Rendahnya kemampuan motorik kasar anak usia dini, yang ditandai dengan lemahnya keseimbangan, koordinasi, dan kelenturan saat melakukan aktivitas fisik. Kemampuan motorik kasar merupakan aspek perkembangan penting yang memengaruhi kesiapan anak dalam menjalani aktivitas belajar dan kehidupan sehari-hari, namun sering kali terabaikan dalam praktik pembelajaran di taman kanak-kanak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas permainan tradisional engklek dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5–6 tahun di TK ABA 42 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart yang terdiri atas empat tahap: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 14 anak, terdiri dari 5 perempuan dan 9 laki-laki. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan tes keterampilan motorik kasar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan motorik kasar anak setelah diterapkannya permainan engklek. Rata-rata capaian kemampuan motorik kasar pada siklus I adalah 2,29 dan meningkat menjadi 3,57 pada siklus II. Peningkatan ini mencakup kemampuan menjaga keseimbangan, koordinasi gerak, kekuatan otot kaki, serta ketepatan dalam melakukan gerakan motorik kasar secara keseluruhan. Permainan engklek terbukti memberikan stimulasi motorik yang efektif melalui pendekatan yang menyenangkan, aktif, dan kontekstual dengan budaya anak. Kesimpulannya, permainan tradisional engklek dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan aspek fisik-motorik anak usia dini. Guru dianjurkan untuk mengintegrasikan permainan tradisional dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sebagai sarana pengembangan motorik sekaligus pelestarian nilai budaya lokal.