Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Di Desa Tindoli Kecamatan Pamona Selatan Botilangi, Maharaja; Walenta, A.Y.
Jurnal Ilmiah Administratie Vol 21, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Administratie Vol. 21 No. 2 Edisi September 2023
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2722-8185.635

Abstract

Abstrak: Penelitian ini di laksanakan di Desa Tindoli dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan kepala desa dalam pelaksanaan pembangunan di desa Tindoli, serta factor apa saja yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan adalah; observasi, kuisioner dan wawancara. Sedangkan metode analisis data, menggunakan metode deskriptif kualitatif.  Dari hasil penelitian, di ketahui bahwa gaya kepemimpinan kepala desa dalam pelaksanaan pembangunan di desa Tindoli, secara umum belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing capaian indicator, (1) Konsultasi; walaupun sebagian besar responden yakni 53 % mengatakan bahwa Kepala Desa “ selalu “ berkonsultasi dengan perangkat desa dan masyarakat sebelum program pembangunan desa di laksanakan, akan tetapi masih ada juga responden yang mengatakan “ jarang “ yakni 27 orang ( 46 % ) dan yang mengatakan “ Tidak tahu “ yakni 1 orang ( 1 % ); (2) Partisipasi; sebagian besar responden yakni 60 % mengatakan belum optimal; (3) Demokrasi, sebagian besar responden yakni 50 % mengatakan belum optimal; (4) Motivator, sebagian besar responden yakni 60 % mengatakan belum optimal. Adapun faktor yang mempengaruhi sehingga gaya kepemimpinan kepala desa dalam pembangunan di desa Tindoli belum optimal, adalah faktor kompotensi yang dimiliki kepala desa yang dinilai masih rendah. Secara umum gaya kepemimpinan konsultasi, partisipasi, demokrasi, dan motivator yang sudah di jalankan Kepala Desa dalam pelaksanaan pembangunan di desa Tindoli selama ini, belum optimal Abstract: This research was conducted in Tindoli Village with the aim of finding out the leadership style of the village head in implementing development in Tindoli Village, and what factors influence it. The methods used in collecting data were; observation, questionnaires and interviews. While the method of data analysis used a qualitative descriptive method. From the results of the study, it is known that the leadership style of the village head in implementing development in Tindoli Village, in general, is not optimal. This can be seen from each indicator achievement, (1) Consultation; although the majority of respondents, namely 53%, said that the Village Head "always" consults with village officials and the community before the village development program is implemented, there are still respondents who say "rarely" namely 27 people (46%) and those who say "Don't know" namely 1 person (1%); (2) Participation; the majority of respondents, namely 60%, said it was not optimal; (3) Democracy, the majority of respondents, namely 50%, said it was not optimal; (4) Motivator, the majority of respondents, namely 60%, said it was not optimal. The factors that influence the village head's leadership style in development in Tindoli village are not optimal, namely the competency factor of the village head which is considered still low. In general, the leadership style of consultation, participation, democracy, and motivation that has been implemented by the Village Head in implementing development in Tindoli village so far has not been optimal
SOSIALISASI PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMUDA GEREJA PANTEKOSTA DI INDONESIA (GPdI) PARAKLETOS KAWUA KECAMATAN POSO KOTA SELATAN Marande, Yunruth; Botilangi, Maharaja; Alim, Fitria Y.
Mosintuwu Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2024): Mosintuwu : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2808-9073.703

Abstract

Abstrak Di Kabupaten Poso sesuai data yang dikumpulkan, terdapat 7.133 pemilih potensial yang belum memiliki KTP-el meski telah masuk dalam DPT. Hal ini bisa berarti pemilih potensial dimaksud adalah pemilih yang benar-benar belum memiliki KTP disebabkan faktor lain sebelum Pemilu dan  telah memenuhi persyaratan pemilih pemula yang belum memiliki KTP-el. Pada GPdI Parakletos, + 30 orang pemuda aktif diantaranya terdapat  kurang lebih 20 orang pemilih pemula belum ditambah dengan yang belum aktif mengikuti Pelayanan Pemuda Pantekosta (PELPAP), Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu diadakan sosialisasi tentang  pemilihan umum. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan tanggal 21 November 2023 di GPdI Parakletos pukul 19.30 wita usai ibadah Pemuda dan Remaja. Peserta terdiri dari 20 orang pemuda/remaja dan 3 orang pendamping pengurus pemuda. Materi sosialisasi meliputi pengertian partisipasi, jenis partisipasi politik, pemilu dan manfaat pemilu, pentingnya pemilih pemula, mekanisme pemberian suara pada TPS, dan lain-lain. Diakhir penyampaian materi dilaksanakan tanya jawab atau diskusi untuk memantapkan pemahaman mengenai materi yang diberikan. Dari kegiatan sosialisasi ini peserta mengetahui pentingnya menggunakan hak suara bukan menjadi pemilih pemula yang pasif atau menjadi golongan putih (Golput) tetapi dapat menggunakan hak pilih dan ikut serta menentukan masa depan bangsa Indonesia melalui pemilihan Umum yang akan datang.  Abstract  In Poso Regency, according to the data collected, there are 7,133 potential voters who do not have an e-KTP even though they are included in the DPT. This could mean that the potential voters in question are voters who really do not have an e-KTP due to other factors before the election and have met the requirements for new voters who do not have an e-KTP. At GPdI Parakletos, + 30 active youths, of which there are approximately 20 new voters, not including those who have not actively participated in the Pentecostal Youth Service (PELPAP). To anticipate this, it is necessary to hold socialization about the general election. The socialization activity was held on November 21, 2023 at GPdI Parakletos at 19.30 WITA after the Youth and Teenage service. Participants consisted of 20 young people/teenagers and 3 youth administrators. The socialization material includes the definition of participation, types of political participation, elections and the benefits of elections, the importance of new voters, voting mechanisms at TPS, and others. At the end of the delivery of the material, a question and answer session or discussion was held to strengthen understanding of the material provided. From this socialization activity, participants learned the importance of using their voting rights, not becoming passive new voters or becoming white voters (Golput) but being able to use their voting rights and participate in determining the future of the Indonesian nation through the upcoming General Election.   
Dukungan Staf Sekretariat Dalam Menunjang Pelaksanaan Tugas Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Poso Thomassawa, Rilfayanti; Tadanugi, Imanuel N.; Lagantondo, Herlan; Botilangi, Maharaja
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.2062

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan staf sekretariat dalam menunjang pelaksanaan tugas komisi pemilihan umum daerah (KPUD) Kabupaten Poso Sedangkan lokasi penelitian ini adalah kantor KPUD Kabupaten Poso, Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif Kualitatif sedangkan jumlah informan 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 indikator yang menjelaskan tentang: 1. dukungan Pengetahuan masih sangat kurang, 2. dukungan Ketrampilan juga masih kurang, dan 3. dukungan sikap dalam meningkatkan kinerja sudah maksimal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Dukungan Staf Sekretariat dalam menunjang pelaksanaan tugas Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Poso adalah kurangnya pengalaman staf berorganisasi sehingga dalam tugas-tugas yang dibebankan pada aparatur tidak berjalan lancar kemudian kurangnya kemampuan intelektual aparatur sehingga menjadi hambatan majunya organisasi terhadap pelaksanaan tugas KPUD di Kabupaten Poso.