Perkembangan ekonomi berbasis aset virtual, blockchain, dan transaksi digital telah menciptakan jarak yang signifikan antara pendekatan normatif-teoretis dalam kurikulum syariah dan kebutuhan kompetensi praktis mahasiswa untuk memahami dinamika pasar modern. Pendidikan konvensional yang bertumpu pada teks dan ceramah belum mampu menjembatani kompleksitas realitas ekonomi digital yang bergerak sangat cepat. Metaverse kemudian muncul sebagai ruang alternatif yang memungkinkan simulasi transaksi, visualisasi akad, serta interaksi pasar secara tiga dimensi sehingga memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan aplikatif. Pada saat yang sama, kehadiran aset virtual, smart contract, dan mekanisme kepemilikan digital menghadirkan tantangan fikih muamalah yang memerlukan pembacaan ulang terhadap konsep kepemilikan, gharar, keabsahan akad, serta struktur otoritas dalam ruang virtual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis melalui studi pustaka terhadap literatur akademik mengenai teknologi imersif, pendidikan digital, dan fikih muamalah kontemporer. Data dianalisis menggunakan teknik analisis isi untuk memetakan konsep, peluang, dan problematika implementasi simulasi pasar syariah di dalam lingkungan metaverse. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa teknologi imersif mampu merekonstruksi paradigma pembelajaran hukum ekonomi syariah dari sekadar pemahaman tekstual menuju pembelajaran berbasis pengalaman. Simulasi pasar syariah dalam ruang virtual memungkinkan mahasiswa memahami struktur akad, risiko transaksi, serta dinamika ekonomi secara lebih komprehensif. Di sisi lain, tantangan normatif terkait kepemilikan virtual, potensi spekulasi, dan struktur akad digital menunjukkan perlunya kerangka ijtihad manhaji serta pendekatan maqasid untuk memastikan kesesuaian syariah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi teknologi imersif tidak hanya menawarkan inovasi pedagogis, tetapi juga menyediakan landasan kurikulum yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan ekonomi digital, sehingga memperkuat kesiapan mahasiswa menghadapi ekosistem ekonomi masa depan.