Sarcasm is a way of conveying meaning or messages through humorous or figurative insinuations and harsh criticism, including during the Indonesia’s 2024 presidential debate. Therefore, this study aims to reveal the application and meaning of sarcasm in the first 2024 presidential debate. The study adopts a descriptive qualitative research design. The data in this study are sourced from video recordings of the first 2024 presidential debate on YouTube. This study utilizes data in the form of words, phrases, clauses, sentences, and discourse containing sarcasm obtained through the note-taking technique. The collected data were then analyzed based on the data analysis technique guidelines of Miles and Huberman (1994) to identify the forms of language style through the analysis process with the following stages; 1) data collection on the aspects of sarcasm, 2) data reduction by sorting the data to be analyzed, 3) presenting data in tables, and 4) drawing conclusions/verification from the analysis as findings. The results of this study found that there are styles of sarcasm, namely innuendo, irony, and cynicism, by looking at the meaning in the words of the 2024 presidential debate speakers. The styles of innuendo and irony are the most dominant types of sarcasm that appear in the results of this study. Abstrak Sindiran menjadi suatu cara dalam menyampaikan makna atau pesan dengan menyindir baik secara lucu atau kias dan kritik pedas termasuk saat debat Capres Indonesia 2024. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaplikasian dan makna sindiran pada debat pertama Capres 2024. Penelitian mengadopsi jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini bersumber dari rekaman video debat pertama Capres 2024 pada kanal YouTube. Penelitian ini memanfaatkan data berupa kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana yang terkandung sindiran melalui teknik simak catat. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan panduan teknik analisis data model Miles dan Huberman (1994) untuk menemukan bentuk-bentuk gaya bahasa melalui proses analisis dengan tingkatan; 1) pengumpulan data berupa aspek sindiran, 2) reduksi data dengan memilah data yang akan dianalisis, 3) penyajian data dalam tabel, dan 4) penarikan kesimpulan/verifikasi dari analisis sebagai hasil temuan. Hasil penelitian ini menemukan terdapat gaya bahasa sindiran yaitu gaya bahasa sindiran innuendo, ironi, dan sinisme dengan melihat makna dalam kata-kata penutur debat Capres 2024. Gaya bahasa sindiran innuendo dan ironi merupakan jenis sindiran yang paling dominan muncul dalam hasil penelitian.