Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Measuring the Difficulties of Early Adulthood: The Development of the Quarter Life Crisis Scale Afandi, Muslim; Afandi, Nail Hidaya; Afandi, Syed Agung; Erdayani, Rizki
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v8i32023p167-176

Abstract

Abstrak: This study was conducted to develop a quarter-life crisis scale that can be used to measure the quarter-life crisis of early adulthood in Indonesia. Although it has begun to become a concern for researchers in Indonesia, the development of the quarter-life crisis scale has never been created. Some researchers have adapted the constructs developed by foreign researchers, which are not necessarily suitable for applicated in Indonesia. The development of this scale goes through 5 stages: conceptualization of the test; test construction; test trial; item analysis; and test revision. The test trial was filled by 181 early adults in Indonesia from Pekanbaru, Malang, Medan, Padang, Batam, Madura, Lombok, Pangkalan Kerinci, Solo, Surabaya, Jakarta, Bogor, and Yogyakarta. The results showed that there are 26 valid and consistent items that can be used to measure the early adult quarter-life crisis in Indonesia, which is indicated by the validity of the rcount greater than rtable and the Cronbach Alpha value of 0.854. Abstrak: Saat ini, quarter life crisis sudah mulai menjadi perhatian bagi para peneliti di Indonesia, namun pengembangan skala quarter life crisis ini belum pernah diciptakan. Beberapa peneliti melakukan adaptasi dari konstruk yang dikembangkan peneliti luar negeri yang tentunya belum sesuai tepat digunakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengembangkan skala quarter life crisis yang dapat digunakan untuk mengukur quarter life crisis dewasa awal di Indonesia. Pengembangan skala ini melalui lima tahap, yaitu: konseptualisasi tes; konstruksi uji; uji coba tes; analisis butir; dan revisi tes. Uji coba dilakukan pada 181 individu dewasa awal di Indonesia yang berasal dari Pekanbaru, Malang, Medan, Padang, Batam, Madura, Lombok, Pangkalan Kerinci, Solo, Surabaya, Jakarta, Bogor dan Yogyakarta. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 26 butir valid dan secara konsisten dapat digunakan untuk mengukur quarter life crisis dewasa awal di Indonesia.
Degradasi Budaya Generasi Z: Relevansi Konseling KIPAS di Era Westernisasi Afandi, Nail Hidaya; Afandi, Muslim
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v8i1.2940

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui relevansi konseling KIPAS pada generasi Z yang mengalami degradasi budaya di era westernisasi. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah systematic review- meta agregasi. Berdasarkan 20 hasil penelitian yang telah disentesis ditemukan bahwa konseling KIPAS relevan digunakan pada generasi Z yang memiliki karakteristik berbeda dari masyarakat Indonesia dari generasi-generasi sebelumnya. Relevansi ini dilihat melalui berbagai berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh konseling KIPAS, mulai dari mengajak konselor memandang manusia sebagai makhluk yang kompeten dan positif, peran konselor KIPAS yang harus dipenuhi, tujuan konseling KIPAS, langkah-langkah konseling KIPAS hingga konsep pribadi sehat dalam konseling KIPAS.
Countinous Schedule of Reinforcement dan Intermittent Schedule: Memilih Jadwal Reinforcement yang Efektif Afandi, Muslim; Afandi, Nail Hidaya
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 2 (2024): April 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i2.4959

Abstract

Ketika konselor memilih reinforcement sebagai teknik dalam pengembangan dan pengubahan perilaku, maka sudah menjadi kewajiban konselor untuk mempertimbangkan jadwal pemberian reinforcer pada konseli. Pertimbangan ini dapat dilakukan setelah konselor memahami berbagai jenis penjadwalan reinforcement, untuk memahami hal tersebut maka dilakukan literature review terkait hasil-hasil penelitian penggunaan jenis jadwal reinforcement, yakni continuous schedule of reinforcement (CRF) dan intermittent schedule (INT). Data yang didapatkan dianalisis melalui 3 tahapan. Berdasarkan analisis dari 30 hasil penelitian ditemukan bahwa CRF cenderung digunakan, terutama untuk melatihkan tingkah laku baru. Idealnya, ketika tingkah laku yang appropriate kemunculannya cenderung stabil, maka analis perilaku atau konselor dapat mengubah jadwal reinforcement dari CRF menjadi INT agar nantinya appropriate behavior individu terkait dapat dimunculkan secara alami tanpa terikat pada programmed reinforcement. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan CRF tepat dipilih untuk tujuan pengajaran tingkah laku baru dan peningkatan tingkah laku positif karena mendorong proses pembelajaran lebih cepat. Kata kunci: continuous schedule of reinforcement, intermittent schedule, jadwal reinforcement
Application-Based Strategic Issue Mapping Afandi, Syed Agung; Afandi, Muslim; Erdayani, Rizki; Afandi, Nail Hidaya; Lestari, Reski
Papanda Journal of Community Service Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Paguyuban Panalungtik Sunda (Papanda)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/pjcs.v1i2.265

Abstract

This activity seeks to enhance the competitiveness of graduates of the State Administration Study Program at Sultan Syarif Kasim Riau State Islamic University in terms of mapping strategic political-government issues by utilizing the Mendeley Application, the Publish or Perish Application, and the Vosviewer Application. This exercise is conducted utilizing the socializing method. This event was held three times within one month, with a total of fifteen participants. According to the poll completed before to this activity, one-third of the participants were still unable to utilize the Mendeley application, and not a single participant knew and understood how to use the Publish or Perish and Vosviewer applications. All participants were able to master utilizing the Mendeley and Publish or Perish applications after completing this task. Additionally, two-thirds of the participants mastered the Vosviewer Application. Overall, it can be inferred that two-thirds of the participants were able to map application-based political-government issues, as doing so needs mastery of the three socialized applications. Keywords: socialization, application-based mapping, mendeley, publish or perish, vosviewer