Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Efektivitas Biaya Laparoskopik Herniotomy dan Open Herniotomy pada Pasien Hernia Inguinalis Unilateral di Rumah Sakit Gading Pluit Jakarta Utara Tahun 2014 Tjitra, Dewi Saputra
Jurnal ARSI : Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol. 2, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis is an economic evaluation with a cross sectional quantitative method design, observational and using comparative studies between two herniotomy techniques. The aim of this thesis is to analyze the cost effectiveness between patients with Laparoscopic Herniotomy and patients with Open Herniotomy of the inguinal hernia. This research is using Activity Based Costing with simple distribution to achieve total cost and then compared with the output, therefore cost effectiveness ratio (CER) is achieved. The CER is then compared to understand which is the lesser cost therefore is more effective. The research result shows that Open Herniotomy gives a smaller CER than the Laparoscopic Herniotomy. Therefore it is found that Open Herniotomy is more effective compared with Laparoscopic Herniotomy.
Analisis Yuridis Penggunaan Media Sosial Terhadap Tingginya Tuntutan Pidana Dalam Praktik Kedokteran Tjitra, Dewi Saputra; Tambun, Jerry G.; Purnomo, Mayor Chk Budi
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 15 No. 5 (2024): Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era global dewasa ini, tenaga medis merupakan salah satu profesi yang mendapatkan sorotan masyarakat, karena sifat pengabdiannya kepada masyarakat sangat kompleks. Akhir-akhir ini, masyarakat banyak yang menyoroti kinerja tenaga medis, baik sorotan yang disampaikan secara langsung ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai induk organisasi para dokter, maupun yang disiarkan melalui media cetak maupun media elektronik. Dalam memberikan upaya media, dokter seringkali akhirnya mendapatkan tuntutan hukum secara pidana karena perbuatannya yang dianggap tidak sesuai dengan tuntutan profesi pekerjaanya kemudian direkam dan disebarluaskan di media sosial menjadi viral, Dengan adanya kasus yang viral melalui media sosial kasus dokter yang memberikan layanan kesehatan akan semakin besar dan viral. Hal tersebut tidak lepas dari persepsi dan komentar dari pera netizen atau orang-orang yang berkomentar di kolom komentar media sosial yang bersangkutan. Atas dasar hal tersebut kemudian muncul dorongan untuk melakukan upaya hukum kepada dokter atas dugaan pelanggaran yang dilakukan. Permasalahannya, media sosial rentan dimanfaatkan untuk menyebarkan hoax atau berita tidak benar. Media sosial khususnya dalam upaya kesehatan yang baik haruslah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menurunkan berita, serta menyajikan informasi berbasis bukti (evidence based). Pada dasarnya ada perbedaan yang signifikan terhadap adanya laporan hukum atau tuntutan hukum kepada dokter sebelum dan sesudah adanya adopsi media sosial sebagai platform informasi dan opini publi, karena lewat media sosial suatu kejadian dapat dengan mudah viral dan berubah menjadi kasus hukum