbaiki kualitas hidup. Langkah-langkah pencegahan termasuk membatasi konsumsi obat, menghindari kafein dan obat-obatan mengandung kafein atau kodein. Profilaksis dini mungkin diperlukan. Penanganan MOH meliputi edukasi pasien serta withdrawal obat. Pasien diikuti secara teratur untuk mencegah kambuh, terutama di tahun pertama setelah withdrawal.Medication-overuse Headache (MOH) is a chronic headache caused by overuse of analgesics, triptans, or other drugs. Pathophysiology of MOH is unknown, presumably influenced by genetics, physiology and regulation of the receptor, as well as psychological factors. The goal of MOH treatment is to reduce the frequency and/or severity of headache, to reduce acute drug consumption, to improve response to acute and preventive treatment, to prevent disability and improve quality of life. Measures to prevent MOH include limiting drugs consumption, avoiding caffeine and medications containing caffeine or codeine. Early prophylaxis either with medication or behavioral therapy may be necessary. Management consists of patient education and drug withdrawal. Patients should be followed regularly, especially in the first year, to prevent relapse.
Hubungan Pengetahuan Ibu, Lama Menderita, dan Tingkat Kekambuhan Epilepsi terhadap Kualitas Hidup Pasien Epilepsi di RSUD Dompu Syabiani, Omy Aulia; Tunjung, I Wayan; Iing, Iing; Artini, Ni made Yuli
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18700

Abstract

ABSTRAKPasien anak dengan epilepsi sering mengalami penurunan kualitas hidup yang disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti tingkat kekambuhan kejang, lama menderita epilepsi, serta tingkat pengetahuan ibu terhadap kondisi anaknya. Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan memengaruhi kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial anak. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu, lama menderita epilepsi, dan tingkat kekambuhan epilepsi terhadap kualitas hidup pasien anak dengan epilepsi di RSUD Dompu. Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional, menggunakan total sampling dari 50 pasien anak di RSUD Dompu. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank dengan p<0,05. Dari 50 responden, menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,001), lama menderita epilepsi (p=0,036), dan tingkat kekambuhan (p=0,022) terhadap kualitas hidup pasien. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, dan tingkat kekambuhan dengan kualitas hidup pasien anak epilepsi di RSUD Dompu. namun tidak terdapat hubungan signifikan antara lama menderita epilepsi terhadap kualitas hidup pasien epilepsi