Wisma Eliyarti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA: CORE:Discovery Learning:Model Pembelajaran:Pemecahan Masalah Matematis:Self-Regulated Learning. Risa Mulyanto Putri; Wisma Eliyarti
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 2 No. 2 (2017): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.087 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v2i2.605

Abstract

Pada pembelajaran menggunakan model Discovery Learning terlihat bahwa interaksi antar siswa masih kurang. Selama proses diskusi, sebagian besar kelompok belum melibatkan setiap anggotanya karena anggotanya mengerjakan LKS secara individu. Akibatnya, ketika dihadapkan pada persoalan matematika siswa kurang mampu untuk menyelesaikannya. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inovatif lainnya. Salah satunya dengan penggunaan model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending). CORE merupakan model pembelajaran dengan metode diskusi dengan menghubungkan informasi lama dengan informasi baru, mengorganisasikan sejumlah materi yang bervariasi, merefleksikan segala sesuatu yang peserta didik pelajari, dan mengembangkan lingkungan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan Self-Regulated Learning siswa yang menggunakan model CORE dengan siswa yang menggunakan model Discovery Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen, dengan desain kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 13 Bandung. Dua dari tiga belas kelas XI yang ada dipilih sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Analisis data yang digunakan adalah uji kesamaan dua rerata dengan uji-t dua pihak menggunakan Independent Sample T-Test. Berdasarkan analisis pada keseluruhan tahapan penelitian dapat disimmpulkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memperoleh model pembelajaran CORE tidak lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memperoleh model pembelajaran Discovery Learning, 2) Self-Regulated Learning siswa yang dalam pembelajaran matematikanya menggunakan model pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.