Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2, Kadar High Density Lipoprotein dan Kadar Low Density Lipoprotein dengan Tipe Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya Putri, Baiq Shareny Aprina; Setiarini, Rohmania; Azmi, Fahriana; Tunjung, I Wayan
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18781

Abstract

ABSTRACT Stroke is still one of the major health problems, not only in Indonesia but in the world. Stroke is the second leading cause of disability and death in the world. This study aims to analyze the relationship between type 2 diabetes mellitus (DM), high density lipoprotein (HDL) levels, and low density lipoprotein (LDL) levels with stroke type at Praya Regional General Hospital. This study used analytic observational method with cross-sectional design. The population was stroke patients who were hospitalized. The sampling technique was purposive sampling. The sample consisted of 91 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data analysis was performed using the chi-square test. The results showed there was no significant relationship between type 2 diabetes mellitus and stroke type with a p-value of 0.684 (p-value ≥ 0.05). There is a significant relationship between HDL levels and stroke type with a p-value of 0.005 (p-value < 0.05). There is a significant relationship between LDL levels and non-hemorrhagic stroke type with a p-value of 0.031 (p-value < 0.05). In conclusion, there was no significant association between type 2 diabetes mellitus and stroke type, but there was a significant association between high density lipoprotein and low density lipoprotein levels with stroke type in Praya Regional General Hospital. Keywords: Stroke, Type 2 DM, HDL, LDL  ABSTRAK Stroke masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan, bukan hanya di Indonesia namun di dunia. Stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara diabtes melitus (DM) tipe 2, kadar high density lipoprotein (HDL), dan kadar low density lipoprotein (LDL) dengan tipa stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi adalah penderita penyakit stroke yang rawat inap. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel terdiri dari 91 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes melitus tipe 2 dengan tipe stroke dengan p-value 0,684  (p-value ≥ 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar HDL dengan tipe stroke dengan p-value 0,005 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar LDL dengan tipe stroke non hemoragik dengan p-value 0,031 (p-value < 0,05). Kesimpulannya tidak ditemukan hubungan signifikan antara diabetes melitus tipe 2 dengan tipe stroke, tetapi terdapat hubungan signifikan antara kadar high density lipoprotein dan low density lipoprotein dengan dengan tipe stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya.  Kata Kunci: Stroke, DM Tipe 2, HDL, LDL
Hubungan Penggunaan Gawai Dan Kecanduan Game Online Dengan Insomnia Pada Siswa Sma N 2 Mataram Wahyu Sanjaya Kusuma, I Kadek; Wahyu Ratna Wijayanti, Lusiana; Putri Rinayu, Nisia; Tunjung, I Wayan
Journals of Ners Community Vol 14 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2518

Abstract

Insomnia merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau gangguan saat tidur, sehingga dapat mempengaruhi aktivitasnya. National Sleep Foundation (NSF) menyatakan prevalensi insomnia di Indonesia mencapai angka 70% dengan mengalami keluhan kesulitan untuk tidur setidaknya selama satu minggu sekali dan terdapat 30 juta orang sulit tertidur. Salah satu dari faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk penggunaan gawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan gawai dan kecanduan game online dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di SMA N 2 Mataram pada tanggal 11 Januari 2023. Sampel penelitian sebanyak 100 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.Responden yang menggunakan gawai berlebihan sebanyak 81 responden(81%) dan responden yang tidak menggunakan gawai berlebihan sebanyak 19 responden (19%). Diperoleh hasil bahwasanya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gawai dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram, dengan p-value 0,00 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram, dengan p-value 0,01 (p-value < 0,05).Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gawai dan kecanduan game online dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram.
Hubungan Pengetahuan Ibu, Lama Menderita, dan Tingkat Kekambuhan Epilepsi terhadap Kualitas Hidup Pasien Epilepsi di RSUD Dompu Syabiani, Omy Aulia; Tunjung, I Wayan; Iing, Iing; Artini, Ni made Yuli
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18700

Abstract

ABSTRAKPasien anak dengan epilepsi sering mengalami penurunan kualitas hidup yang disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti tingkat kekambuhan kejang, lama menderita epilepsi, serta tingkat pengetahuan ibu terhadap kondisi anaknya. Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan memengaruhi kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial anak. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu, lama menderita epilepsi, dan tingkat kekambuhan epilepsi terhadap kualitas hidup pasien anak dengan epilepsi di RSUD Dompu. Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional, menggunakan total sampling dari 50 pasien anak di RSUD Dompu. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank dengan p<0,05. Dari 50 responden, menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,001), lama menderita epilepsi (p=0,036), dan tingkat kekambuhan (p=0,022) terhadap kualitas hidup pasien. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, dan tingkat kekambuhan dengan kualitas hidup pasien anak epilepsi di RSUD Dompu. namun tidak terdapat hubungan signifikan antara lama menderita epilepsi terhadap kualitas hidup pasien epilepsi
Hubungan Usia, Obesitas dan Hipertensi dengan Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mpunda, Kota Bima Irfan, Muhammad; Bagiansah, Mamang; Tunjung, I Wayan; Nirmala, Suci
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18783

Abstract

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Beberapa faktor risiko yang turut berperan dalam terjadinya Diabetes Mellitus yaitu usia ≥45 tahun, obesitas, hipertensi, gangguan metabolisme lemak, riwayat keturunan diabetes, dan riwayat persalinan dengan berat bayi lahir ≥4 kg. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, obesitas dan hipertensi dengan kontrol glikemik pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas Mpunda, Kota Bima. Penelitian yang digunakan yaitu metode observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel berjumlah 106 orang yang diambil dari data rekam medis pasien dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan nilai kemaknaan p <0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara usia dengan kontrol glikemik pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 p value=0,003 (OR=4,950; 95% CI=1,776-13,796). Terdapat hubungan antara obesitas dengan kontrol glikemik pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan nilai p value=0,004 (OR=4,140; 95% CI=1,655-10,356). Terdapat hubungan antara hipertensi dengan kontrol glikemik pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan nilai p value=0,002 (OR=3,800; 95% CI=1,575-9,167). Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, obesitas dan hipertensi kontrol glikemik pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas Mpunda, Kota Bima. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, Kontrol Glikemik, Usia, Obesitas, Hipertensi.  ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both. Several risk factors contribute to Diabetes Mellitus, including age ≥45 years, obesity, hypertension, lipid metabolism disorders, a family history of diabetes, and a history of childbirth with a birth weight ≥4 kg. Objective to determine the relationship between age, obesity, and hypertension with glycemic control in patients with Type 2 Diabetes Mellitus at Mpunda Public Health Center, Bima City. The study employed an observational analytic method with a cross-sectional design. A total of 106 samples were selected using simple random sampling from patient medical records. Data were analyzed using the Chi-Square test with a significance level of p < 0,05. The bivariate analysis showed a significant relationship between age and glycemic control in Type 2 Diabetes Mellitus patients (p-value=0,003; OR=4,950; 95% CI=1,776–13,796). There was a significant relationship between obesity and glycemic control in Type 2 Diabetes Mellitus patients (p-value=0,004; OR=4,140; 95% CI=1,655–10,356). A significant relationship was also found between hypertension and glycemic control in Type 2 Diabetes Mellitus patients (p-value=0,002; OR=3,800; 95% CI=1,575–9,167). There is a significant relationship between age, obesity, and hypertension with glycemic control in Type 2 Diabetes Mellitus patients at Mpunda Public Health Center, Bima City. Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus, Glycemic Control, Age, Obesity, Hypertension
Relationship Between Family History of Stroke, Hypertension and Smoking History with The Incidence of Ischemic Stroke in Stroke Patients Timur, Insan Rabbani; Tunjung, I Wayan; Iing, Iing; Setiarini, Rohmania
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8493

Abstract

The most prevalent kind of stroke and a major global cause of disability and death is ischemic stroke. According to data, smoking and hypertension are the main risk factors for stroke, which is very common in Indonesia, especially in Central Lombok. Numerous studies also link the likelihood of specific stroke subtypes to family history. Based on these facts, the purpose of this study is to determine and examine the association between the incidence of ischemic stroke in stroke patients at Praya Regional General Hospital, Central Lombok, and smoking, hypertension, and family history of stroke. This study employs an observational analytic approach with a cross-sectional research design. The sampling technique used is purposive sampling. Data were analysed using the Chi-Square test with a significance level of p < 0.05 and multiple logistic regression analysis. Of the 108 respondents, univariate analysis showed that 28.7% had a family history of stroke, 74.1% had hypertension, and 50.9% had a history of smoking. Bivariate analysis revealed no significant association between family history of stroke and ischemic stroke (p = 0.301). In contrast, hypertension (p = 0.007) and smoking history (p = 0.016) demonstrated significant associations. Multivariate analysis indicated that hypertension increased the likelihood of ischemic stroke by four times (Exp(B) = 4.074; p = 0.004), while smoking history elevated the risk by 3.3 times (Exp(B) = 3.364; p = 0.009). The conclusion is that hypertension and smoking history have a significant relationship with ischemic stroke, increasing the risk by 3.9 times and 3.2 times respectively, while family history of stroke does not show a significant relationship.
Hubungan Penggunaan Gawai Dan Kecanduan Game Online Dengan Insomnia Pada Siswa Sma N 2 Mataram Wahyu Sanjaya Kusuma, I Kadek; Wahyu Ratna Wijayanti, Lusiana; Putri Rinayu, Nisia; Tunjung, I Wayan
Journals of Ners Community Vol 14 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2518

Abstract

Insomnia merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau gangguan saat tidur, sehingga dapat mempengaruhi aktivitasnya. National Sleep Foundation (NSF) menyatakan prevalensi insomnia di Indonesia mencapai angka 70% dengan mengalami keluhan kesulitan untuk tidur setidaknya selama satu minggu sekali dan terdapat 30 juta orang sulit tertidur. Salah satu dari faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk penggunaan gawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan gawai dan kecanduan game online dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di SMA N 2 Mataram pada tanggal 11 Januari 2023. Sampel penelitian sebanyak 100 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.Responden yang menggunakan gawai berlebihan sebanyak 81 responden(81%) dan responden yang tidak menggunakan gawai berlebihan sebanyak 19 responden (19%). Diperoleh hasil bahwasanya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gawai dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram, dengan p-value 0,00 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram, dengan p-value 0,01 (p-value < 0,05).Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gawai dan kecanduan game online dengan insomnia pada siswa SMA N 2 Mataram.
Ethical and legal aspects of doctors’ activities on social media: A literature review Tunjung, I Wayan; Biantara, I Made Putra
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v14i2.1298

Abstract

Introduction: Social media has become an essential communication platform influencing medical professionalism. For doctors, it serves as a tool for education, health promotion, and professional networking. However, unregulated use poses legal and ethical challenges, particularly concerning confidentiality and professionalism. This study explores the legal and ethical implications of doctors’ activities on social media in Indonesia. Methods: This research employs a normative legal and literature review approach. Sources were obtained from Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, Garuda, and Sinta, using keywords such as doctor, social media, ethics, and health law. Articles published between 2020 and 2025 were selected based on relevance to legal and ethical aspects of medical social media use. Results: Findings indicate that while social media enhances accessibility to health information, education, and patient engagement, it also introduces risks of privacy breaches, misinformation, and blurred doctor–patient boundaries. Indonesian regulations, such as Law No. 11/2008 (ITE Law) and Law No. 17/2023 (Health Law), partially address these issues, but no specific regulation governs doctors’ digital conduct. A comparative analysis with international guidelines, such as those of the General Medical Council (UK), underscores the need for clearer national standards. Ethical principles in the Indonesian Medical Code of Ethics (KODEKI) must guide doctors’ online presence. Strengthened digital professionalism, legal clarity, and continuous education are crucial. Conclusion: Doctors’ responsible use of social media can enhance public health communication. However, comprehensive legal frameworks and ethical awareness are vital to safeguard patient rights and uphold medical professionalism in the digital era.