Riskesdas 2018 melaporkan sebanyak 55,2% hipertensi terjadi pada lanjut usia (lansia) di Indonesia. Kejadian hipertensi pun tinggi di Desa Ngrawan Kabupaten Semarang. Lansia memiliki kepercayaan tentang pengobatan lokal guna menurunkan hipertensi. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan praktik perawatan diri lansia terhadap hipertensi di pedesaan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jumlah 25 partisipan. Kriteria partisipan adalah lansia yang berusia di atas 60 tahun dengan hipertensi minimal satu tahun berdasarkan data bidan desa, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg saat dilakukan pemeriksaan, penduduk asli Desa Ngrawan, dan lansia menggunakan pengobatan tradisional. Intrument penelitian menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumen. Hasil penelitian pun dianalisa menggunakan analisa tematik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 76% lansia perempuan, 60% lansia tamatan SD, 50% petani, 40% lansia dirawat oleh lebih tiga orang di keluarga. Semua partisipan memiliki riwayat hipertensi. Mayoritas memiliki tekanan darah pada stage 1 (32%), memperoleh informasi hipertensi dari bidan (72%) dan terakhir diperiksa pada dua minggu lalu (68%). Selanjutnya 52% orang mengkonsumsi obat medis hipertensi. Ditemukan tema penelitian yakni pengetahuan, sumber informasi hipertensi dan perawatan diri. Pengetahuan tentang hipertensi diperoleh dari bidan desa, tetangga dan mahasiswa keperawatan yang praktek di Desa. Perawatan diri yang dilakukan berupa cek kesehatan di pusbindu lalu diberikan obat medis. Selain itu, lansia menggunakan pengobatan lokal seperti konsumsi mentimun, air rebusan seledri dan air rebusan daun alpukat. Lansia pedesaan melakukan perawatan diri sesuai kepercayaan masyarakat setempat dan berobat ke layanan kesehatan