A'yun, Ariza Qurrata
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Meningkatkan kompetensi konselor komunitas musyawarah guru bk madrasah tsanawiyah kota surabaya melalui pelatihan hipno konseling Rofiq, Arif Ainur; A'yun, Ariza Qurrata
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 13 No. 1 (2025): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1125900

Abstract

Pelatihan hipno konseling untuk meningkatkan kompetensi konselor guru BK Madrasah Tsanawiyah Surabaya ini yang menunjukkan gap untuk diteliti lebih lanjut. Studi literatur terkait hipno konseling dapat menjadi pilihan bagi guru BK untuk meningkatkan kompetensinya dalam melakukan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk strategi dan dampak hipno konseling sebagai strategi konseling untuk konselor di Komunitas Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) MTS Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Objek penelitian yaitu, MTsN 3 Surabaya, atau Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Surabaya, adalah salah satu sekolah menengah pertama berbasis Islam di Surabaya. Sekolah ini berlokasi di Jl. Medokan Asri Tengah, Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. MTsN 3 Surabaya didirikan pada tanggal 25 November 1995 dan sebelumnya dikenal dengan nama MTsN Rungkut Surabaya. Saat ini, sekolah ini memiliki sekitar 865 siswa dan 64 guru serta staf. m dan setelah mengikuti program. Hasil pelatihan hipno konseling diterapkan dengan langkah-langkah utama sebagai berikut: hasil dari pelatihan hipno konseling menggunakan metode PAR sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah dalam penelitian ini memiliki dua masalah yaitu masalah utama dan masalah pendukung. Kedua masalah itu muncul karena krisis pelatihan up grade life skill pada Guru BK Madrasah Tsanawiyah Surabaya. Identifikasi masalah ini akan dibahas detail pada pembahasan analisis data. (2) Pengembangan strategi intervensi dilakukan adanya narasi program yang akan dibahas pada pembahasan analisis data. (3) Refleksi dan evaluasi hasil pelatihan, di mana konselor mengevaluasi perubahan dalam keterampilan konseling sebelum dan setelah mengikuti program.