Dimas Wahyu Anggara
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Distribusi Salinitas Akibat Pengaruh Pasang Surut Pasca Normalisasi di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang Anggara, Dimas Wahyu; Saputro, Siddhi; Widada, Sugeng
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu sungai terbesar di Kota Semarang yang memiliki banyak fungsi bagi masyarakat. Salah satu permasalahan yang terjadi di Sungai Banjir Kanal Barat adalah intrusi air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh pasang surut serta beberapa parameter fisik sungai (debit sungai, jarak jangkauan dan kedalaman) terhadap seberapa jauh pengaruh masuknya air laut di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang dan juga untuk mengetahui distribusi salinitas. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 - 27 Maret 2014. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah metode regresi linier berganda untuk mengetahui ukuran kekuatan antara variabel pasang surut dan parameter fisik sungai terhadap variabel salinitas. Selain itu untuk mengetahui pola penyebaran salinitas dapat diolah dengan bantuan software Ocean Data View (ODV) 4.0 dan ArcGIS 10. Berdasarkan pengukuran di lapangan didapatkan nilai salinitas di sepanjang daerah penelitian berkisar antara 0 ‰ sampai dengan 26 ‰ dengan nilai kedalaman berkisar 0.35 meter - 1.73 meter. Sedangkan jarak jangkauan salinitas maksimum ke arah hulu sungai yaitu sejauh 2900 meter dari muara sungai. Hasil olahan model statistik dengan menggunakan regresi linier berganda didapatkan nilai R square sebesar 0.950. Angka tersebut mempunyai arti bahwa terdapat korelasi yang kuat antara pengaruh pasang surut dan parameter fisik sungai (Debit sungai, jarak jangkauan dan kedalaman) terhadap salinitas pada berbagai lapisan kedalaman.
POPULATION STUDIES OF SEA TURTLE IN BA'BATOA LAPEO BEACH POLEWALI MANDAR REGENCY, WEST SULAWESI, INDONESIA Rini, Indri Putri Sekar; Anggara, Dimas Wahyu; Ardy, Ardy; Ardiansyah, Muh. Putra; Jakasukmana, Munandar; Nurdin, Nur Masyitha; Yudiarso, Permana; Jati, Oktavianto Eko
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 20, No 3 (2024): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.20.3.148-151

Abstract

Sea turtles are marine biota that have an important role in the lives of coastal communities, but their existence has decreased due to threats to their habitat. The protection status of sea turtles has been regulated nationally and internationally, where they are fully protected. One location with potential sea turtle habitat in West Sulawesi is Ba'batoa Lapeo Beach in Polewali Mandar Regency. This is evidenced by the existence of community groups that carry out sea turtle conservation activities. This research analyzes the population of landed sea turtles, analyzes the success rate of hatching sea turtle eggs, and identifies threats that occur in efforts to manage sustainable sea turtle conservation at Ba'batoa Lapeo Beach. Data was collected through collaboration between BPSPL Makassar and the Laut Biru Community Group—the implementation of data collection from April to July 2024 through primary and secondary data collection. Primary data is obtained directly from the results of monitoring by the Laut Biru Community Group. Secondary data is used to describe primary data. Based on the analysis results, the type of sea turtle that landed on Ba'batoa Lapeo Beach was the Olive Ridley Turtle (Lepidochelys olivacea) 42 times. The highest percentage of Olive Ridley Sea Turtle eggs hatching was in July 2024 at 95.54%, while the lowest was in April 2024 at 51.45%. Threats to sea turtle habitat in Ba'batoa Lapeo Beach are abrasion and natural predators such as monitor lizards. The results of this study are expected to optimize the national sea turtle database and become a concern for stakeholders for sea turtle conservation management in West Sulawesi Province.
SEBARAN KEJADIAN DAN TEKNIK PENANGANAN MAMALIA LAUT TERDAMPAR DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anggara, Dimas Wahyu; Ardy, Ardy; Rini, Indri Putri Sekar; Jakasukmana, Munandar; Yusma, Andi Muh Ishak; Yudiarso, Permana; Ain, Churun
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 20, No 4 (2024): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.20.4.157-164

Abstract

Selama dekade terakhir ini, informasi tentang kejadian mamalia laut terdampar cukup sering terjadi di Indonesia, salah satunya di wilayah Sulawesi Barat. Kecepatan dan ketepatan dalam melakukan tindakan penanganan sesuai dengan kondisi mamalia laut (hidup atau mati) dapat memberikan banyak informasi yang akan berguna dalam melakukan pengelolaan pesisir dan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun basis data dan informasi sebaran dan teknik penanganan kejadian mamalia laut terdampar di Sulawesi Barat. Studi dilakukan melalui pengumpulan data secara langsung saat penanganan mamalia laut terdampar selama periode tahun 2022 – 2024. Data tersebut selanjutnya ditabulasi dengan Microsoft Excel dan dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan kode terdampar, selanjutnya dilakukan analisis secara spasial dengan bantuan software ArcMap untuk memvisualisasikan sebaran kejadian mamalia terdampar. Berdasarkan data penanganan mamalia laut terdampar selama periode tahun 2022 s/d 2024 di Sulawesi Barat, terdapat 4 kejadian mamalia laut terdampar diantaranya di Kabupaten Mamuju sebanyak 2 ekor, Kabupaten Pasangkayu sebanyak 1 ekor dan Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 1 ekor, dengan total mamalia laut terdampar sebanyak 4 ekor. Seluruh mamalia laut tersebut terdampar dalam kondisi mati yaitu kode 2, 3, dan 4. Teknik penanganan yang dilakukan terhadap mamalia laut yang terdampar selama tahun 2022-2024 di Sulawesi Barat adalah dengan cara ditenggelamkan dan dikubur.