Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Tenaga Kerja Honorer Implementasi Metode MAUT Pada Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Fras, Yosefa; Masdalifah, Masdalifah
Dike Vol. 1 No. 1 (2023): Dike Edisi Februari
Publisher : CV. Ro Bema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69688/dike.v1i1.7

Abstract

Dinas Perkebunan adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perkebunan mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Provinsi dan tugas Dekonsentrasi di bidang perkebunan. Tenaga atau pegawai honorer Menurut PP Nomor 48 Tahun 2005 yang diubah dengan PP Nomor 56 Tahun 2012, pegawai honorer adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dalam instansi pemerintah untuk melaksanakan tugas tertentu. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja honorer menjadi bagian kegiatan penyusunan program rekrutmen untuk melakukan penyeleksian dan memperoleh tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi dalam suatu instansi. Namun dalam proses rekrutmen tenaga kerja honorer pada Dinas Perkebunan Sumatera Utara, para peminat dan berkas lamaran yang terlalu banyak serta tahapan seleksi yang begitu panjang mengakibatkan suatu instansi kesulitan untuk mendapatkan calon tenaga kerja honorer baru, sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran sistem sistem pendukung keputusan dalam mengatasi masalah yang dihadapi saat ini. Oleh karena itu untuk menentukan calon tenaga kerja honorer diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk mempermudah pekerjaan dan menghindari kesalahan perhitungan data sistem secara cepat dan lebih akurat dengan menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT). Dari hasil penelitian ini dengan metode MAUT menghasilkan nilai preferensi terbaik sebesar 0.493 atas nama Sarah, S.E sebagai peringkat pertama
Screening for Penicillin G Acylase (PGA)-Producing Bacteria and Gene Cloning Using Degenerate Oligonucleotide Primed-PCR Masdalifah, Masdalifah; Wulandari, Sri Rezeki; Sabbathini, Gabriela Christy; Ulfah, Maria; Achnafani, Dini; Wibisana, Ahmad; Sriherfyna, Feronika Heppy; Helianti, Is; Nurhayati, Niknik
Makara Journal of Science Vol. 29, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growing concern over antibiotic resistance has driven global efforts to explore innovative solutions, including the use of Penicillin G acylase (PGA) to produce semisynthetic β-lactam antibiotics. This study screened four potential in-tracellular PGA-producing bacteria: Alcaligenes faecalis InaCC B444 (AfPGA), Kluyvera cryocrescens InaCC B850 (KcPGA), Providencia rettgeri InaCC B25 (Pr25PGA), and P. rettgeri InaCC B466 (Pr466PGA). Penicillin G Acylase encoding genes (pgas) were isolated from them using a Degenerate Oligonucleotide Primed-PCR (DOP-PCR) approach and sequenced. Microbiological assays confirmed all tested crude extracts to exhibit inhibitory effects. Penicillin G was used for evaluating hydrolytic activity and 6-Amino Penicillanic Acid (6-APA) coupled with D-p-Hydroxyl-phenylglycine methyl ester hydrochloride (DHPGME) for the synthetic activity. Pr466PGA and Pr25PGA showed the highest synthetic and hydrolytic activities, respectively. DOP-PCR successfully amplified a 2,517 bp pga-encoding Pr25PGA. The deduced amino acid sequence shared 95.1% identity with the known PGA from P. rettgeri PX04. Sec-ondary structure analysis of Pr25PGA revealed 35% α-helices, 16% β-sheets, and 49% coils, suggesting that the enzyme may be flexible and dynamic, with structural stability primarily provided by the α-helices and β-sheets. These findings offer valuable insights for the future design and application of Pr25PGA, particularly in the production of semisynthetic β-lactam antibiotics.