Manganti, Galih Suci
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Srikandi Sebagai Inspirasi Dalam Penggarapan karya Hrusangkali Kandi oleh Pragina Gong Manganti, Galih Suci
Dance and Theatre Review Vol 7, No 2: November 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v7i2.14206

Abstract

Hrusangkali Kandi adalah karya tari kreasi yang diciptakan oleh Pragina Gong, sebuah komunitas tari di Yogyakarta yang telah lama berkreasi dan aktif dalam seni pertunjukan di Yogyakarta. Tarian ini mengangkat tentang Srikandi sebagai konsep penggarapannya. Karakter dari sosok Srikandi yang gagah berani dan berwibawa sebagai salah satu sosok prajurit wanita digarap sebagai ide inspirasi dalam penciptaan karyanya. Tarian ini merupakan tarian kelompok, dan .Srikandi dalam tarian ini digambarkan sebagai sosok yang tangguh dan ahli memanah. Alur yang disampaikan lebih menekankan pada karakter ksatria dari sosok Srikandi itu sendiri.Kata kunci: Srikandi , Inspirasi, koreografi, ksatria.
Tari Nenemo Sebagai Identitas Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat Mariska, Fransiska Ria; Martiara, Rina; Manganti, Galih Suci; Winarti, Tutik
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.16623

Abstract

Tari Nenemo, yang dipersembahkan sejak 2016 di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, merupakan sebuah representasi identitas yang dirancang oleh pemerintah daerah sebagai fondasi jati diri dan pembangunan masyarakat wilayah pemekaran baru. Tarian ini menyatukan keberagaman budaya, aktivitas keseharian, serta filosofi hidup yang mendalam nilai kerja keras ("nemen"), pantang menyerah ("nedes"), dan keikhlasan ("nerimo") yang berakar dari kearifan lokal Piil Pesenggiri. Sebagai respons terhadap dinamika sosio-politik pasca pemekaran, Tari Nenemo diharapkan mampu merefleksikan serta mengangkat karakteristik khas masyarakat Tulang Bawang Barat, terutama di tengah dominasi penduduk transmigran, dengan usaha pelestarian dan sosialisasi budaya sebagai upaya mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi mendatang. Penelitian terkait berfokus pada pengungkapan makna dan elemen simbolik dalam tarian ini guna memahami kesesuaiannya dengan konteks sosial budaya lokal, meskipun kajian mendalam menggunakan lensa semiotika Charles Sanders Peirce masih belum banyak dilakukan. Literatur dan studi sebelumnya yang memaparkan proses penciptaan, penyajian, serta aspek musikalitas pendamping Tari Nenemo, bersama dengan referensi mengenai identitas kultural Lampung, memberikan gambaran bahwa setiap unsur pertunjukan mulai dari gerakan, ekspresi, kostum, dan properti berperan tak hanya sebagai elemen estetis, melainkan juga sebagai cerminan falsafah hidup dan dinamika sosial yang otentik, sehingga tarian ini menjadi simbol identitas yang kuat di tengah arus modernisasi.