Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis and identification of flavonoid compounds in kepok banana corm extract (musa paradisiaca L) Andini, Andini; Sari, Meiria Istiana; Raharjo, Sentot Joko; Anneke, Anneke
Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam LLDikti Wilayah 1 (JUMPA) Vol. 4 No. 1 (2024): Marc: Mathematics and natural science
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Sumatra Utara (LLDikti I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54076/jumpa.v4i1.300

Abstract

Kepok banana corm is one of the natural ingredients that has been obtained and can provide many benefits because of its excessive flavonoid content. This study aims to determine the types of flavonoids contained in the kepok banana weevil extract. Methods of detection and discovery of flavonoid measurement methods used include reaction, thin layer chromatography, and LC-MS/MS, and spectrofotometri for total flavonoid content compared to rutin as a flavonoid standard. The results showed that kepok banana corm extract contains a class of flavonoid compounds including rutin, kaempferol 3-O-rhamnoside-7-O-glucoside, quercetin 3 glycocide, and chrysoeriol-7-O-glycuronyl, with a total flavonoid content of 6.19. ±0.65%.
The Analysis of Benzoate in Deepika Sauce of Sejahtera Sentosa SME with Uv-Vis Spectrophotometry Method Andini, Andini; Sari, Meiria Istiana; Sari, Mokh. Suseno Aji
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Agroindustri Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v10i3.11920

Abstract

The food additives level of use, particularly benzoate as preservatives, must comply with Indonesian regulations to ensure food safety for consumers. This study is aimed to determine the benzoic compounds content and determine the levels of benzoic compounds in 6 types of sauce manufactured by Sejahtera Sentosa SME. The identification of benzoate compounds was carried out via FeCl3 which was characterized by the formation of a brown precipitate while determination of the benzoate compounds level was conducted via the UV-Vis spectrophotometry method at a wavelength of 274 nm. The results indicated that the six samples of Deepika Sauce A, B, C, D, E and F contained benzoate preservatives sequentially by 0.986 ; 0.943 ; 0.852 ; 0.635 ; 0.700 ; and 0.992 g/kg. The benzoate preservatives use in chili sauce samples does not exceed the threshold set in the Regulation of the Head of the Drug and Food Control Agency of the Republic of Indonesia Number 11 of 2019, namely 1 g/kg.
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PASCA-PANEN LIDAH BUAYA SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN EKONOMI MASYARAKAT TERDAMPAK PANDEMI DI KAMPUNG LIDAH BUAYA, RW 11, DESA BANJAR ARUM, SINGOSARI, MALANG Raharjo, Sentot Joko; Andini, Andini; Sari, Meiria Istiana; Setiawan, Kiantoro Andiek
Journal Community Service Consortium Vol 3 No 1 (2023): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v3i1.3650

Abstract

Lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai produk pangan nabati maupun kosmetik. Di Kampung Lidah Buaya Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabu- paten Malang merupakan salah satu tempat pusat pengolahan produk lidah buaya. Di Kampung Lidah Buaya selama ini telah dikembangkan produk pangan bersumber dari lidah buaya. Salah satu produk pengembangan pengolahan lidah buaya yang lain dapat digunakan sebagai bahan kosmetik lotion, namun kendala yang dihadapi pengrajin belum mampu mengembangkan teknologinya dan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) agar produk yang dihasilkan nantinya konstan. Adanya potensi kampung lidah buaya tersebut maka dilakukan program edukasi dan pendampingan kepada para pengrajin pengolahan lidah buaya. Tujuan utama dalam program pendampingan ini adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kepada pengrajin pengolahan lidah buaya menjadi produk kosmetik lotion yang berkualitas dan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) bagi produk agar dapat memperluas pasar usahanya. Adapun mitra sasaran program pendampingan masya- rakat ini adalah kelompok Pengrajin Pengolahan Lidah Buaya di Kampung Lidah Buaya, Desa Banjar- arum, Kabupaten Malang yang telah produktif secara ekonomi sebagai pengrajin pengolahan produk lidah bersumber dari tanaman lidah buaya. Adapun usaha yang akan dilakukan adalah edukasi kepada pengrajin ini tentang ilmu dan teknologi sediaan gel lotion lidah buaya dan beberapa penerapan GMP-nya. Edukasi ini diharapkan adanya penerapan iptek sediaan lotion lidah buaya dan perubahan perilaku pengrajin dalam proses produksi. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) berupa penyuluhan, demonstrasi, serta pendampingan. Pendampingan dilakukan selama 1 bulan. Hasil edukasi dan pendampingan menunjukkan bahwa 95,0% responden setuju bahwa kegiatan pengabdian masyarakat bermanfaat, 89,0%, responden setuju kegiatan edukasi ini sangat meningkatkan kualitas, 97.0% responden menyatakan ilmu bertambah setelah mengikuti pelatihan, dan 85,0% responden menyatakan bahwa keseluruhan kegiatan pelatihan sudah baik.