Pemahaman siswa terhadap konsep fisika sering kali terbatas akibat metode pengajaran konvensional yang kurang interaktif, sehingga minat terhadap mata pelajaran ini cenderung menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin dalam rangka pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat menyelenggarakan pelatihan penggunaan simulator Wokwi bagi siswa di SMA Negeri 2 Polewali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) melalui pembelajaran berbasis teknologi yang lebih interaktif dan aplikatif. Program dilaksanakan dalam empat tahap, yakni asesmen kebutuhan, persiapan materi dan alat, pelaksanaan interaktif dengan praktik langsung tiga proyek Wokwi, serta evaluasi melalui pre-test, post-test, dan survei kepuasan peserta. Hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep fisika berbasis STEM dari 73,8% menjadi 90,48%, serta minat belajar fisika dari 40,5% menjadi 83,33%. Sebanyak 83,33% peserta merasa puas, dan 95,24% menyatakan bahwa simulator Wokwi membantu memahami hubungan fisika dan teknologi. Data ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis simulator Wokwi tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran fisika. Dengan demikian, pelatihan ini dapat menjadi model pembelajaran inovatif berbasis STEM yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di sekolah.