Di dalam proses produksi suatu barang, terdapat beberapa tahap yang harus dilewati untuk menjadi barang jadi. Tahap akhir dari sebuah proses produksi yaitu finishing. Ada beberapa jenis finishing pada proses produksi, salah satunya yaitu painting (pengecatan). Pada pengecatan dapat ditemukan kekerasan cat kurang optimal, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan salah satunya yaitu suhu benda kerja dan persentase jumlah campuran cat. Tujuan dari penelitian ini yaitu membantu meminimalisir cacat hasil pengecatan ataupun goresan ketika waktu tenggat yang singkat antara selesai proses finishing dengan pengambilan produk. Material yang digunakan yaitu baja ss400. Metode penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen faktorial (DOE) dengan 2 faktor, temperatur benda kerja 4 level (40°C, 60°C, 80°C, 100°C) dan persentase campuran cat 3 level (30%, 35%, 40%). Temperatur baja ss400 pada suhu ruang mencapai 27°C-35°C. Untuk menghasilkan temperatur benda kerja hingga 100°C dapat dipanaskan menggunakan micro torch brender. Proses pengecatan dilakukan sebanyak 3 lapis, setelah 16 jam dilakukan pengukuran kekerasan. Dari hasil penelitian didapatkan menolak H0 dan menerima H1 dengan P-Value < 0,05. Kekerasan cat paling optimal dalam penelitian ini terletak pada parameter temperatur benda kerja 100°C dan parameter persentase campuran cat sebanyak 30% menghasilkan kekerasan sebesar 81,5 HD. Dengan begitu pada parameter tersebut dapat disarankan untuk proses pengecatan pada industri pengecatan fabrikasi.