Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE Alam, Aji Suryo; Syakur, Abdul; Nugroho, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.211 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.430-436

Abstract

Abstrak Isolator polimer telah dikembangkan dan digunakan pada saluran transmisi dan jaringan distribusi. Salah satu bahan polymer yang telah digunakan adalah resin epoksi. isolator sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan seperti adanya polutan yang menempel pada permukaan isolator yang dapat menyebabkan arus bocor permukaan. Oleh karena itu isolator harus mempunyai unjuk kerja yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan persentase bahan pengisi resin epoksi silane menyebabkan kenaikan sudut kontak yang berarti resistansi permukaan bahan isolasi semakin naik, sehingga nilai tegangan flashover semakin meningkat, tetapi kekuatan mekanik cenderung menurun. Nilai pengukuran sudut kontak dan pengujian tegangan flashover  pada komposisi filler 50% cenderung lebih besar dibanding sampel lainnya. Sedangkan nilai pengujian tarik dan pengujian tekan pada komposisi filler 50% cenderung menurun dibandingkan dengan sampel lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan persentase bahan pengisi membuat permukaan bahan isolasi semakin hidrofobik, tetapi dilihat dari sisi kekuatan mekanik peningkatan presentase bahan pengisi cenderung menurunkan kekuatan mekanik dari sampel bahan resin epoksi silane. Kata Kunci :  Isolator,  tegangan flashover, hidrofobik, Uji Tarik, Uji Tekan, Resin Epoksi Silane   Abstract Insulating polymers have been developing and using on the transmission lines and distribution. One of the polymer material that has been used is an epoxy resin. insulators are particularly vulnerable to environmental influences such as the presence of pollutants that attach to the surface of the insulator which can cause surface leakage current. The study was conducted to determine how much influence the variation and filler composition on the performance of physical characteristic, electrical characteristic and mechanical characteristic. On physical characteristic examination performed contact angle measurements, testing electrical flashover voltage testing, while testing the tensile mechanical testing and test press. The results showed that the increase in the percentage of epoxy resin filler silanes causes an increase in the contact angle means the resistance of the insulation material surface to rise, thus increasing the value of flashover voltage, but the mechanical strength tends to decline. Value of contact angle measurements and testing flashover at 50% filler compositions tend to be larger than the other samples. While the value of tensile testing and tap testing on filler composition declined 50% compared with other samples. This indicates that the increase in the percentage of filler makes the hydrophobic surface of an insulating material, but in terms of the percentage increase in the mechanical strength of the filler tends to degrade the mechanical strength of epoxy resin samples silanes. Keywords: insulators, flashover voltage, hydrophobic, Tensile Test, Compressive Test, Resin Epoxi Silane
Pengaruh Pelepasan Wave Trap terhadap Operasi Sistem Transmisi Alam, Aji Suryo; Sumardi, Sumardi; Denis, Denis; Prasetia, Hikmah
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 3 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.23915

Abstract

Wave trap merupakan suatu peralatan yang dipasang secara seri pada saluran transmisi dan berfungsi menyaring arus frekuensi tinggi yang dikirim dari gardu induk lawan maupun dari gardu induk sendiri. Penyaringan arus frekuensi tinggi berguna agar pancaran tidak mengganggu peralatan gardu induk yang lain, sehingga penyaluran listrik dan komunikasi tidak saling mempengaruhi. Pada gardu induk Pegangsaan terpasang wave trap hanya pada fasa R dan T, pemasangan wave trap ini diduga menyebabkan ketidakseimbangan arus yang mengalir pada ruas tersebut. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui dampak pelepasan wave trap yang terpasang pada saluran terhadap operasi sistem. Metode yang dilakukan adalah memasang alat power quality monitoring pada ruas tersebut guna mengetahui karakteristik power quality (ketidakseimbangan arus dan harmonisa) sebelum dan sesudah dilakukan pelepasan wave trap sekaligus dilakukan perhitungan ketidakseimbangan hasil pengukuran lapangan. Hasil studi kasus didapatkan ketidakseimbangan arus sebelum pelepasan wave trap adalah 29,19% sedangkan setelah wave trap dilepas turun menjadi 15%. Harmonisa tegangan total sebelum pelepasan wave trap sebesar 1,433% dan setelah pelepasan wave trap 1,481%. Harmonisa arus sebelum pelepasan wave trap sebesar 22,53% dan setelah pelepasan wave trap sebesar 46,61%. Dari hasil yang sudah didapatkan, dapat disimpulkan pelepasan wave trap berdampak pada ketidakseimbangan arus, tetapi tidak berdampak pada harmonisa arus dan tegangan. Kata kunci: wave trap, monitoring, ketidakseimbangan arus, harmonisa, power quality
STUDI FENOMENA ARCHING DISCHARGE PADA ISOLATOR DENGAN KONDISI LINGKUNGAN BERPOLUTAN BERAT Alam, Aji Suryo; Syakur, Abdul; Supriyadi, Guntur
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 1 Januari (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transmisi.26.1.17-23

Abstract

Salah satu peralatan yang berperan penting dalam penyaluran ketenagalistrikan adalah isolator. Fungsi dasar isolator adalah memisahkan sisi peralatan yang bertegangan dan tidak bertegangan. Isolator terpasang pada sistem transmisi dan distribusi diharapkan mampu bekerja dengan optimal, untuk menjaga keandalan penyaluran ketenagalistrikan. Tidak menutup kemungkinan isolator yang terpasang mengalami gangguan yang disebabkan karena temperatur, kelembaban dan polutan. Isolator dalam keadaan berpolutan dan dengan kondisi udara yang lembab, memungkinkan terjadi korona pada isolator. Korona yang muncul dengan frekuensi yang sering, dapat memicu terjadinya arching discharge yang berakhir dengan terjadinya kegagalan tegangan pada isolator tersebut. Pada studi ini dilakukan investigasi penyebab munculnya fenomena arching discharge isolator keramik pada Gardu Induk. Fenomena ini terjadi pada semua tipe isolator yang terpasang, baik isolator bushing, isolator gantung dan isolator tarik. Untuk mengetahui penyebab fenomena tersebut, dilakukan pengambilan data lapangan kualitas udara ambien dan polutan permukaan isolator. Polutan yang menempel pada permukaan isolator, dilakukan pengujian XRD (X-Ray Diffraction) untuk mengetahui komposisi polutan. Dari hasil pengujian XRD didapatkan, komposisi yang dominan adalah NaCl (Sodium Chloride) 39 % kemudian disusul CaSO4.2H2O (Gypsum) 28,6 %.