ABSTRAK: Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk menguraikan latar belakang pelaksanaan tradisi Kantisele pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, (2) Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi Kantisele pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, (3) Untuk menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Kantisele pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri atas tiga tahapan kerja, yaitu: (1) Heuristik, yaitu kegiatan pengumpulan sumber, (2) Verifikasi, yaitu  kritik terhadap keaslian (otentisitas) dan kebenaran (kredibilitas) sumber, (3) Historiografi, yaitu penulisan sejarah secara kronologis, sistematis dan ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang pelaksanaan tradisi Kantisele pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna yaitu sebagai salah satu bentuk usaha masyarakat Muna dalam mengobati atau menyembuhkan penyakit yang diderita oleh seseorang yaitu penyakit tisele (penyakit karena kaget) dan penyakit kakalano lalo (penyakit karena kecewa). Dimana masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna meyakini dengan diadakannya tradisi Kantisele pada seseorang yang sakit akan dapat mengembalikan tonuana (semangat hidup) yang keluar dari tubuh orang yang sakit tersebut seperti sediakala sehingga segera mendapatkan kesembuhan dari penyakitnya atas izin Allah SWT. (2) Proses pelaksanaan tradisi Kantisele pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna pada dasarnya dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: (a) Tahap persiapan, yaitu mempersipkan waktu dan hari pelaksanaan serta alat atau perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan tradisi Kantisele yaitu parang atau pisau dan satu botol air putih, (b) Tahap pelaksanaan, yaitu dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1)Tahap dekapihi tonuana (pencarian denyut nadi) dan (2) tahap dekantisele. Pada tahap dekantisele ini ada 8 (delapan) bagian tubuh tertentu yang dibaca-bacakan doa (bhatata) oleh Bhisa Kantisele, yaitu: (1) kepala (ubun-ubun), (2) telinga, (3) bahu, (4) siku, (5) telapak tangan, (6) dada, (7) lutut, dan (8) kaki, (c) Tahap penutup, yaitu deferebua oe (pembacaaaan doa pada air putih) dan desoowi (pemberian uang atau tebusan sebagai tanda permintaan maaf). (3) Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Kantisele pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, yaitu nilai religius atau kepercayaan, nilai sosial, nilai pendidikan dan nilai budaya. Kata Kunci: Tradisi Kantisele, pengobatan tradisional, masyarakat Muna