Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kegiatan Manual Material Handling Terhadap Gejala Musculoskeletal Disorder pada Operator Gudang Margaretha, Novia
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 3 No. 02 (2022): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v3i02.539

Abstract

Latar Belakang : PT. PQR merupakan satu dari banyak jenis industri yang sangat bergantung pada tenaga kerja dan kegiatan manual. Berdasarkan penelitian di PT. PQR, postur kerja yang tidak ergonomis menyebabkan otot manusia mengalami gangguan dan menurunnya produktifitas pekerja dalam melakukan aktivitas. Jenis postur kerja sangat penting untuk mengidentifikasi gejala MSDs pada produktifitas karyawan saat bekerja. Tujuan : penilitian : terkait gejala MSDs pada karyawan-karyawan yang bekerja dibagian pemindahan barang secara manual (MMH) melalui beberapa metode. Metode : 4 metode yaitu NBM, RULA,REBA dan Mantra. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil dari penyebaran kuisioner kepada 7 orang pekerja yaitu banyaknya keluhan sakit pada beberapa bagian ditubuh pekerja. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu mulai dari awal mengangkat, pengangkatan dan meletakkannya. Kemudian hasil pada tingkat risiko musculoskeletal disorder yaitu pada bagian leher sebesar 71%, bahu kanan sebesar 78%, punggung sebesar 54%, lengan sebesar 54%, dan bagian pergelangan tangan sebesar 58%. Kesimpulan : Untuk meminimkan resiko pada pekerja dengan menggunakan trolly sebagai alat bantu material handling dari truk menuju ke gudang. Trolly digunakan sebagai tindakan lanjut dikarenakan dari hasil penelitian posisi kerja pekerja memiliki skor RULA tinggi yaitu 8 dan skor REBA tinggi yaitu 11, angkat tersebut angka yang sangat tinggi sehingga perlu tindakan agar tidak terjadi kecelakaan dalam bekerja.
Pemberdayaan Petani Kopi Desa Rowosari melalui Pengendalian Hama dan Peningkatan Kualitas Tanah dengan Pupuk Organik Haryadi, Nanang Tri; Firdaus, Muhammad; Prameswari, Sekar Faradita; Rachmawati, Rizki Amelia; Margaretha, Novia; Mubarokah, Aiqe Seprinanda; Mulyono, Abel Rahmad; Ramadhani, Hilda; Santosa, Enjel Meylita; Rosidah, Erin Indriana; Nabil, Farrel Rayhan; Ramadianto, R. Helmy; Pamungkas, Ardhi Satrio; Laily, Fajar Kurnia; Sani, Amalia Putri; Ihtizar, Azizul Nur Irza; Hidayat, Yunus; Hidayat, Rachma Wahyu; Shinta, Salsabila Nur; Hartati, Kurnia; Lathifa, Nurul; Arizona, Salsa Dinta; Dewi, Nilasari
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 3 (2025): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.11.3.440-450

Abstract

Rowosari Village, Sumberjambe Subdistrict, is one of the fostered villages of the University of Jember, where the majority of the population works as coffee farmers. However, the farmers face significant challenges in coffee cultivation due to attacks by coffee berry borer (CBB) (Hypothenemus hampei), with an infestation intensity reaching 60-67%, and nutrient deficiencies caused by the high price of fertilizers. This community empowerment program aims to address these issues through environmentally friendly pest control and soil quality improvement approaches. The solutions implemented include the application of the entomopathogenic fungus Beauveria bassiana formulation in the medium, which has been proven to reduce pest populations by up to 50%, and the use of solid organic fertilizer containing nitrogen (15%), phosphorus (0.8%), and potassium (12%). The results of this program show an increase in coffee production by 10.4% following the application of Beauveria bassiana and organic fertilizer. Farmers’ perceptions were also very positive, with a score of 4.5 out of 5 for ease of application and 4.2 for willingness to continue using the technology. Through the utilization of Beauveria bassiana and organic fertilizer in Rowosari Village, the empowerment program is expected to increase coffee productivity, improve soil conditions, and strengthen the resilience of farmers in facing pest and nutrient deficiency challenges sustainably.