Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektivitas Program Intervensi Pencegahan Kanker Serviks pada Remaja Putri Di Lingkungan SMK BIM Jombang: EFFECTIVENESS OF CERVICAL CANCER PREVENTION INTERVENTION PROGRAM FOR ADOLESCENT GIRLS IN SMK BIM JOMBANG ENVIRONMENT Arfan, Nurul Azmi; Nuzula, Rizka Firdausi; Ningsih, Dovi Dwi Mardiyah
WELL BEING Vol 9 No 1 (2024): Well Being
Publisher : LPPM STIKes Bahrul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51898/wb.v9i1.244

Abstract

Cervical cancer is one of the main causes of death in women throughout the world, including in Indonesia. Early prevention through education and health interventions is important to reduce the death rate from cervical cancer. This study aims to evaluate the effectiveness of a cervical cancer prevention intervention program in adolescent girls. The research method used was quasi-experimental with a pretest-posttest design without a control group. A total of 200 young women at secondary schools in SMK BIM Jombang were selected as respondents. The intervention provided included lectures, group discussions, distribution of educational materials, and counseling by competent health workers. Data was collected through a questionnaire that included the level of knowledge and awareness of young women about cervical cancer prevention before and after the intervention. The research results showed a significant increase in the level of knowledge and awareness of young women after the intervention. Before the intervention, 30% of adolescent girls had low knowledge, 55% had medium knowledge, and 15% had high knowledge. After the intervention, this percentage changed to 5% for low knowledge, 30% for medium knowledge, and 65% for high knowledge. In the aspect of awareness, before the intervention, 35% of young women had low awareness, 50% had moderate awareness, and 15% had high awareness. After intervention, 7.5% had low awareness, 32.5% had moderate awareness, and 60% had high awareness. This increase shows that the intervention program provided has succeeded in significantly increasing the understanding and awareness of young women. The involvement of parents and teachers provides additional support that is very important for applying the knowledge they gain in everyday life. In addition, policies that support cervical cancer prevention programs are needed to create an environment that supports the health of adolescent girls. Key Word : cervical cancer, adolescent girls, intervention programs, knowledge, awareness, health education.
HUBUNGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI Nuzula, Rizka Firdausi; Dasuki, Djaswadi; Kurniawati, Herlin Fitriana
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.408 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i2.115

Abstract

INTISARI Berat bayi lahir rendah menyebabkan 27% kematian bayi baru lahir. Insiden BBLR di Indonesia pada Tahun 2013 yaitu sebesar 10,2% dan angka kasus dan kejadian BBLR di DIY tahun 2017 tercatat 108 kasus dan kejadian BBLR di Bantul berada pada peringkat tertinggi sebanyak 22 kasus kematian yang disebabkan BBLR. Faktor risiko kejadian BBLR yaitu umur ibu, status gizi, ekonomi, pendidikan, komplikasi kehamilan, pekerjaan, umur kehamilan, tinggal di daerah dataran tinggi, riwayat BBLR, pola hidup, obat – obatan yang terlarang, riwayat penyakit, kehamilan ganda, dan tinggi badan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kehamilan pada usia remaja dengan kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan case control study dengan pendekatan kohort retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir yang mengalami BBLR di RSUD Panembahan Senopati dengan tehnik simple random sampling sejumlah 156 responden untuk kelompok kasus dan kontrol. Analisis menggunakan Chi Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kehamilan pada usia remaja dengan kejadian BBLR memiliki nilai yang bermakna ditunjukkan dengan nilai ρ= 0,047 dan nilai OR CI 95% (1,003-3,118). Sedangkan variabel pengganggu kejadian BBLR terjadi pada ibu dengan kehamilan pada usia remaja sebanyak 61,3% , tingkat pendidikan rendah 52,7%, paritas primipara 82%. Simpulan kehamilan pada usia remaja mempunyai risiko 1,8 kali melahirkan BBLR dengan p value 0,047 dengan (CI 95% 1,003- 3,118 ). Saran untuk bidan agar lebih giat lagi melakukan pemantauan secara berkala untuk ibu hamil secara komprehensif untuk mengurangi faktor risiko yang ditimbulkan oleh kehamilan pada usia remaja.
PERAN KADER TERHADAP UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU Nuzula, Rizka Firdausi; Arfan, Nurul Azmi; Ningrum, Selfya
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 14 No 01 (2023): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v14i01.246

Abstract

Peranan kader dalam upaya peningkatan status gizi balita merupakan hal yang sangat penting guna mendukung program pemerintah untuk mengatasi gizi buruk pada anak tidak bertambah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan revitalisasi Posyandu. Keaktifan kader dalam pelayanan posyandu sangat berpengaruh terhadap pengetahuan kader. Posyandu merupakan wadah yang digunakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan dalam masyarakat seperti kesehatan ibu dan anak, imunisasi dan sebagainya. Jika pelaksanaan posyandu baik maka target program akan terpenuhi, akan tetapi jika pelaksanaan posyandu masih mengalami beberapa kendala maka target tidak akan dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan kader posyandu dalam upaya peningkatan status gizi balita di Posyandu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dan dilakukan secara cross sectional dengan menggunakan variable independent, peran kader, aktivitas kader, pengetahuan, pendidikan, pelatihan dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukan peranan kader baik (80%) peranan kurang (20 %), aktivitas baik (70%), aktivitas kurang (30%), pengetahuan baik (78%), pengetahuan kurang (22 %), pendidikan tinggi (61%), pendidikkan rendah (39%) kader yang bekerja (31%), tidak bekerja (69%), pelatihan baik (59%), pelatihan kurang (41%). Hasil perhitungan statistic menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara peran kader (0,005) aktifitas kader (p;0,004) pengetahuan kader (p:0,005), pendidikan kader (p:0,004), pelatihan kader (p:0,004) dan pekerjaan kader (p:0,030) dengan upaya peningkatan status gizi balita Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peranan kader baik, semua variable independent berhubungan dengan variable dependent. Saran dalam penelitian ini adalah kader Posyandu harus tetap mempertahankan peranannya, perlunya mengoptimalkan aktivitas serta perlu penelitian lebih lanjut dengan kuesioner yang sudah diujicobakan terlebih dahulu.
Determinan yang mempengaruhi keaktifan Lanjut Usia (Lansia) dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Kelurahan Klegen Madiun Arfan, Nurul Azmi; Nuzula, Rizka Firdausi; Sandi, Devi Fitria
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 14 No 02 (2023): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v14i02.271

Abstract

Usia lanjut usia (lansia) mengalami penurunan fungsi tubuh sehingga memiliki banyak masalah kesehatan. Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan agar lansia dapat hidup sehat dan produktif adalah pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia. Data cakupan pelayanan lansia di Jawa Timur memiliki Persentase kunjungan yang cukup rendah, di posyandu lansia di wilayah Puskesmas Oro-oro Ombo pada tahun 2021 dan 2022 masih rendah dan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Posyandu lansia Kelurahan Klegen Kecamatan Kartoharjo, diperoleh informasi dari kader Posyandu dari 120 anggota Posyandu lansia, rata-rata ketidak hadiran lansia mencapai 60%. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Metode penelitian adalah diskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian adalah seluruh anggota Posyandu Kelurahan Klegen sebanyak 120 orang. Teknik pengambilan sampel proportional random sampling diperoleh 100 responden. Data penelitian diperoleh dari kuesioner pengetahuan, dukungan keluarga, motivasi dan check list keluhan fisik. Keaktifan responden diperoleh dari data kehadiran di Posyandu lansia. Data penelitian dilakukan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan 70 responden (70 %) memiliki pengetahuan yang kurang, 67 responden (67%) kurang mendapat dukungan keluarga, 71 orang (71%) memiliki motivasi kurang, dan 58 responden (58%) memiliki keluhan fisik sedang. Keaktifan responden paling banyak mengikuti sebanyak 5 kali kegiatan. Berdasarkan hasil persamaan regresi yang diperoleh memperlihatkan bahwa faktor dukungan keluarga memiliki pengaruh yang paling kuat dalam mempengaruhi keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia, dimana nilai koefisien sebesar 0.326 dengan p =0,04.
Pengaruh Praktik Pemberian Makanan Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun Arfan, Nurul Azmi; Sandi, Devi Fitria; Nuzula, Rizka Firdausi
Jurnal Kebidanan Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan Edisi September 2024
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v14i2.1396

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan global yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam periode awal kehidupan. Praktik pemberian makan dan pemberian ASI eksklusif merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara praktik pemberian makan dan kejadian stunting pada anak usia 1-2 tahun. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan sampel sebanyak 38 anak usia 1-2 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada ibu atau pengasuh mengenai praktik pemberian makan, pemberian ASI eksklusif, dan riwayat gizi anak. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk menentukan hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,5% anak mengalami stunting. Anak-anak yang tidak menerima ASI eksklusif dan memiliki frekuensi makan yang rendah lebih berisiko mengalami stunting dibandingkan dengan yang menerima ASI eksklusif dan memiliki frekuensi makan yang cukup (p<0,05). Praktik pemberian makan yang buruk, termasuk tidak adanya ASI eksklusif, serta kualitas dan frekuensi makanan yang rendah, berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Peningkatan edukasi orang tua dan akses terhadap sumber makanan bergizi menjadi prioritas untuk menurunkan prevalensi stunting. .
Digital Reproductive Health Literacy for a Couples: Understanding of Sexually Transmitted Infections and Reproductive Tract Infections Aini, Inayatul; Setiarini, Dwi Anik Karya; Ruliati, Ruliati; Arfan, Nurul Azmi; Nuzula, Rizka Firdausi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No SpecialIssue (2023): UNRAM journals and research based on science education, science applic
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9iSpecialIssue.6402

Abstract

This study aims to obtain a theoretical overview of how the tendency of couples to obtain information about sexually transmitted infections and reproductive tract infections. The review will focus on literature sources that have previously examined how the use of digital media as a source of knowledge to recognize sexually transmitted infections and reproductive tract infections. The research method in this study is a discourse search and analysis with a content analysis approach of a scientific work. The study will be described with a narrative that has been qualitatively analysis based on certain categories. Data sources are various scientific journals, reference books and other sources considered compatible with this study. The results of the study found that digital media became an alternative medium for accessing information. Knowledge about Sexually Transmitted Infections (STIs) and Reproductive Tract Infections (RTIs), is needed for newlywed couples, so that they have a reference for sexual behaviour. Good sex is sex that is done with a legal partner and guaranteed health, all of which information can be accessed through increasingly widespread digital media