Stunting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang ditandai dengan nilai Z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari -2 Standar Deviasi (SD), hal tersebut manifestasi dari stunting balita yang mengalami kegagalan dalam mengejar ketertinggalan pertumbuhan, kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Banyak faktor yang menyebabkan stunting salah satunya karena asupan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi sehingga menyebabkan malnutrsi. Hal tersebut merupakan kondisi yang sangat terkait dengan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan PMT dan sosial ekonomi terhadap status gizi balita di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kuantitatif. Desain yag digunakan yaitu korelasional kuantitatif. Hal tersebut dihubungkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita stunting yang berada di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya yaitu sebanyak 251 balita. Adapun penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 154 balita. Hasil dari penelitian ini yaitu PMT dan status social ekonomi memiliki hubungan yang kuat trhadap status gizi balita di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.