Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RELATIONSHIPS BETWEEN DECIDUOUS TEETH PREMATURE LOSS AND MALOCCLUSION INCIDENCE IN ELEMENTARY SCHOOL IN CIMAHI Hillda Herawati; Novita Sukma; Rainisa Dewi Utami
Journal of Medicine and Health Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.286 KB) | DOI: 10.28932/jmh.v1i2.510

Abstract

Premature loss of deciduous teeth is defined as the loss of deciduous teeth before they approach the eruption of the permanent teeth. The aim of this study is to find out the relationship between premature loss of deciduous teeth and the malocclusion according to the Angle’s Classification on Elementary School students children in Cimahi. The type of this research is analytic with a cross sectional research design. The samples are 77 students (7-11 year-old). The sampling method is cluster random sampling. The result shows that the prevalence of premature loss of deciduous teeth was 36.4% and the prevalence of malocclusion is 76.62%. Base on Angle’s Classification, it is revealed that 23.4% of the population has normal occlusion. The percentage of Angle’s class I malocclusion is 45,5%, class II is 23.4% and class III is 7.8%. There is a significant relationship between premature loss of deciduous teeth and its malocclusion (p-value = 0,000). It is concluded that all the students have premature loss of deciduous teeth with malocclusion. Keywords: Premature Loss, Deciduous Teeth, Malocclusion
PENGARUH LAMA PERENDAMAN SUSPENSI VITAMIN C TERHADAP PELEPASAN ION KROMIUM PADA KAWAT STAINLESS STEEL Zwista Yulia Dewi; Hillda Herawati; Anne Utami Puspita Pujarama
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.832 KB)

Abstract

Kawat ortodontik stainless steel (SS) mengandung unsur kromium yang memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam perawatan ortodontik. Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.Vitamin C bermanfaat dalam menjaga keutuhan kolagen. Kolagen mempunyai berbagai peran penting bagi tubuh yaitu membantu penyembuhan luka, memelihara kesehatan jaringan penghubung, dan membantu melindungi sel-sel tubuh. Salah satu pengobatan terhadap defisiensi vitamin C adalah dengan mengkonsumsi vitamin C selama 7-10 hari. Vitamin C mempunyai sifat asam yang dapat menyebabkan reaksi kimia sehingga bersifat korosif dan dapat mengoksidasi logam kawat dengan cara melepaskan ion-ion yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman kawat SS dalam larutan vitamin C terhadap pelepasan ion kromium. Metode penelitian adalah laboratorium eksperimental.. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling atau pengambilan sampel berjatah yaitu kawat SS sebanyak 10 buah. Seluruh sampel direndam di dalam larutan vitamin C sebanyak 10 ml selama satu menit dalam 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdeteksi pelepasan ion kromium tertinggi pada pengukuran hari keenam dalam konsentrasi rendah sebesar 0,0190 mg/l. Pelepasan ion kromium terjadi karena kawat SS mengalami oksidasi berkontak dengan vitamin C yang asam. Hasil analisis statistik uji multivariat General Linear Model-Repeated Measure (GLM-RM) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,476 atau p>0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna pada lama perendaman kawat SS dalam larutan vitamin C terhadap pelepasan ion kromium sampai pada hari ketujuh. Pelepasan ion kromium kawat SS terdeteksi dalam batas aman sehingga vitamin C aman digunakan untuk pengguna ortodontik. DOI : 10.35990/mk.SE.PIT.X.p24-33
PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) TERHADAP KADAR TNF-α PADA GIGI MARMUT YANG DIGERAKKAN SEPARATOR ORTODONTI Hillda Herawati; Rahmadaniah Khaerunnisa; Euis Reni Yuslianti; Fadia Naura Adila
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat semakin paham mengenai pentingnya perawatan ortodonti. Ortodonti cekat terdiri dari komponen aktif dan pasif. Tekanan dari pemakaian komponen aktif dapat menginduksi sitokin proinflamasi, salah satunya TNF-α, sehingga menyebabkan nyeri. Daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) mengandung flavonoid, sehingga dapat menurunkan sitokin proinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun katuk terhadap kadar TNF-α. Penelitian adalah eksperimental menggunakan 46 ekor marmut betina dengan kelompok kontrol dan kelompok yang diberi dosis daun katuk 78,3 mg/kgBB. Pengamatan yang dilakukan pada pengujian ini yaitu TNF-α yang diambil dari sampel darah pada jantung marmut pada hari ke-3, hari ke-7 dan hari ke-14. Sampel marmut diaplikasikan separator ortodonti pada gigi insisif kanan dan diberi ekstrak etanol daun katuk sesuai kelompok, setelah hari ke-14 dilakukan analisis TNF-α. Data dianalisis dengan uji T-independen (p>0,05). Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol rerata kadar TNF-α tertinggi pada hari ke-3 sebesar 630,71 dan rerata terendah kadar TNF-α pada hari ke-7 sebesar 275,86. Kelompok perlakuan, rerata kadar TNF-α tertinggi pada hari ke-3 sebesar 595,26 dan rerata terendah kadar TNF-α pada hari ke-14 sebesar 209,99. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pengaruh daun katuk terhadap kadar TNF-α pada hari ke-3 (p=0,822), hari ke-7 (p= 0,185) dan hari ke-14 (p=0,062). Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah ekstrak daun katuk berpengaruh terhadap peningkatan rerata kadar TNF-α namun tidak bermakna secara statistik. Kata kunci: daun katuk, flavonoid, perawatan ortodonti, TNF-α DOI : 10.35990/mk.v6n3.p307-316
RELATIONSHIPS BETWEEN DECIDUOUS TEETH PREMATURE LOSS AND MALOCCLUSION INCIDENCE IN ELEMENTARY SCHOOL IN CIMAHI Hillda Herawati; Novita Sukma; Rainisa Dewi Utami
Journal of Medicine and Health Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jmh.v1i2.510

Abstract

Premature loss of deciduous teeth is defined as the loss of deciduous teeth before they approach the eruption of the permanent teeth. The aim of this study is to find out the relationship between premature loss of deciduous teeth and the malocclusion according to the Angle’s Classification on Elementary School students children in Cimahi. The type of this research is analytic with a cross sectional research design. The samples are 77 students (7-11 year-old). The sampling method is cluster random sampling. The result shows that the prevalence of premature loss of deciduous teeth was 36.4% and the prevalence of malocclusion is 76.62%. Base on Angle’s Classification, it is revealed that 23.4% of the population has normal occlusion. The percentage of Angle’s class I malocclusion is 45,5%, class II is 23.4% and class III is 7.8%. There is a significant relationship between premature loss of deciduous teeth and its malocclusion (p-value = 0,000). It is concluded that all the students have premature loss of deciduous teeth with malocclusion. Keywords: Premature Loss, Deciduous Teeth, Malocclusion