Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENELUSURAN BANJIR DENGAN METODE NUMERIK DAERAH ALIRAN SUNGAI NGUNGGAHAN WONOGIRI Wardanu, Hanif Satria; Hadiyani, Raden Roro Rintis; Solichin, Solichin
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.642 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37015

Abstract

Banjir merupakan suatu kejadian yang ditandai dengan naiknya muka air melebihi kapasitas volume tampungan air semisal sungai atau saluran air. Banjir dapat diprediksi dengan melihat fenomena alam seperti curah hujan yang tinggi. Penelusuran banjir dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak yang merugikan akibat banjir. Penelusuran banjir dilakukan dengan memperkirakan waktu dan besaran banjir di suatu titik aliran sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit banjir rencana pada periode ulang 5 dan 20 tahun, serta mengetahui model matematika penelusuran banjir menggunakan metode numerik. Pada penelitian ini, Daerah Aliran Sungai (DAS) yang digunakan yaitu sungai Ngunggahan yang berada di kabupaten Wonogiri. Muara dari sungai Ngunggahan adalah di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Penelitian ini menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan untuk mengetahui debit banjir maksimum adalah Hidrograf Santuan Sintetik Soil Conservation Service (SCS). Sedangkan metode yang digunakan untuk perhitungan penelusuran banjir adalah numerik dengan persamaan Saint-Venant. Dalam perhitungannya panjang sungai acuan dibagi menjadi beberapa pias. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder tahun 2002-2014. Hasil analisis dan perhitungan banjir menggunakan pola distribusi hujan Log Pearson III dan metode Hidrograf Satuan Sintetik SCS diperoleh debit inflow maksimum periode ulang 5 dan 20 tahun sebagai berikut: Q5= 265,836 m3/detik dan Q20= 303,748 m3/detik. Model penelusuran banjir dengan metode numerik di DAS Ngunggahan menghasilkan model hubungan debit dan elevasi banjir dengan h = 0,036 . Q0,634 untuk periode ulang 5 tahun dan h = 0,036 . Q0,635 untuk periode ulang 20 tahun. Model hubungan jarak dan elevasi banjir didapatkan persamaan h = 173,5 . L-0,67 untuk periode ulang 5 tahun dan h = 192,6 . L-0,67 untuk periode ulang 20 tahun. Masing-masing model memberikan keandalan hingga 99%.
TRANSFORMASI HUJAN-DEBIT BERDASARKAN ANALISIS TANK MODEL DAN GR2M DI DAS DENGKENG Wahyu, Destiana; Hadiyani, Raden Roro Rintis; Suyanto, Suyanto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.192 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37010

Abstract

Transformasi hujan-debit adalah proses mengolah data hujan di lapangan menjadi data debit dengan pemodelan hidrologi. Penelitian ini menggunakan Tank Model dan GR2M karena lebih sederhana dibanding metode yang lainnya seperti NRECA, Mock dan Rainrun. Tank Model mendiskripsikan daerah tangkapan air hujan dapat digantikan oleh tangki-tangki sesuai struktur tanahnya. Perhitungan Tank Model memerlukan minimal enam variabel untuk diiterasi. GR2M digunakan karena memiliki kemiripan dengan Tank Model dan hanya memiliki dua variabel untuk diiterasi. GR2M mendiskripsikan daerah tangkapan air hujan dengan tangki-tangki dari waktu ke waktu. Penelitian ini dilakukan di DAS Dengkeng, Klaten, Jawa Tengah dengan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian berupa analisis transformasi data hujan-debit dengan GR2M dan Tank Model untuk mengetahui rangkaian tangki Tank Model yang efektif dan mengetahui metode terbaik untuk transformasi hujan-debit di DAS Dengkeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi hujan-debit di DAS Dengkeng dengan metode Tank Model merupakan metode terbaik dibanding GR2M. susunan terbaik Tank Model adalah tiga tangki rangkaian seri dengan keandalan sebesar 72,2390 %. Sedangkan GR2M hanya menghasilkan keandalan sebesar 68,3959 %..