Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Financial Performance PT Kimia Farma Tbk dan PT Kalbe Farma Tbk Luluk Annisa; Heni Hirawati
Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) Vol 10, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/je.v10i1.7608

Abstract

Kinerja keuangan (financial performance)  perusahaan dianggap sebagai salah satu indeks yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan rendahnya laba tidak bisa mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Kasus PT Kimia Farma Tbk mengenai antigen merupakan isu yang menjadi perhatian bagi masyarakat sehingga akan berdampak pada menurunnya kepercayaan konsumen. Berbeda dengan perusahaan pesaingnya, kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk justru diharapkan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan perbedaan atau perbandingan kinerja keuangan PT Kimia Farma Tbk dan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2018-2021. Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan diimplementasikan melalui rasio-rasio keuangan dengan pendekatan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar . Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Sedangkan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kinerja antara kedua perusahaan adalah analisis Paired Sample t test yang diperoleh dari pengolahan data melalui IBM SPSS versi 24.Hasil penelitian menunjukkan bahwa catatan kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk lebih baik daripada kinerja keuanganPT Kimia Farma Tbk dalam hal rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Sedangkan berdasarkan rasio market value , kinerja keuangan PT Kimia Farma Tbk lebih baik dibandingkan dengan PT Kalbe Farma Tbk.
Konflik Nelayan Di Jawa Timur : Studi Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas Pekebun di Lebak, Banten Annisa, Luluk; Satria, Arif; A Kinseng, Rilus
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 1 (2009): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.471 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i1.5870

Abstract

Pada dasarnya, prinsip pengelolaan sumberdaya perikanan di Indonesia telah diatur jelas pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 (dikenal dengan sistem pengelolaan bersifat state property), sehingga sumberdaya perikanan di Indonesia bersifat quasi open access, dimana sumberdaya tidak sepenuhnya dapat diakses karena adanya peraturan yang mengatur. Namun, seringkali aturan dibuat tidak dengan cara partisipatif dan merupakan hasil pertimbangan dari pemerintah pusat tanpa memperhatikan aspek sosial ekonomi masyarakat setempat. Akibatnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan justru menimbulkan masalah-masalah baru karena masing-masing pihak memiliki kepentingan, keinginan dan prioritas yang berbeda-beda. Perbedaan kepentingan, keinginan dan prioritas yang ada merupakan sumber pemicu munculnya konflik . Konflik merupakan fenomena yang telah ada sejak dahulu, bahkan sebelum era otonomi daerah, khususnya konflik kenelayanan. Keleluasaan mengeksploitasi sumberdaya perikanan merupakan konsekuensi ciri kepemilikan yang bersifat open acces, maka tidak jarang pemanfaatannya menimbulkan masalah akibat perbedaan kepentingan. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan pengelolaan sumberdaya perikanan yang dapat meredam dan mencegah konflik sebagai upaya pengelolaan konflik. Salah satu daerah yang mengalami konflik, yaitu di Kecamatan Lekok, Pasuruan, provinsi Jawa Timur. Lekok merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Pasuruan dengan jumlah nelayan terbanyak di Pasuruan. Karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik pengelolaan konflik, khususnya di daerah Pasuruan