L.M. Furkan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Wisata Air Muara Selayar sebagai Alternatif Destinasi Wisata Pada Masa New Normal Life untuk meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Pijot, Kecamatan Keruak Embun Suryani; L.M. Furkan; Zainal Abidin; Sarifudin; Siti Aisyah Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.904 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1114

Abstract

Desa Pijot memiliki potensi wisata bahari yang sangat penting, karena merupakan pintu gerbang terdekat untuk memasuki daerah-daerah wisata Pantai Pink dan 27 gili melalui wilayah perairan. Namun, kondisi pandemik covid19 menyebabkan industry pariwisata terdampak paling parah, karena diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial skala besar, bahkan di beberapa Negara diberlakukan “lockdown”. Hal ini menyebabkan penurunan drastis kunjungan wisatawan dari daerah lain dan wisatawan mancanega. Di sisin lain, masyarakat lokal tetap membutuhkan tempat untuk berekreasi dengan cara aman dan untuk menjadi agar kegiatan ekonomi di destinasi wisata tidak mati sama sekali. Dampak pandemik ini menyebabkan kegiatan ekonomi terdampak secara signifikan, yang jika tidak segera diatasi akan menyebabkan tingkat kemiskinan masyarakat akan bertambah parah. Untuk itu, melalui kegiatan ini akan dikembangkan atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dengan cara aman dan dengan harga terjangkau. Atraksi wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Desa Pijot adalah wisata air di Muara Selayar yang terletak di muara sungai pantai Pijot. Target yang ingin dicapai adalah terbentuknya atraksi wisata sepeda air, tempat bersantai, dan tempat berwisata kuliner dengan berbasis potensi local. Sepeda air akan dibuat dari bahan-bahan bekas, sedangkan spot photo, tempat bersantai, dan angkringan akan terbuat dari bahan lokal yaitu bambu. Pengelolaan tempat wisata air ini akan dikelola oleh Pokdarwis Desa Pijot yang akan menjadi bagian dari kegiatan bisnis BUMDes desa tersebut. Untuk mencapai target tersebut, digunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Kegiatan ini terbagi tiga yaitu: 1) sosialisasi tentang pembentukan dan pengelolaan destinasi dan atraksi wisata; 2) demonstration plot pembentukan atraksi wisata; dan 3) pendampingan pengelolaan destinasi Wisata Muara Selayar Desa Pijot. Kegiatan ini dilaksanakan bermitra dengan dua kelompok sasaran yaitu Pokdarwis dan pengelola BUMDes Desa Pijot. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah terbentuknya berbagai atraksi wisata di Muara Selayar Desa Pijot, seperti atraksi wisata rakit bamboo dan spot photo. Manfaat yang diperoleh Pokdarwis Desa Pijot selama kegiatan ini adalah terciptanya lapangan kerja bagi mereka untuk mengelola wisata air Muara Selayar. Keberadaan Wisata Muara Selayar diharapkan menjadi income generating bagi seluruh masyarakat Desa Pijot. Keberadaan spot photo, penyewaan rakit, retribusi parkir dan angkringan bisa menciptakan pendapatan bagi masyarakat.
Pengembangan Atraksi Agrowisata Taman Bunga sekaligus sebagai Sumber pakan Lebah Trigona untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Madu Trigona di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Embun Suryani; Sri Wahyulina; Sarifudin Serip; Ni Ketut Surasni; Muhamad Ahyar; L.M. Furkan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.735 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1144

Abstract

Desa Lingsar merupakan salah satu desa di Kabupaten Lombok Barat yang terdampak bencana gempa bumi tahun 2018. Daerah ini berpotensi untuk mengembangkan agrowisata karena 53% wilayahnya terdiri dari perkebunan tanaman buah-buahan, penghasil bibit tanaman buah-buahan serta penghasil buah-buahan terbesar di Provinsi NTB. Untuk itu, Desa Lingsar memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya lebah madu trigona, karena memiliki sumber pakan lebah yang cukup berlimpah. Budidaya lebah madu trigona dan produk-produk turunannya merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat yang berbasis ekonomi kreatif, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Saat ini, budidaya lebah madu trigona oleh masyarakat Desa Lingsar hanya dalam skala kecil, sehingga belum mampu memberikan dampak yang signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Hambatan terbesar yang dihadapi kelompok usaha madu trigona di Desa Lingsar adalah keterbatasan sumber pakan pada saat di luar musim buah. Kondisi ini menyebabkan potensi madu trigona tersebut belum mampu dikelola secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas produksi madu trigona melalui pengembangan sumber-sumber pakan dari tanaman bunga, yang sekaligus dapat dikelola sebagai atraksi agrowisata. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah semakin meningkatnya produktifitas madu trigona yang bisa dihasilkan kelompok madu trigona di Desa Lingsar, sekaligus mengembangkan atraksi baru dari sentra agrowisata di desa tersebut. Untuk mencapai target tersebut, model pendekatan yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu penyuluhan, demplot (demonstration plot), dan pendampingan budidaya tanaman bunga sekaligus budidaya madu trigona dan diversifikasi produk turunan. Kelompok sasaran dari kegiatan ini yaitu Kelompok Usaha Madu Trigona Repoq Bangket Desa Lingsar.