Penyakit jantung koroner (PJK) masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan yang umumnya memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan. Program berbasis komunitas ini bertujuan meningkatkan pemahaman warga mengenai faktor risiko, langkah pencegahan, dan strategi deteksi dini PJK melalui edukasi kesehatan terarah. Kegiatan dilaksanakan di Desa Simpang Empat Sungai Baru melalui ceramah interaktif tatap muka yang didukung media visual, melibatkan 180 peserta (80 laki-laki dan 100 perempuan). Mayoritas peserta berada pada kelompok usia dewasa (79%), dengan sebagian besar berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (68,6%), dan proporsi yang cukup besar memiliki riwayat hipertensi (34%), anemia (31%), atau hiperlipidemia (21%). Sepanjang kegiatan, peserta menunjukkan minat tinggi dan keterlibatan aktif. Meskipun tidak dilakukan pengukuran kuantitatif, hasil ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan yang disesuaikan secara budaya dan kontekstual, serta diperkuat oleh peran kader kesehatan desa, memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan upaya pencegahan PJK secara berkelanjutan di masyarakat pedesaan. Coronary heart disease (CHD) remains one of the leading causes of mortality in Indonesia, particularly in rural areas where access to healthcare services is often limited. This community-based program aimed to enhance residents’ knowledge of CHD risk factors, preventive measures, and early detection strategies through targeted health education. The intervention was conducted in Simpang Empat Sungai Baru Village via face-to-face interactive lectures supported by visual media, involving 180 participants (80 men and 100 women). Most participants were adults (79%), the majority had completed only primary school education (68.6%), and a substantial proportion reported a history of hypertension (34%), anemia (31%), or hyperlipidemia (21%). Throughout the sessions, participants demonstrated strong interest and active engagement. Although no quantitative evaluation was conducted, the findings indicate that culturally and contextually adapted health education, reinforced by the active involvement of village health cadres, holds considerable potential to strengthen sustainable CHD prevention efforts in rural communities.