Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Siyasah Fikih Thinking in the Context of Religious Freedom And Human Rights Safitri, Delfi; Fikriana, Askana; Maharani, Sri; Ramadhani, Fitria
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 6 No 3 (2023): International Journal of Education, Information Technology  and Others
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10183209

Abstract

Religious freedom is given to every human being to adhere to their own beliefs and religion. Religious freedom in Indonesia upholds human rights which are regulated in the 1945 constitution. The law on religious freedom acts as a material to protect the entire community and acts of discrimination, religious-based violence, exploitation, and limits of religious authority in religion. Religion is a system that regulates belief and worship in the Almighty God as well as rules related to culture, and a worldview that connects humans to the order of life. Every religion has rules and regulations for life in society. People who have religion will definitely understand more about how to live life. As with human rights, governments must be fair to their people. According to Siyasah Fiqh, religious freedom is prohibited and is an act of coercion that can lead to violations of freedom and human rights. There is no sense in choosing people according to class. The method used for this research is a qualitative approach, namely by collecting data and using information related to the problems in this research. The nature of this research is descriptive analysis. The data source is secondary data. Because there are still many people who change religions without paying attention to the future consequences and many people's rights are lost by not implementing justice.
Eksploitasi dan Pelecehan Anak Yang Berkonflik dengan Hukum dan Upaya Pencegahannya Safitri, Delfi; Putriani, Nurul; Khairani, Khairani; Aulia, Yessy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6019

Abstract

Secara psikologis, anak bukanlan miniatur orang dewasa, namun anak adalah suatu subyek yang masih dalam tahap perkembangan dengan kapasitas yang rawan, yang mana berkaitan dengan hubungan sebab akibat antara pemenuhan dan perlindungan akan hak hidup, hak bertahan hidup, hak tumbuh dan berkembang anak, yang mana juga termasuk hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Perlu ditekankan bahwa hak untuk hidup tidak bisa dilepaskan dengan hak atas kelangsungan hidup, dan hak untuk tumbuh dan berkembang. Terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, dimana setiap luka, kerusakan, atau mengurangi hak anak untuk kelangsungan hidup akan mengakibatkan suatu akibat yang serius dan fatal terhadap kondisi anak. Kecenderungan untuk membawa anak ke peradilan anak, mengakibatkan anak akan selalu menjadi target kriminalisasi. Jadi tidak boleh dibawa ke pengadilan jika tidak perlu. Hal ini tentu saja tidak hanya mempengaruhi anak secara fisik, tetapi juga psikologis. Sistem pemidanaan edukatif yang berlaku di Indonesia saat ini belum seperti yang diharapkan. Perlindungan anak yang dikualifikasikan sebagai seorang kriminal benar-benar harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Anak yang berkonflik dengan hukum dalam posisi anak sebagai seorang kriminal yang membutuhkan perlindungan dan keamanan membutuhkan perlindungan khusus yang menjamin kepentingan anak.