Irayani, Ni Putu Yesi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membedah Dampak Proyek Icon Bali Mall terhadap Kawasan Peri-Urban dan Komunitas Lokal di Sanur, Denpasar Fadila, Rafida; Irayani, Ni Putu Yesi; Ayuningtyas, Ni Made Prita; Arta, I Dewa Made Ryan Wijaya
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i3.4223

Abstract

Abstract: The development of shopping centers, such as Icon Bali Mall in the Sanur area of Bali, presents both opportunities and challenges for local communities. This study aims to understand the impact of the Icon Bali Mall project on local communities in Sanur's peri-urban area, focusing on social, spatial, economic, and regional development aspects. The research employs a descriptive analytical method with a qualitative approach and comparative case study. Data were collected through interviews, questionnaires, field observations, and document studies. Findings indicate that the Icon Bali Mall project positively and negatively impacts the local community. Positive impacts include increased employment opportunities and income, access to goods and services, infrastructure development, enhanced area image, and opportunities for MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises). Negative impacts encompass rising land and property prices, traffic congestion, pollution, increased crime rates, social inequality, and the erosion of local culture. The development of the Icon Bali Mall has introduced complex consequences for Sanur's local community. Efforts are needed to maximize positive impacts and mitigate negative effects. Such measures include conducting comprehensive studies, empowering local communities, preserving cultural heritage, and fostering coordination among relevant stakeholders. Keywords: Impacts of Development, Icon Bali Mall, Local Community, Peri-Urban, Sanur Abstrak: Pembangunan pusat perbelanjaan, seperti Icon Bali Mall di kawasan Sanur, Bali, menghadirkan peluang dan tantangan bagi masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak proyek Icon Bali Mall terhadap masyarakat lokal di kawasan peri-urban Sanur, dengan fokus pada aspek sosial, spasial, ekonomi, dan perkembangan kawasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus komparatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, observasi lapangan, dan studi dokumen. Temuan penelitian menunjukkan bahwa proyek Icon Bali Mall memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat lokal. Dampak positifnya meliputi peningkatan peluang kerja dan pendapatan, akses terhadap barang dan jasa, infrastruktur, citra kawasan, dan peluang UMKM. Dampak negatifnya meliputi kenaikan harga tanah dan properti, kemacetan, polusi, kriminalitas, kesenjangan sosial, dan hilangnya budaya lokal. Pembangunan Icon Bali Mall menghadirkan dampak kompleks bagi masyarakat lokal Sanur. Upaya sangat penting untuk meningkatkan efek yang menguntungkan dan mengurangi efek samping yang bernilai negatif. Upaya tersebut meliputi kajian mendalam, pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, dan koordinasi antar pihak terkait. Kata Kunci: Dampak Pembangunan, Icon Mall Bali, Masyarakat Lokal, Peri-Urban, Sanur  
TRANSFORMASI ARSITEKTUR VERNAKULAR BALI AGA (STUDI KASUS: BALE GAJAH TUMPANG SALU DI DESA SIDETAPA, KABUPATEN BULELENG, BALI) wijaya, ryan; Irayani, Ni Putu Yesi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i3.4245

Abstract

Abstract: This study explores the transformation of Bali Aga vernacular architecture in Sidetapa Village, Buleleng Regency, focusing on Bale Gajah Tumpang Salu as a representative traditional house with high historical, spiritual, and socio-cultural value. The vernacular architecture in this village reflects the community’s adaptation to environmental conditions, local cosmology, and evolving social dynamics. Using a qualitative approach and a case study method, the research examines changes in form, materials, and building functions influenced by modernization and contemporary functional needs. Findings reveal that despite significant changes in building orientation, the use of modern materials, and the addition of functional spaces such as kitchens and bathrooms, the people of Sidetapa strive to preserve the core values of their traditional houses. Sacred spaces, internal wooden structures, and symbolic elements like selepitan and jaro are still maintained. Furthermore, traditional houses serve economic functions, such as the production of bamboo crafts, which remain the primary livelihood for many residents. This study highlights the importance of preserving vernacular architecture as a dynamic expression of cultural identity. Conservation strategies that balance modern needs with traditional values are essential to ensuring the continuity of Bali Aga cultural heritage amid changing times. Keyword: Vernacular Architecture, Bali Aga, Sidetapa Village, Gajah Tumpang Salu, Traditional House Transformation Abstrak: Penelitian ini membahas transformasi arsitektur vernakular Bali Aga di Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, dengan fokus pada Bale Gajah Tumpang Salu sebagai representasi rumah adat yang memiliki nilai historis, spiritual, dan sosial budaya tinggi. Arsitektur vernakular di desa ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap kondisi lingkungan, kosmologi lokal, serta dinamika sosial yang terus berkembang. Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini mengeksplorasi perubahan bentuk, material, dan fungsi bangunan tradisional akibat pengaruh modernisasi dan kebutuhan fungsional masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terjadi perubahan signifikan dalam orientasi bangunan, penggunaan material modern, dan penambahan ruang fungsional seperti dapur dan kamar mandi, masyarakat Sidetapa tetap berupaya mempertahankan nilai-nilai inti rumah adat mereka. Ruang-ruang suci, struktur kayu dalam, serta elemen-elemen simbolik seperti selepitan dan jaro masih dijaga eksistensinya. Selain itu, rumah adat juga berperan dalam aktivitas ekonomi seperti produksi kerajinan bambu yang menjadi mata pencaharian utama warga. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian arsitektur vernakular sebagai wujud identitas budaya yang dinamis. Strategi pelestarian yang mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan modern dan nilai tradisional menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya Bali Aga di tengah perubahan zaman. Kata Kunci: Arsitektur Vernakular, Bali Aga, Desa Sidetapa, Gajah Tumpang Salu, Transformasi Rumah Adat