Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UTILIZATION OF GAMBIER LEAVES AS FOOT LOTION FOR DIABETICS TO INCREASE COMMUNITY INCOME IN THE LIMAU MANIS, VILLAGE, PADANG, WEST SUMATRA Nasution, Embun Suci; Putra, Adika Fajar; Hasanah, Uswatul
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limau Manis is one of the villages located on Jalan Bandes, Pauh subdistrict, Padang city, West Sumatra province, Indonesia. Limau Manis village has a special problem, namely the lack of health training and the utilization of natural herbs of West Sumatra, namely gambier. This community service aims to provide education on the branding of the pharmacist, diabetes and its prevention, the use of gambier as diabetic’s foot lotion and workshops to make the product, marketing and business plans of a product. This community service conducted on July 12, 2024 with a modified Community Based Interactive Approach (CBIA) method. This activity is divided into 3 stages, namely the pre-implementation stage, the implementation stage, and the monitoring and evaluation stage. The diabetes’s foot lotion formula consists of gambier leaf extract, stearic acid, cera alba, nipagin, nipasol, paraffin liquid, glycerin, triethanolamine, corrigen odoris, and aquadest. Stability tests conducted on diabetes foot lotion for 6 cycles included organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test, and adhesion test. The result, distinctive aroma, brownish yellow color, and creamy shape, homogeneous, pH is 6.1 with spreadability 5.2-7 cm and the adhesion test >1 second. It no irritation on the hands of volunteers and met the requirements of the moisture test. The participants were representatives of farmers, housewives, Integrated Healthcare Center staff, youth organizations, and the community actively who were involved during the activity. The comunnity service using the CBA method can increase participans’ knowledge and skill by 77% obtain from pre-test and post-test.
INCREASING COMMUNITY INCOME THROUGH UTILIZATION OF RAMBUTAN AND LEMON SKIN AS ANTIOXIDANT HERBAL TEA IN BINJAI, NORTH SUMATERA Nasution, Embun Suci; Lubis, Muhammad Fauzan; Putra, adika Fajar
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rambung Dalam is one of the sub-disctrict on Jalan Padang, South Binjai, Binjai city, North Sumatera, Indonesia. Rambung Dalam sub-district faces a specific issue, which is the suboptimal utilization of the potential natural resource (rambutan peel waste), where rambutan itself is one of the region's distinctive natural resources. This ommunity aims to provide education about branding of pharmacist, utilization of rambutan and lemon peel as antioxidant tea and workshops on making it, as well as marketing and business plans for a product. The community service was conducted on August 8, 2024 using a modified Community Based Interactive Approach (CBIA) method. This activity was divided into three stages, pre-implementation, implementation, and monitoring and evaluation stages. The formula of antioxidant herbal tea using dried rambutan and lemon peel introduced to the community had been evaluated based on organoleptic tests, antioxidant activity tests, and yeast and mold count tests. The organoleptic test results with 1:1 formula yielded a tea infusion with a brownish-orange color, slightly bitter taste, and strong herbal aroma. The antioxidant test using 2,2- azinobis-3-Ethylbenzothiazoline-6-Sulfonic Acid with three repetitions showed an average IC50 value of 147.63 ppm, categorized as moderate antioxidants. The yeast and mold count test results showed 227 colonies/gram of tea (fulfill the requirement). The participants include community representatives, farmers, housewives, Integrated Healthcare Center staff, youth organizations, and community members actively involved during the activities. The community service using the CBA method can increase the knowledge and skills of participants by 72%, determined from pre-test and post-test results
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Daun Nipah sebagai Teh Imunomodulator di Kabupaten Batubara Sumatera Utara Nasution, Embun Suci
TRI DHARMA MANDIRI: Dissemination and Downstreaming of Research to the Community (Journal of Community Engagement) Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : SMONAGENES Research Center, Univeritas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2023.003.01.12

Abstract

Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa Guntung merupakan salah satu daerah di kabupaten tersebut dengan daun nipah sebagai bahan alam yang banyak di desa tersebut dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan atap rumah atau sebagai kertas rokok. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di desa Guntung, kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara terkait pengelolaan daun nipah sebagai teh herbal imunomodulator. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode modifikasi Community Based Interactive Approach. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu pre-pelaksanaan, pelaksanaan, monitor, dan evaluasi. Formula teh herbal yang disosialisasikan kepada para peserta pengabdian kepada masyarakat berdasarkan uji karakteristik dan uji imunomodulator. Pada uji kadar air dan kadar abu yang mengikuti standar Farmakope Herbal dan mengikuti standarisasi berdasarkan SNI 01-3836-2013 didapatkan kadar air sebesar 8% (kadar air pada teh kering maksimal 8%) dan uji kadar abu sebesar 7,5% (kadar abu pada teh kering maksimal 8%). Pada uji angka kapang khamir, teh memiliki hasil 137-297 dengan rentang 102-104 koloni/g. Hasil tersebut telah sesuai dengan peraturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Para peserta merupakan perwakilan masyarakat meliputi staf kantor lurah, staf pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, staf posyandu, dan masyarakat di desa Guntung. Berdasarkan hasil analisis pre-test dan post-test diperoleh peningkatan pemahaman peserta dari 42,36% menjadi 89,56%.
Edukasi Covid-19, Pembuatan Hand Sanitizer, dan Sosialisasi Cuci Tangan yang Baik dan Benar dalam Rangka Pemberdayaan Siswa Sebagai Apoteker Cilik di UPT SDN 060796 Medan Rudang, Singgar Ni; Nasution, Embun Suci; Aini, Nurul; Murobbi, Murobbi
TRI DHARMA MANDIRI: Dissemination and Downstreaming of Research to the Community (Journal of Community Engagement) Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : SMONAGENES Research Center, Univeritas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2022.002.02.98

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan siswa sebagai apoteker cilik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan karena pada umumnya siswa sekolah dasar masih kurang mengenal profesi apoteker dan belum mengetahui cara penggunaan obat yang tepat terutama pada masa pandemi seperti saat ini. Selain itu, siswa sekolah dasar masih kurang mengetahui tentang cara pencegahan dari Covid-19. Oleh sebab itu, tim pengabdi memberikan edukasi tentang profesi apoteker, cara penggunaan obat yang tepat, pencegahan Covid-19, serta sosialisasi cuci tangan yang baik dan benar. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pengembangan metode berbasis keaktifan siswa yaitu modifikasi Cara Belajar Insan Aktif (CBIA). Untuk meningkatkan keterampilan siswa, tim pengabdi juga memberikan penyuluhan pembuatan hand sanitizer alami. Kegiatan ini dievaluasi melalui hasil pre-test dan post-test. Dari hasil analisis pre-test dan post-test diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai profesi apoteker, cara penggunaan obat yang tepat, gejala Covid-19, cara Covid-19 menginfeksi tubuh, dan cara pencegahannya. Selain itu, terdapat peningkatan keterampilan siswa-siswi dalam membuat hand sanitizer alami.