Ahmad Insya' Ansori
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Alternatif Penyelesaian Waris Pengganti Di Indonesia Ahmad Insya' Ansori; Moh. Ulumuddin
At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 7 No 2 (2019): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib, Ngoro, Jombang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The difference between salaf scholars and modern scholars about the successor to successors. Salaf scholars state that "successor inheritance" does not exist, and with the principles of naqliyyah and ijma 'Companions, hold firm that the problem of "inheritance" is qat'i, ta'abbudi, not ta'aqquli, not ijtihadi, and they uphold ijma 'Companions because there is a basis for the words of the Prophet Muhammad about it. Whereas modern scholars (khalaf) in KHI and Hazairin thought stated that "successor inheritance" exists and has the inheritance rights of his parents who died, and they (modern scholars) put the issue of "successor inheritance" of zanni, ta'aqquli, and ijtihadi, for the sake of social benefit in Indonesia.
Reasuransi Dalam Perspektif Maqashid Al-Syari'ah Moh. Ulumuddin; Ahmad Insya' Ansori
At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 9 No 2 (2021): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib, Ngoro, Jombang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Reasuransi merupakan suatu jenis usaha yang bersifat intema sional. Sebagai suatu usaha yang bersifat internasional, perusahaan reasuransi mempunyai ruang lingkup dan operasional secara global, Persoalan penting yang perlu di bahas dalam penelitian ini diantaranya bagaimana telaah konseptual reasuransi di Indonesia ? persoalan ini bisa dipecahkan melalui pendekatan normatif, persoalan kedua berkaitan dengan bagaimana reasuransi dalam perspektif maqhasid al-syari’ah ? persoalan ini bisa dipecahkan melalui pendekan filosofi, dengan mencari benang merah antara konsep dan praktek reasuransi itu sendiri. Metode, Penelitian ini merupakan study kepustakaan (library reseach) Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan teologi-filosofis dengan memposisikan resuransi Syari’ah dalam konteks teologis dan Maqasid al-Shari’ah dalam konteks filosofis. Secara operasional, pendekatan pertama digunakan untuk menggali dasar hokum, pedoman teknis hingga pada aspek pemberlakuan Asuransi Syari’ah di Indonesia. Pendekatan kedua digunakan untuk menarik benang merah antara reasuransi dengan Maqasid al-Shari’ah, teknik analisis isi (Content analisis) yaitu mempelajari pesan-pesan yang ada diberbagai literature mulai dari kosa kata, pola kalimat dan latar belakang situasi Hasil, Dalam ketentuan Investasi, perusahaan asuransi selaku pemegang amanah wajib menginvestasikan dana yang terkumpul dan investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah. Dalam pengelolaan dana investasi, baik tabarru’ maupun saving, dapat digunakan akad Wakalah bil Ujrah dengan mengikuti ketentuan seperti di atas, akad Mudharabah dengan mengikuti ketentuan fatwa Mudharabah.Aspek kemaslahatan yang terkandung dalam konsep reasuransi ini bersifat bertumpu pada aspek dhoruri dan hajiyat konsep pertama menempatkan reasuransi sebagai pokok pemenuhan pelimpahan tanggungjawab yang diberikan oleh cending company kepada penanggung kedua walau pada hakikatnya ada Quota Share baik keuntungan maupun resiko. Aspek paling pentingnya terletak pada perjanjian reasuransi itu sendiri.
A ANALISIS TERHADAP PENETAPAN DISPENSASI NIKAH MENGGUNAKAN TEORI MASLAHAH : (Penetapan Perkara Nomor : 450/Pdt.P/2020/PA.Jbg) Ahmad Khotim; Ahmad Insya' Ansori
At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 11 No 2 (2023): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib, Ngoro, Jombang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61181/at-tahdzib.v11i2.368

Abstract

Background. Underage marriage is a marriage that occurs by someone who has not reached the age as intended in Law Number 1 of 1974 concerning Marriage in article 7 paragraph 1 as amended by Law Number 16 of 2019 which states that marriage is only permitted if the parties -The parties are male and female and have reached the age of 19 years. Aim. This research was written to answer the questions outlined in 2 problem formulations, namely: (1) What are the reasons the judge considers when deciding on a request for a marriage dispensation? (2) What is the analysis of the determination of marriage dispensation using maslahah theory in the Jombang Religious Court? Methods. The problem approach method used in this research is a normative juridical approach model, namely an approach that focuses on the norms that apply and originate from juridical provisions. This means both from fiqh books, applicable laws and opinions from legal. Results. The Jombang Regency Religious Court Judge in deciding the Application for Marriage Dispensation uses legal considerations of expediency supported by evidence which according to the judge is quite strong, both written evidence and oral evidence. The judge's policy in giving a decision is in accordance with maslahah because the decision states that if the request for a marriage dispensation is not granted, it will raise fears of adultery or acts prohibited by religion.