Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Memahami Identitas : Studi Kasus Identitas Agama Orang Baduy di Kabupaten Lebak (Analisis Politik Praktis Terhadap Identitas Suku Baduy) Irawan, Peri; Lessy, Shidna Aisya
ijd-demos Volume 3 Issue 3 December 2021
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v3i3.177

Abstract

AbstractThe Baduy community's adherence to pikukuh karuhun (customary rules), especially the inner Baduy in Lebak Regency, Banten Province, uses a representation system, which is represented by Puun (customary leader). Representative democracy is based on the results of a predetermined deliberation. The Baduy do not have close ties to political parties and other public officials. The Baduy community prioritizes and attaches importance to pikukuh karuhun and tribal unity so that there are no divisions caused by political interests. The Baduy do not refuse democracy, but there are only limits with pikukuh karuhun that cannot be violated and must be preserved. This study aims to understand the reality that occurs to the Baduy community in the election process starting from voting activities, the adaptation process which is very different from the Baduy tribe, an understanding of the rights and obligations in elections and the differences in structure and reality from outside the Baduy tribe. Keywords: subcultural society, phenomenology, political reality. AbstrakKetaatan masyarakat Baduy terhadap pikukuh karuhun (aturan adat) terutama Baduy dalam di Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang menggunakan sistem keterwakilan, yang diwakili oleh Puun (Pimpinan adat). Demokrasi keterwakilan tersebut berdasarkan hasil musyawarah yang telah ditentukan sebelumnya. Suku Baduy tidak memiliki kedekatan dengan partai politik dan pejabat publik lainnya. Masyarakat Baduy lebih mengedepankan dan mementingkan pikukuh karuhun dan persatuan suku agar tidak terjadi perpecahan yang diakibatkan kerana kepentingan politik. Suku Baduy tidak menolak untuk berdemokrasi, namun saja hanya terdapat batasan dengan pikukuh karuhun yang tidak boleh dilanggar dan harus tetap dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami realitas yang terjadi terhadap masyarakat Baduy dalam proses pemilu mulai dari kegiatan pencoblosan, proses adaptasi yang sangat berbeda dengan suku Baduy, pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam pemilu dan perbedaan struktur dan realitas dari luar suku Baduy. Kata kunci : masyarakat subkultural, fenomenologi, realitas politik.            
Penanganan Pencemaran Udara Akibat Kegiatan Pabrik di Ciwandan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon Simbar, Muhammad Wahyudin; Lessy, Shidna Aisya; Yuliana, Ana
Journal of Citizenship Volume 3 Issue 2, 2024
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v3i2.517

Abstract

AbstrakCurrently, Indonesia's environment is not good because of the practice of exploitation and destruction by corporations, one of which is deforestation to be turned into industrial factories. Ciwandan is one of the areas in Cilegon City occupied by many chemical companies. The impact of its activities is environmental pollution which causes unpleasant odors along the Ciwandan journey with dusty and hot road conditions. The air quality in the sky of Cilegon is a question whether it is still at the threshold or even starting to be polluted. This research uses a qualitative approach, which is a method that prioritizes in-depth analysis of aspects of understanding to understand a problem that occurs. The focus of this research is to focus on the efforts made by DLH Cilegon City regarding air pollution caused by industrial activities, especially in the Ciwandan area. The data collection used in this study is based on knowledge that is strengthened by sources of information derived from theses, books and journals related to the research topic raised as one of the supports to the topic being studied. The results of this study show that Ciwandan is affected by global warming due to industrial activities. Therefore, firm handling is needed from the Cilegon city government by making a clear regulation to manage waste or industrial waste and a balance between the three (3) forces that exist in the community, namely: government, industry players and civil society.Keywords: Pollution, Industrial Waste, Environmental Service. AbstrakDewasa ini lingkungan hidup Indonesia dalam kondisi tidak baik karena terjadinya praktik eksploitasi dan penghancuran oleh korporasi salah satunya yaitu penggundulan hutan untuk dialihkan menjadi pabrik industri. Ciwandan adalah salah satu daerah di Kota Cilegon yang ditempati banyak perusahaan kimia. Dampak dari kegiatannya ialah pencemaran lingkungan yang menyebabkan terdapat bau tidak sedap disepanjang perjalanan dengan kondisi jalan yang berdebu dan panas. Kualitas udara di langit Cilegon menjadi pertanyaan apakah masih diambang batas atau justru mulai tercemar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode yang lebih mengedepankan kepada analisis secara mendalam pada aspek pemahaman untuk memahami suatu permasalahan yang terjadi. Fokus penelitian ini yaitu berfokus kepada upaya yang dilakukan DLH Kota Cilegon mengenai pencemaran udara yang ditimbulkan oleh kegiatan industri khususnya di wilayah Ciwandan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pengetahuan yang diperkuat dengan sumber informasi yang berasal dari skripsi, buku-buku dan jurnal yang bersangkutan dengan topik penelitian yang diangkat sebagai salah satu penunjang terhadap topik yang sedang dikaji. Hasil penelitian ini menunjukkan Ciwandan terdampak pemanasan global akibat kegiatan industi. Maka diperlukan penanganan yang tegas dari pemerintah kota Cilegon dengan membuat sebuah regulasi yang jelas untuk mengelola sampah atau limbah industri serta keseimbangan diantara tiga (3) kekuatan yang ada pada masyarakat yaitu : pemerintah, pelaku industri dan masyarakat sipil.Kata kunci: Pencemaran, Limbah Industri, Dinas Lingkungan Hidup