Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MAKNA KURIKULUM DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN Mariatul Hikmah
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 15 No. 1 (2020): Mei: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.245 KB) | DOI: 10.55558/alihda.v15i1.36

Abstract

Kurikulum sebagai suatu kegiatan atau aktifitas memandang bahwa kurikulum merupakan segala aktivitas guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah. S.Nasution juga mneyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajar. Pendapat ini mengungkapkan bahwa sebelum kurikulum itu dilaksanakan mesti terlebih dahulu direncanakan, dirancang supaya proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dapat dilaksanakan secara sistematis terkait hasil rancangan yang dibuat, rancangan yang dibuat tetap dilakukan atas bimbunga dari sekolah yakni wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan dibuat oleh staf pengajarnya yang sebelum dilaksanakan perlu diperhatikan dan dikoreksi oleh pihak sekolah.
EKSISTENSI MADRASAH DALAM PERSPEKTIF SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA Mariatul Hikmah
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 15 No. 2 (2020): Oktober: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.933 KB) | DOI: 10.55558/alihda.v15i2.42

Abstract

Muhaimin dan Abdul Majid lebih menitikberatkan kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan islam setidak-tidaknya dilatarbelakangi oleh empat factor sebagai berikut: 1) Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan islam. 2) Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren terhadap suatu sistem pendidikan yang lebih memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah umum. Misalnya masalah kesamaan kesempatan kerja dan perolehan ijazah. 3) Adanya sikap mental dengan sementara golongan umat islam, khususnya santri yang terpukau dengan barat dengan sistem pendidikan mereka. 4) Sebagai usaha untuk menjembatani antara sistem pendidikan nasional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dengan hasil akulturasi
Urgensi Kurikulum Dalam Prespektif Pendidikan Islam Mariatul Hikmah
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 9, No 1 (2019): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.969 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v9i1.8382

Abstract

Sebagaimana kita ketahui bahwasanya pembaharuan terus saja terjadi dalam kurikulum, karena kemajuan kurikulum terus saja terjadi mengikuti kemajuan zaman. Kurikulum memiliki sifat dinamis selalu mengikuti keberadaan masa sesuai dengan perkembangan teknologi. Frankin Bobbit mengatakan bahwa kurikulum yang baik akan mampu mendiagnosa kesulitan belajar siswa. Kajian pada karya ilmiah ini terkait dengan keberadaan kurikulum masa orde baru di Madrasah Aliyah. Adapun factor yang sangat mempengaruhi pembaharuan kurikulum di masa orde baru terkait dengan komponen yang ada dalam pendidikan yang meliputi kurikulum itu sendiri, komponen, dan tujuan serta metode yang ada dalam kurikulum. Penelitian bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang digunakan tidak menentu (snowball). Hasil Penelitian Di masa orde baru kurikulum yang ada di Madrasah Aliyah sudah bersifat nasional yakni sejak tahun 1973. Dominasi pelajaran umum di Madrasah Aliyah sudah mulai kelihatan, mata pelajaran agamanya mulai menyempit yang dibagi dengan mata pelajaran umum. Kurikulum di masa ini mulai menampakkan keseragamannya sehingga bisa disebut desentralisasi. Pembaharuan kurikulum terus terjadi yang meliputi kurikulum 1975, kurikulum 1984, UUSPN N0 2 tahun 1989, yang intinya menyatakan bahwa isi kurikulum di MA disamakan dengan kurikulum di SMU da nada beberapa penambahan mata pelajaran agama untuk mempertahankan isi dari sebuah kurikulum.
DOSEN SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ISLAM Mariatul Hikmah
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 17 No. 2 (2022): Oktober : Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v17i2.69

Abstract

Dosen dikatakan sebagai pendidik yang memberikan pesan kepasa para mahasiswa nya terkait bahan ajar dan bimbingan sikap hingga mahasiswa menjadi produk dewasa yang memiliki keiluan yang tinggi, tanpa hadirnya seorang dosen dala khazanah pendidikan di pendidikan tiggi, maka tidak akan melahirkan para sarjana-sarjana dalam berbagai bidang keilmuan sesuai dengan kompetensi para sarjana. Makna dosen sebagai fasilitator, bagaimana seorang dosen bisa memberikan fasilitas kepada para mahasiswa berupa keaktifan wawasan keilmuan, debat ilmiah, sehingga para mahasiswa nya akan menjadi manusia-manusia yang berani dalam mempertahankan sebuah kebenaran, mahasiswa yang selalu haus akan ilmu, dan yang terpenting mampu menjadikan mahasiswa yang berkompetisi secara sehat dan menjadi sebuah habit yang bermakna tat kala mereka masuk dalam dunia pekerjaan siap akan eksistensi yang mereka bawa serta berjiwa besar, iklas, memberikan kritikan berdasarkan realita yang dilihat berdasarkan pada sebuah kebenaran dan tidak dari sudut pandang sendiri saja. Dengan tercapainya tujuan dosen sebagai fasilitatr, maka diharakan para mahasiswa kita lulus saing dimanapun mereka bekerja.
PERSPEKTIF PEDAGOGI KURIKULUM MERDEKA BERBASIS KOMUNITAS PADA MADRASAH YANG ADA DI INDRAGIRI HULU Mariatul Hikmah; Nindy Sugesti
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 17 No. 1 (2022): Mei : Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v17i1.143

Abstract

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang lebih menekankan pada kualitas Pendidikan materi yang dilaksanakan secara esensial. Pembeajaran yang ada pada kurikulum Merdeka harus dapat terlaksana secara maksimal. Pembelajaran yang efektif tidak hanya membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, namun bagaimana bisa menerapkan apa-apa yang sudah dipelajari di lingkungan nyata. Implementasi pada kurikulum Merdeka yang lebih menggunakan pendekatan diferensiasi, yang mana ciri khususnya adalah adanya pengelompokan capaian pembelajaran siswa pada fase pertumbuhan anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dianggap paling cocok digunakan, dikarenakan penelitian ini menggali pengalaman guru-guru madrasah yang ada dalam memahami dan mengamalkan kurikulum Merdeka. Adapun sabjek dalam kajian ini ialah guru-guru madrasah dan juga siswa yang sedang melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan menerapkan perspektif pedagogi Kurikulum Merdeka berbasis komunitas, madrasah di Indragiri Hulu diharapkan dapat menjadi lembaga pendidikan yang relevan, responsif terhadap kebutuhan lokal, serta mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan sosial, keterampilan praktis, dan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan komunitas dan bangsa.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SHORD CARD OLEH GURU FIQH PADA MATERI PEMBELAJARAN FIQH Mariatul Hikmah; Syahputri Ariani
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 16 No. 1 (2021): Mei: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v16i1.147

Abstract

Pembelajaran merupakan proses ataupun interaksi Pendidikan yang disampaikan oleh seorang guru kepada para siswanya. Adapun objek dalam kajian penelitian ini adalah interaksi yang disampaikan oleh seorang guru dalam bentuk memberikan arahan, bantuan, pendampingan dalam transperisasi keilmuan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dibutuhkan peran serta dari seorang gur, maka di sini adalah gueu fiqh untuk menetapkan media dan strategi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun dalam kajian ini adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru fiqh dalam melaksanakn proses pembelajaran kepada para peserta didiknya dengan menggunakan media pembelajaran shord card. Di masa ini, sebagai seorang guru fiqh yang melaksanakan proses pembelajaran dalam kurikulum Merdeka, harus mampu menjadikan para siswa memiliki daya kritis yang kuat, kemudian berani bertanggung jawab terhadap pendapat dari mereka, tidak terikut-ikut atas pendapat kawan-kawannya, optimis, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Sebagai seorang guru fiqh, Ketika melaksanakan proses pembelajaran, khususnya tentang sholat, harus lah mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan maksimal. Dan sadar akan kewajiban melaksanakan sholat. Dalam paradigma yang penulis lihat, pembelajaran agama pada saat ini banyak dijelaskan dengan metode ceramah. Anak didik hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh seorang guru secara sistematis, metode pembelajaran seperti ini banyak sekali dilaksanakan oleh seorang guru. Namun terlihat banyak dari anak didik yang merasa bosan akan adanya metode pembelajaran system ceramah. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan media pembelajatan Shord card, yakni bentuk media pembelajaran menggunakan kartu. Metode yang digunakan ini sangat simple dan umumnya dipahami oleh kebanyakan anak diidk, serta merangsang anak didik juga untuk menjadi aktif dan berani m enjelaskan materi dengan daya nalar mere sehingga pembelajaran itu terkesan menyenangkan.
IMPLEMENTASI METODE DRILL ALQURAN HADITS Mariatul Hikmah; Riska Mairiani
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 18 No. 1 (2023): Mei : Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v18i1.148

Abstract

Metode Drill merupakan metode mengajar dengan cara menyuruh siswa mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang. Dengan demikian metode drill sangat cocok digunakan dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits terlebih dalam menghafalkan ayat-ayat yang terdapat di dalamnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi metode drill pada mata Pelajaran al qur’an hadis?Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode drill pada mata Pelajaran alquran hadis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan Siswa kelas.VII MTsN Indragiri Hulu. Adapun metode drill dikatakan sebagai metode pelatihan pada mata Pelajaran alqur’an hadis yang mesti dilakukan oleh seorang guru dengan melaksanakan langkah-langkah yang ada. Dengan melaksanakan implementasi metode drill secara maksimal oleh guru maka akan memudahkan para siswa memahami Pelajaran alqur’an hadis ini.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Lembaga Pendidikan Islam Robi’Atul Adawiyah; Mariatul Hikmah; Maghfiratu Asyura; Mita Gusriati
Quoba: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2025): 2025
Publisher : PT.Hassan Group Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/qouba.v1i2.173

Abstract

Kurikulum merdeka yang diperkenalkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim pada tahun 2022 memberikan keleluasaan bagi sekolah dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, terutama dalam konteks pendidikan berbasis agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi kurikulum merdeka di lembaga pendidikan islam. Penelitian ini menggukan metode deskriftif kualitatif dengan jenis fenomenalogi. Adapun subjek penelitian ini adalah pendidik dan objek penelitian adalah peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa penerapan  Kurikulum Merdeka di Madrasah  Aliyah Pondok Pesantren  Al  Munawwarah  memberikan  fleksibilitas  dalam  pengembangan  pembelajaran berbasis kompetensi dan penanaman nilai-nilai keagamaan. Maka dapat disimpulkan bahwa, implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al Munawwarah menunjukkan potensi positif dalam mendukung pengembangan siswa, meskipun memerlukan peningkatan dalam aspek sumber daya manusia dan penyelarasan program.
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia; Perbandingan KTSP 2006 Dan Kurikulum 2013 Khumaira Zulvi Ramadhani; Mariatul Hikmah; Nadiati; Satu Saputra
Quoba: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2025): 2025
Publisher : PT.Hassan Group Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/qouba.v1i2.185

Abstract

Kurikulum merupakan upaya untuk menjalankan pembelajaran utamanya dalam pendidikan disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengembangan kurikulum pendidikan di indonesia, dengan fokus pada perbandingan KTSP 2006 dan kurikulum 2013. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, infoman dalam penelitian ini adalah peserta didik, wali murid dan masyarakat, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K13) menunjukkan pergeseran dalam pendekatan pendidikan di Indonesia. KTSP lebih fleksibel, memberi otonomi kepada sekolah dalam pengembangan kurikulum, sementara K13 mengedepankan pendekatan berbasis kompetensi dan integrasi pendidikan karakter.Meskipun K13 bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, tantangan seperti kurangnya pelatihan guru menghambat efektivitasnya.