Era digital telah mengubah cara mahasiswa, termasuk mahasiswa ITB, terlibat dalam politik, khususnya dalam konteks pemilu. Media sosial kini menjadi sarana utama bagi mereka untuk berpartisipasi, menyuarakan opini, dan mengikuti perkembangan politik. Namun, penggunaan media sosial juga menghadirkan tantangan besar, seperti penyebaran hoaks, disinformasi, dan meningkatnya polarisasi politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana mahasiswa ITB memanfaatkan media sosial dalam partisipasi politik terkait pemilu, serta tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga keamanan demokrasi di era digital. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif terhadap mahasiswa ITB dan wawancara mendalam untuk menggali pandangan mereka terhadap pengaruh media sosial dalam proses politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa ITB aktif menggunakan media sosial untuk mencari informasi politik dan berpartisipasi dalam diskusi terkait pemilu. Namun, banyak di antara mereka yang terpapar oleh hoaks dan informasi palsu, yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap isu politik. Temuan ini menegaskan pentingnya literasi digital yang lebih baik di kalangan mahasiswa, khususnya dalam konteks pemilu, untuk mendorong partisipasi politik yang lebih berkualitas dan aman. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dan institusi pendidikan dalam merancang program literasi digital yang mendukung keterlibatan politik yang sehat bagi mahasiswa ITB sebagai generasi penerus demokrasi.