Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Karakteristik Peternak Sapi di Sentra Produksi Ternak Potong Di Kabupaten Sorong Indey, Seblum; Saragih, Evi Warintan; Santoso, Budi
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i3.257

Abstract

Abstract The development of beef cattle needs to be supported by regional potential which includes natural resources and human resources. Sorong Regency is one of the areas for beef cattle development in West Papua Province. This research was conducted for three months, from February to April 2021. The study was conducted in four districts that have a high population of beef cattle in Sorong Regency, West Papua Province. namely Salawati District, Segun District, Mayamuk District, and Moisegen. This research was conducted using a survey method with interview techniques and field observations. Breeding experience, education, age have a relationship with the number of livestock kept. The result showed that farmers were in the productive age and had low education. The traditional rearing with extensive system was a common management practice with less than six cows per household. The experience of rearing cattle, age and education had a correlation with number of cows per household (r<0.05). However, there was not very strong relationship with the variable number of beef cattle. The land area factor does not affect the number of livestock and education was not influence management system. It concluded that livestock activity purposed was not up to business level but it was only for saving purposes. Keywords: Beef cattle; Development; Potential; Production; Sorong Abstrak Pengembangan ternak potong perlu didukung oleh potensi wilayah yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak potong di Provinsi Papua Barat. Penelitian dilakukan di empat distrik yang memiliki populasi ternak sapi potong yang cukup tinggi di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. yaitu Distrik Salawati, Distrik Segun, Distrik Mayamuk, dan Moisegen, pada bulan Februari sampai dengan April 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei dengan teknik wawancara dan observasi lapangan. Kriteria responden pada penelitian ini adalah memiliki sapi > 3 ekor dan memiliki pengalaman beternak lebih dari 3 tahun. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik peternak antara lain: berada pada usia produktif, memiliki pendidikan yang cukup rendah, pengalaman beternak yang cukup lama dan tingkat kepemilikan ternak yang rendah. Sistem pemeliharaan ternak bersifat tradisional dengan pemberian pakan dan pengobatan seminimal mungkin. Pengalaman beternak, pendidikan, umur memiliki hubungan dengan jumlah ternak yang dipelihara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefiesien korelasi r= (r <0.05). Pengalaman beternak dan pendidikan memiliki keeratan hubungan yang tidak terlalu kuat terhadap variabel jumlah ternak sapi potong. Faktor luas lahan tidak mempengaruhi jumlah ternak yang dipelihara. Hal ini dikarenakan sistem pemeliharaan yang dilakukan peternak dominan dengan sistem umbar terbatas dan pemberian pakan ditambah dari sumber lain seperti pinggir jalan dan sumber lain. Faktor luas lahan tidak mempengaruhi jumlah ternak yang dipelihara. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peternak di sentra peternakan sapi Kabupaten Sorong masih bersifat tradisional yang bertujuan untuk tabungan keluarga dan secara umum belum berorientasi bisnis. Kata kunci: Pengembangan; Potensi; Produksi; Sapi potong; Sorong.
Pengaruh Penambahan Air Rebusan Daun Sirih Cina (Peperomida Pellucida) Pada Air Minum Terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler Indey, Seblum; Tumbal, Estepanus L. S.
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan ayam broiler yang menguntungkan dan banyak diminati konsumen jika daging ayam yang dihasilkan memiliki lemak yang rendah dan bobot badan yang besar. Artikel ini disusun untuk mengetahui pengaruh penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) terhadap pertumbuhan ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan dan di data yang diperoleh dianalisis menggunakan program Microshoft Excel dan selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian nilai rata-rata konsumsi air minum, konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 secara umum memiliki nilai yang sama, yang artinya antara perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun pada konversi pakan hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) pada level P2 lebih efisien pemaanfaatan pakannya yaitu sebesar 1,67 gram/ekor. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara statistik perlakuan penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) dalam air minum ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada perlakuan P1, P2, dan P3 pada masing-masing pengamatan baik konsumsi air minum, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan.
Perbandingan Kandungan Nutrisi Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Pada Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Melalui Uji Proksimat Indey, Seblum; Dogomo, Emanuel; Dogomo, Ferdinan
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan perbandingan dataran yang berbeda secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan kadar air (10,12%) tertinggi pada dataran rendah dibandingkan dataran tinggi hanya (10,00%), kandungan kadar abu (8,55%) tertinggi pada dataran tinggi, sedangkan pada dataran rendah kandungan kadar abu hanya (6,74%), kandungan kadar lemak tertinggi yaitu pada dataran tinggi sebesar (4,65%) sedangkan pada dataran rendah (2,77%), kandungan protein tertinggi pada dataran tinggi sebesar (8,62%) sedangkan pada dataran rendah (7,27%), dan kandungan karbohidrat rumput gajah pada dataran tinggi sebesar (20,57%) dan pada dataran rendah sebesar (20,54%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan nutrisi rumput gajah yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah tidak memiliki perbedaan nilai nutrisi yang signifikan seperti halnya terlihat pada kandungan kadar protein pada dataran tinggi sebesar 8,62% dan pada dataran rendah 7,27%. Hal ini dipengaruhi oleh nutrisi yang diserap tanaman rumput gajah. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan mengambil sampel tanah pada kedua dataran yang berbeda.
Analisis Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Sorong Indey, Seblum
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan ternak potong perlu didukung oleh potensi wilayah yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak potong di Propinsi Papua Barat. Kajian informasi potensi wilayah Kabupaten Sorong untuk mendukung pengembangan ternak potong belum banyak dikaji. Penelitian ini dilakukan bulan februari sampai dengan april 2021 di empat distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya yaitu Distrik Salawati, Distrik Segun, Distrik Mayamuk, dan Moisegen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik wawancara dan survei lapangan. Populasi sapi potong pada tahun 2020 sebanyak 24,340 ekor yang terdiri atas 7,003 ekor jantan dan 17,337 ekor betina yang tersebar pada 27 distrik. Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ, maka diketahui bahwa 22,73% distrik yang berada di wilayah Kabupaten Sorong sangat berpotensi untuk pengembangan ternak sapi potong dan dikategorikan sebagai wilayah basis. Analisis KPPTR di Kabupaten Sorong diperoleh nilai KPPTR (E) sebesar -10393.8 ST. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa lima distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya merupakan basis ternak potong mampu memproduksi sapi potong untuk kepentingan wilayah itu sendiri maupun membantu wilayah lain yang kekurangan ternak sapi potong. Potensi sumberdaya pakan dan sumberdaya manusia dapat mendukung pengembangan ternak potong di Kabupaten Sorong.
Potensi Dan Strategi Pengembangan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya Indey, Seblum
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak sapi potong di Provinsi Papua Barat Daya. Artikel ini disusun untuk mengetahui location quotient (LQ). Metode penelitian yang digunakan adalah telusur data sekunder dan analisis LQ. Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ, maka diketahui bahwa 22,73% distrik yang berada di wilayah Kabupaten Sorong sangat berpotensi untuk pengembangan ternak sapi potong dan dikategorikan sebagai wilayah basis. Analisis KPPTR di Kabupaten Sorong diperoleh nilai KPPTR (E) sebesar -10393.8 ST. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa lima distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya merupakan basis ternak sapi potong mampu memproduksi sapi potong untuk kepentingan wilayah itu sendiri maupun membantu wilayah lain yang kekurangan ternak sapi potong