AbstrakTingkat ketidakrataan jalan merupakan parameter awal yang biasa digunakan untuk mengukur kondisi jalan. Alat dan metode yang digunakan adalah alat NAASRA atau biasa disebut dengan Roughometer NAASRA. Penggunaan metode dan alat ini berdasarkan SNI 03-3426-1994 untuk mendapatkan keseragaman dalam memperoleh nilai kerataan permukaan perkerasan jalan yang digunakan sebagai salah satu masukan dalam pemyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan. Dari hasil pengukuran nilai IRI pada ruas jalan Bulu – Batas Kota Tuban, Kabupaten Tuban diperoleh 46,73% jalan dalam kondisi baik, 52,12% jalan dalam kondisi sedang dan 1,15% jalan dalam kondisi rusak ringan. Sehingga jenis penangan yang dilakukan pada ruas jalan tersebut adalah pemeliharaan rutin untuk kondisi jalan baik dan sedang sepanjang 42,943 km dan rehabilitasi mayor dan minir sepanjang 0,500 km.AbstractThe initial parameter commonly used to measure road conditions is the level of road unevenness. The tools and methods that used are NAASRA tools or commonly referred to as NAASRA Roughometers. The use of this method and tool was based on SNI 03-3426-1994 to acquire uniformity in obtaining the value of the surface flatness of the road pavement that used as one of the inputs in the preparation of plans and road network development programs. From the results of the measurement of the IRI value on the Bulu - Tuban City boundary road, Tuban Regency, it was found that 46.73% of the road was in good condition, 52.12% of the road was in moderate condition and 1.15% of the road was in a lightly damaged condition. So that the types of handling carried out on these roads were routine maintenance for good and moderate road conditions along 42,943 km and major and minor rehabilitation along 0.500 km