Airawati, Maria Nooza
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Penerapan Ekonomi Biru Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Airawati, Maria Nooza; Fauzi, Ibnu; Putranto, Alan
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v9i2.12723

Abstract

Kondisi wilayah pesisir yang kaya potensi ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir, hal tersebut juga terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan pariwisata merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun disisi lain perkembangan kegiatan pariwisata baharí di wilayah pesisir DIY masih menghadapi berbagai permasalahan lingkungan. Salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan di wilayah pesisir adalah ekonomi biru atau Blue Economy (BE), yaitu pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan pariwisata yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi penerapan BE dan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir DIY. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 5 bulan, mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2023. Pengumpulan data menggunakan literature review dan wawancara dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda dan Dinas Pariwisata DIY. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan indikator penerapan BE yang merupakan kombinasi Indeks Kesehatan Laut Indonesia (IKLI) dan Ocean Health Index (OHI). Strategi pengembangan dianalisis menggunakan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT). Hasil analisis menunjukkan potensi penerapan ekonomi biru dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di DIY sangat besar, namun masih dibutuhkan beberapa strategi pengembangan. Title: The Potential Apllication of Blue Economy in Supporting Sustainable Tourism in The Coastal Areas of Yogyakarta ProvinceThe condition of coastal areas that are rich in potential is not directly proportional to the level of welfare of the people in coastal areas, and this also happens in the Yogyakarta Province (DIY). Tourism activities are one of the solutions to improve people’s welfare. However, on the other hand, developing marine tourism activities in the DIY coastal area still faces various environmental problems. One concept that can be applied to address problems in coastal areas is the blue economy or Blue Economy (BE), namely the sustainable use of marine resources to improve people’s welfare by optimizing sustainable tourism. This study analyzed the potential for applying BE and strategies for developing sustainable tourism in the DIY coastal area. This research was carried out over five months, from January to May 2023. Data collection used literature reviews and interviews with the Maritime Affairs and Fisheries Service, Bappeda and the DIY Tourism Office. The data is then analyzed using BE implementation indicators. The development strategy is analyzed using the Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) matrix. The analysis results show that the potential for implementing the blue economy in supporting sustainable tourism in DIY is excellent, but several development strategies are still needed.
Analisis Kebijakan Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Airawati, Maria Nooza; Fauzi, Ibnu; Mardiatno, Djati; Khakhim, Nurul
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2023): (Desember 2023)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v13i2.12487

Abstract

Udang vaname merupakan komoditas unggul Kabupaten Purworejo. Budi daya ini dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang berada di wilayah pesisir Kecamatan Grabag, Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Purwodadi. Kegiatan budi daya udang saat ini diakomodir Peraturan Daerah No. 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo tahun 2011 - 2031. Budi daya udang vaname menyebabkan sejumlah dampak negatif dengan timbulnya pencemaran limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan limbah dari tambak untuk mendukung keberlanjutan usaha budi daya udang vaname. Status keberlanjutan ditentukan berdasarkan lima dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan serta teknologi. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan survey dan wawancara petambak yang ada di wilayah pesisir kemudian diolah menggunakan RAPFISH MDS. Jumlah responden yang diwawancarai ditentukan berdasarkan teknik sampling yang dikembangkan oleh Issac dan Michael yaitu 182 responden dengan tingkat kesalahan 5% yang kemudian dibagi sesuai dengan proporsi total petambak di 3 kecamatan. Responden dipilih menggunakan metode random sampling. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei 2021 hingga Bulan Juni 2022. Dimensi yang kurang berkelanjutan menjadi titik berat dalam perumusan kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keberlanjutan usaha budi daya udang vaname di Kabupaten Purworejo sebesar 54,12 dan termasuk kategori cukup berkelanjutan. Dimensi yang statusnya kurang berkelanjutan adalah hukum dan kelembagaan serta teknologi. Untuk menjaga keberlanjutan usaha tambak udang, diperlukan kebijakan yang mengarah pada penguatan dimensi hukum dan kelembagaan berupa upaya mendapatkan kepastian hukum mengenai status tanah tambak serta penggunaan teknologi pengolahan limbah yang efisien dan sederhana. Title: Policy Analysis of Sustainability of Vanammei Shrimp Farming in Purworejo Regency, Central JavaVaname shrimp is a superior commodity in Purworejo Regency. This cultivation is carried out by local communities in the coastal areas of Grabag, Ngombol and Purwodadi Subdistrict. Shrimp cultivation are currently accommodated by Regional Regulation Number 27 of 2011 concerning Purworejo Regency Regional Spatial Planning for 2011 - 2031. Vaname shrimp cultivation causes negative impacts by generating waste pollution. This research aims to analyze the problem of waste from ponds to support the sustainability of vaname shrimp cultivation. Sustainability status is determined based on five dimensions, namely ecological, economic, social, legal institutional and technological. The primary data collection method was carried out by surveying and interviewing farmers in coastal areas and then processing it using RAPFISH MDS. The number of respondents interviewed was determined based on the sampling technique developed by Issac and Michael, namely 182 respondents with an error rate of 5%, which was then divided according to the total proportion of farmers in the three sub-districts. Respondents were selected using a random sampling method. The research was carried out from May 2021 to June 2022. The research results show that the sustainability index for vaname shrimp cultivation in Purworejo Regency is 54.12 (quite sustainable category). Dimensions whose status is less sustainable are legal and institutional and technological. To maintain the sustainability of the shrimp farming, policies are needed to strengthen the legal and institutional dimensions to obtain legal certainty regarding the status of pond land and the use of efficient and straightforward waste processing technology.