Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROSPEK USAHATANI TANAMAN SAYURAN DI KABUPATEN BREBES Choliq, Abdul; Ambarsari, Indrie
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 12, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prospek Usahatani Tanaman Sayuran di Kabupaten Brebes. District of Brebes is more known as the centre of onion productions.  Beside that this area is also potential to vegetables farming development, whereas the vegetables farming already bunch with local society especially high land farmers.  Although it just resemble at small scale, but this farming activity attach a significant contribution in farmer income.  Vegetables that common are potato, carrot, cabbage.  The aim of this study is to see how much the contribution of vegetables cultivation to the farmer incomes.  This study was doing on early 2005 in sub district of Sirampog, district of Brebes.  Collection data do by RRA (Rapid Rural Appraisal) method through field observation and interview with key informant.  Observation of primary data including cost production, price product, and market system.  Secondary data was obtained from related institution.  Data analyzed by financial and descriptive methods.  The result shows that if cost pay cash, benefit of farming reach from Rp.8.610,- to Rp.1.747.517,- per season.  With vary asset and comprehensive land scale, the high benefit of farming was scallion, follows with potato, carrot, cabbage, and mustard green with each R/C were 1,70; 1,54; 1,25; 1,19; and 1,01. Kabupaten Brebes selama ini lebih dikenal sebagai sentra bawang merah.  Namun sebenarnya di daerah tersebut juga memiliki potensi untuk pengembangan berbagai jenis usahatani tanaman sayuran lainnya, mengingat usahatani tanaman sayuran telah menyatu dengan masyarakat setempat khususnya petani dataran tinggi.  Meski diusahakan dalam skala yang relatif kecil, namun kegiatan usahatani tersebut memberikan andil yang cukup berarti bagi pendapatan rumah tangga tani.  Tanaman sayuran yang umum diusahakan adalah kentang, wortel, kubis, bawang daun, dan sawi.  Untuk melihat seberapa besar kontribusi usahatani tanaman sayuran tersebut terhadap pendapatan petani, maka dilakukan kegiatan kajian di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes pada tahun 2005.  Pengumpulan data dilakukan dengan metode RRA (Rapid Rural Appraisal) melalui observasi lapang dan wawancara dengan informan kunci.  Data primer yang diamati antara lain meliputi biaya input produksi, harga output, dan sistem pemasaran.  Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait.  Data dianalisis secara finansial dan deskriptif.  Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan asumsi semua biaya dikeluarkan secara tunai, keuntungan usaha yang diperoleh berkisar antara Rp.8.610 sampai dengan Rp.2.783.400,- per musim.  Dengan jumlah modal dan luas lahan garapan yang berbeda, keuntungan per musim tertinggi diperoleh dari usahatani bawang daun, kemudian diikuti oleh kentang, wortel, kubis, dan sawi dengan perbandingan output input masing-masing sebesar 1,70 ; 1,54 ; 1,25; 1,19 ; dan 1,01.
PERUBAHAN KUALITAS SUSU PASTEURISASI DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN Ambarsari, Indrie; ., Qanytah; Sudaryono, Tri
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 32, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susu pasteurisasi merupakan salah satu produk olahan susu cair yang banyak dikonsumsi masyarakat. Susu pasteurisasi bersifat mudah rusak sehingga umur simpannya pendek. Teknologi pengemasan memegang peranan penting dalam memperpanjang masa simpan produk. Berbagai jenis kemasan digunakan untuk mengemas susu, seperti botol gelas,  kotak karton, dan kemasan dari plastik. Setiap bahan kemasan memiliki keunggulan dan kelemahan. Kemasan yang baik dapat menghambat perubahan kualitas susu pasteurisasi selama penyimpanan, baik dari segi mikrobiologi, kimia, maupun sensoris. Paparan cahaya pada kemasan akan memicu terjadinya oksidasi lipida, kehilangan riboflavin, dan  kerusakan flavor pada susu pasteurisasi. Oleh karena itu, penggunaan kemasan yang dapat menangkal cahaya dapat menghambat kerusakan susu pasteurisasi selama penyimpanan. Namun, kemasan bukan  satu-satunya faktor yang menentukan kualitas susu pasteurisasi. Kualitas dan komposisi bahan baku serta migrasi senyawa yang terdapat pada kemasan ke dalam susu yang dikemas juga menentukan kualitas susu pasteurisasi.
PERUBAHAN KUALITAS SUSU PASTEURISASI DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN Ambarsari, Indrie; ., Qanytah; Sudaryono, Tri
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 32, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v32n1.2013.p10-19

Abstract

Susu pasteurisasi merupakan salah satu produk olahan susu cair yang banyak dikonsumsi masyarakat. Susu pasteurisasi bersifat mudah rusak sehingga umur simpannya pendek. Teknologi pengemasan memegang peranan penting dalam memperpanjang masa simpan produk. Berbagai jenis kemasan digunakan untuk mengemas susu, seperti botol gelas,  kotak karton, dan kemasan dari plastik. Setiap bahan kemasan memiliki keunggulan dan kelemahan. Kemasan yang baik dapat menghambat perubahan kualitas susu pasteurisasi selama penyimpanan, baik dari segi mikrobiologi, kimia, maupun sensoris. Paparan cahaya pada kemasan akan memicu terjadinya oksidasi lipida, kehilangan riboflavin, dan  kerusakan flavor pada susu pasteurisasi. Oleh karena itu, penggunaan kemasan yang dapat menangkal cahaya dapat menghambat kerusakan susu pasteurisasi selama penyimpanan. Namun, kemasan bukan  satu-satunya faktor yang menentukan kualitas susu pasteurisasi. Kualitas dan komposisi bahan baku serta migrasi senyawa yang terdapat pada kemasan ke dalam susu yang dikemas juga menentukan kualitas susu pasteurisasi.