Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TUNJANGAN PERUMAHAN DPRD KABUPATEN KOTABARU Fauzi, Ibnu
Jurnal Ilmu Politik & Pemerintahan Lokal Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmu Politik & Pemerintahan Lokal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan implementasi kebijakan tunjangan perumahan DPRD Kabupaten Kotabaru. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menjelaskan mengenai tunjangan perumahan DPRD Kabupaten Kotabaru. Hasil penelitian yang dilakukan, Tunjangan perumahan DPRD merupakan salah satu bentuk tunjangan yang berhak diterima oleh pimpinan dan anggota DPRD, sebagaimana diatur oleh peraturan pemerintah no 24 Tahun 2004 tentang kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dirubah dengan peraturan pemerintah no 37 tahun 2005. Sebagai tindak lanjut peraturan pemerintah no 37 tahun 2005, pemerintah Kabupaten Kotabaru menerbitkan Perda no 02 Tahun 2005, tentang kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Kotabaru, selanjutnya ditindak lanjuti dengan peraturan Bupati No 06 tahun 2009 tentang tunjangan perumahan ketua dan wakil ketua dan anggota DPRD Kabupaten Kotabaru. Pemerintah daerah dapat membangunkan perumahan dinas untuk anggota DPRD sehingga pemerintah daerah tidak lagi mengeluarkan tunjangan perumahan yang menambah beban pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah.   Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Tunjangan, DPRD
Monitoring Power Usage on Humanoid Robot Wirelessly Using the INA219 Sensor Fauzi, Ibnu; Satya Widodo, Nuryono
Buletin Ilmiah Sarjana Teknik Elektro Vol 3, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/biste.v3i1.3334

Abstract

Currently, humanoid robot power measurements are only carried out when there is a robot's movement that is weakened or unable to move optimally. This is considered to be less than optimal in preventing damage/weakness of the robot's movement. The monitoring device is installed on each part of the humanoid robot, namely the hands and feet, then it will send the current and voltage results via the wireless system. The current sensor used is an INA219 type which is calibrated with a resistor. The power supply used is 12.6 V and the resistors for calibration are 15 Ohm, 18 Ohm, 22 Ohm, 39 Ohm, 47 Ohm, 56 Ohm with each resistor having a power resistance of 5W. The INA219 sensor can read the current, voltage, and power values of the resistor even though there are still differences when compared to multimeter measuring instruments. The results of sensor calibration with a resistor will be used as a comparison when monitoring the humanoid robot. NodeMCU ESP8266 as a microcontroller and wi-fi module. The web server can operate properly when there is a connection. Monitoring runs in real-time for 1 second to refresh data. In the results obtained in all tests, all INA219 sensors can work but are less accurate. For smooth wireless communication and in accordance with research objectives.
Potensi Penerapan Ekonomi Biru Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Airawati, Maria Nooza; Fauzi, Ibnu; Putranto, Alan
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v9i2.12723

Abstract

Kondisi wilayah pesisir yang kaya potensi ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir, hal tersebut juga terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan pariwisata merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun disisi lain perkembangan kegiatan pariwisata baharí di wilayah pesisir DIY masih menghadapi berbagai permasalahan lingkungan. Salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan di wilayah pesisir adalah ekonomi biru atau Blue Economy (BE), yaitu pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan pariwisata yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi penerapan BE dan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir DIY. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 5 bulan, mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2023. Pengumpulan data menggunakan literature review dan wawancara dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda dan Dinas Pariwisata DIY. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan indikator penerapan BE yang merupakan kombinasi Indeks Kesehatan Laut Indonesia (IKLI) dan Ocean Health Index (OHI). Strategi pengembangan dianalisis menggunakan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT). Hasil analisis menunjukkan potensi penerapan ekonomi biru dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di DIY sangat besar, namun masih dibutuhkan beberapa strategi pengembangan. Title: The Potential Apllication of Blue Economy in Supporting Sustainable Tourism in The Coastal Areas of Yogyakarta ProvinceThe condition of coastal areas that are rich in potential is not directly proportional to the level of welfare of the people in coastal areas, and this also happens in the Yogyakarta Province (DIY). Tourism activities are one of the solutions to improve people’s welfare. However, on the other hand, developing marine tourism activities in the DIY coastal area still faces various environmental problems. One concept that can be applied to address problems in coastal areas is the blue economy or Blue Economy (BE), namely the sustainable use of marine resources to improve people’s welfare by optimizing sustainable tourism. This study analyzed the potential for applying BE and strategies for developing sustainable tourism in the DIY coastal area. This research was carried out over five months, from January to May 2023. Data collection used literature reviews and interviews with the Maritime Affairs and Fisheries Service, Bappeda and the DIY Tourism Office. The data is then analyzed using BE implementation indicators. The development strategy is analyzed using the Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) matrix. The analysis results show that the potential for implementing the blue economy in supporting sustainable tourism in DIY is excellent, but several development strategies are still needed.
Analisis Kebijakan Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Airawati, Maria Nooza; Fauzi, Ibnu; Mardiatno, Djati; Khakhim, Nurul
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2023): (Desember 2023)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v13i2.12487

Abstract

Udang vaname merupakan komoditas unggul Kabupaten Purworejo. Budi daya ini dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang berada di wilayah pesisir Kecamatan Grabag, Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Purwodadi. Kegiatan budi daya udang saat ini diakomodir Peraturan Daerah No. 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo tahun 2011 - 2031. Budi daya udang vaname menyebabkan sejumlah dampak negatif dengan timbulnya pencemaran limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan limbah dari tambak untuk mendukung keberlanjutan usaha budi daya udang vaname. Status keberlanjutan ditentukan berdasarkan lima dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan serta teknologi. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan survey dan wawancara petambak yang ada di wilayah pesisir kemudian diolah menggunakan RAPFISH MDS. Jumlah responden yang diwawancarai ditentukan berdasarkan teknik sampling yang dikembangkan oleh Issac dan Michael yaitu 182 responden dengan tingkat kesalahan 5% yang kemudian dibagi sesuai dengan proporsi total petambak di 3 kecamatan. Responden dipilih menggunakan metode random sampling. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei 2021 hingga Bulan Juni 2022. Dimensi yang kurang berkelanjutan menjadi titik berat dalam perumusan kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keberlanjutan usaha budi daya udang vaname di Kabupaten Purworejo sebesar 54,12 dan termasuk kategori cukup berkelanjutan. Dimensi yang statusnya kurang berkelanjutan adalah hukum dan kelembagaan serta teknologi. Untuk menjaga keberlanjutan usaha tambak udang, diperlukan kebijakan yang mengarah pada penguatan dimensi hukum dan kelembagaan berupa upaya mendapatkan kepastian hukum mengenai status tanah tambak serta penggunaan teknologi pengolahan limbah yang efisien dan sederhana. Title: Policy Analysis of Sustainability of Vanammei Shrimp Farming in Purworejo Regency, Central JavaVaname shrimp is a superior commodity in Purworejo Regency. This cultivation is carried out by local communities in the coastal areas of Grabag, Ngombol and Purwodadi Subdistrict. Shrimp cultivation are currently accommodated by Regional Regulation Number 27 of 2011 concerning Purworejo Regency Regional Spatial Planning for 2011 - 2031. Vaname shrimp cultivation causes negative impacts by generating waste pollution. This research aims to analyze the problem of waste from ponds to support the sustainability of vaname shrimp cultivation. Sustainability status is determined based on five dimensions, namely ecological, economic, social, legal institutional and technological. The primary data collection method was carried out by surveying and interviewing farmers in coastal areas and then processing it using RAPFISH MDS. The number of respondents interviewed was determined based on the sampling technique developed by Issac and Michael, namely 182 respondents with an error rate of 5%, which was then divided according to the total proportion of farmers in the three sub-districts. Respondents were selected using a random sampling method. The research was carried out from May 2021 to June 2022. The research results show that the sustainability index for vaname shrimp cultivation in Purworejo Regency is 54.12 (quite sustainable category). Dimensions whose status is less sustainable are legal and institutional and technological. To maintain the sustainability of the shrimp farming, policies are needed to strengthen the legal and institutional dimensions to obtain legal certainty regarding the status of pond land and the use of efficient and straightforward waste processing technology. 
ANALISIS PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT STUDI KASUS: JALAN LAKSDA ADISUCIPTO, JALAN JANTI, DAN JALAN BABARSARI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Winata, Wendra Nalanda; Habirun, Putra Apriyanto; Putriani, Okkie; Fauzi, Ibnu
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 1 No. 3 (2023): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v1i3.609

Abstract

Realizing a sustainable city in the application of Transit Oriented Development (TOD), one of which can be seen in the existence of a motorcycle custody area managed by the community. The study area is within 800 m with a motorcycle custody area as a transit node covering Jalan Laksda Adisucipto, Babarsari, and Janti in the Special Region of Yogyakarta, Indonesia. This area is the centre of business, economy, education and tourism. The development of residential areas (Barsa City) and business areas (Sahid Raya Hotel - J-Walk) are the indicators of TOD activity. This study analyses whether TOD can be adequately developed to increase the national economy and tourism mobility. The methods used in this research are literature review, interview, and field survey. The result is the TOD region's clustering with the transit node as the centre. This study concludes that further studies are needed to optimize the TOD area, which has the potential to support community aspects, one of which is in the economic sector. ABSTRAK Perwujudan kota berkelanjutan dalam penerapan Transit Oriented Development (TOD), salah satunya dapat dilihat adanya area penitipan sepeda motor yang dikelola oleh masyarakat. Wilayah studi yang dilakukan adalah radius 800 m dengan area penitipan motor sebagai simpul transit yang mencakup Jalan Adisucipto, Babarsari, dan Janti di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Wilayah ini merupakan pusat bisnis, ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. Adanya pembangunan kawasan perumahan (Barsa City) dan bisnis (Sahid Raya Hotel - J-Walk) menjadi indikator dari aktivitas TOD. Kajian ini menganalisis apakah TOD dapat dikembangkan dengan baik dalam meningkatkan mobilitas perekonomian dan pariwisata nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, metode wawancara, dan survei lapangan. Hasil luaran penelitian adalah klasterisasi wilayah TOD dengan simpul transit sebagai pusatnya. Kesimpulan penelitian ini masih diperlukan kajian lebih lanjut terhadap optimasi kawasan TOD yang berpotensi dalam mendukung aspek masyarakat, salah satunya di sektor ekonomi.
Penerapan Less Code Development Dalam Pengembangan Learning Management System (LMS) Aristejo, Aristejo; Fauzi, Ibnu; Saepudin, Iwan; Wahyuningsih, Sri
Journal of Manufacturing and Enterprise Information System Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Manufacturing and Enterprise Information System (Oktober 2024)
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jmeis.v2i2.360

Abstract

Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang sangat pesat khususnya dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Low-Code Development yaitu pengembangan perangkat lunak yang minim kode dalam sebuah pengembangan Learning Management System (LMS) untuk mengelola sebuah kursus secara berani atau online. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi fungsionalitas dan fitur-fitur yang ada didalamnya. Setelah dilakukan percobaan, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metode ini bukan hanya mempercepat proses pengembangan namun lebih hemat biaya dan efisien waktu sehingga lebih praktis terutama bagi pengembang tanpa keahlian pemrograman yang mendalam. Selain itu tentu saja terdapat kekurangan ketika menggunakan metode ini seperti keterbatasan fitur dan kostumisasi untuk proyek dengan kebutuhan yang lebih kompleks.
Analisis Kebutuhan Fasilitas Operasional Waterbase Seaplane Pulau Panjang Ispandiari, Ade ratih; Fauzi, Ibnu
WARTA ARDHIA Vol. 48 No. 2 (2022)
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.472.59-71

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan, letaknya tersebar dan dipisahkan oleh perairan. Pulau Panjang merupakan bagian dari gugusan kepulauan di Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta dengan potensi wisata alam yang indah. Dengan potensi pariwisata tersebut, Pulau Panjang dapat menjadi waterbase yang menguhubungkan pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Seaplane termasuk kategori pesawat memiliki resiko kecelakaan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan seaplane, fasilitas teknis dan fasilitas operasional waterbase harus sesuai standar. Dalam penelitian ini dilaksanakan analisis kebutuhan fasilitas operasional waterbase meliputi fasilitas apron, marka, hanggar, fasilitas pertolongan kecelakaan penerbangan & pemadam kebakaran (PKP-PK) serta Personil yang berwenang dibidang keselamatan penerbangan. Metode yang digunakan adalah physical carrying capacity (PCC) analysis dan requirement analysis. Seaplane yang akan beroperasional pada waterbase di Pulau Panjang adalah seaplane N219A.
Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Penderita Tuberculosis Paru terhadap Kemampuan Melaksanakan Tugas Kesehatan Keluarga di Wilayah UPTD  Puskesmas Rengas Kota Tangerang Selatan Ibnu Fauzi; Dewi Fitriani; Siti Chasani
Galen: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2025): Galen: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : PT Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71417/galen.v1i2.67

Abstract

Pulmonary tuberculosis healing takes a long time. These were any problems that often occurs in the care and treatment of pulmonary tuberculosis in Indonesia. Family members should be empowered to be able to carry out the duties of health, to avoid mistakes in patient care at home. The purpose of this Study The Influence Of Empowering Families With Pulmonary Tuberculosis On Ability To Perform Family Health Duties In The UPTD Puskesmas Area, Tangerang Selatan. Methods this research is a quantitative research using the method of research is a Quasi Experiment is quantitative research. One Group Pretest & Posttest Design without a control group but has already done a first observation (pretest) that allows researchers can test the changes that occur after the experiment (posttest). The population in this study were mothers who had children aged (6-12) years i.e. there are 100 of the population, 80 respondents with purposive sampling method. Data analysis using Wilcoxon test. From the results Intervention results showed that the ability to carry out family health tasks which includes most of the known health problems (100%) category of good, take the right decisions most of the action (97.5%) categories of good, giving care to sick family (95.0%) categories of good, maintaining physical environments that support health home (87.%) categories of good, using the majority of health facilities (77.5%) categories of good. Statistical test results obtained family empowerment pulmonary TB patients can improve the ability of family task of family health (p=0.000). Conclusion: Family empowerment affect the family ability to carry out family health tasks to prevent, to care and to cure pulmonary tuberculosis, which includes the known health problems, take the right decisions, giving care to sick family, maintaining physical environments that support health home, using the majority of health facilities.