Hanung Dhidhik Arifin
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERUBAHAN BIOLOGIS AWAL BERAHI KAMBING KALIGESING BETINA YANG DISUNTIK EKSTRAK HIPOFISA DENGAN LEVEL BERBEDA Priatin, Teguh; Iskandar, Faruq; Arifin, Hanung Dhidhik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.559 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak hipofisa dengan level yang berbeda terhadap perubahan vulva dan sekresi lendir serviks sebagai indikator berahi kambing Kaligesing betina. Proses penelitiaandilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dandi Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor kambing Kaligesing betina umur 2 ? 5 tahun yang pernah beranak minimal satu kali. Bahan yang digunakan adalah kelenjar hipofisa dan Medroxy progestagen acetate. Perlakuan yang diberikan adalah T0 (disuntik 5 ml NaCl fisiologis 0,9%), T1 (disuntik ekstrak hipofisa 0,25 g dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9%) dan T2 (disuntik ekstrak hipofisa 0,50 g dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9%). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) subsampling dengan 3 perlakuandan 8 ulangan. Parameter yang diamati adalah perubahan warna vulva, pembengkakan vulva, peningkatan suhu vulva, kelimpahan lendir serviks dan ferning lendirs nerviks. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Chi-square dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan pemberian ekstrak hipofisa tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap semua parameter. Skor warna vulva pada T0: 1, 5, 2; T1: 1, 4, 3 dan T2: 0, 5, 3. Pembengkakan vulva pada T0, T1 dan T2 adalah 0,350 cm, 0,375 cm, 0,387cm. Peningkatan suhu pada T0, T1 dan T2 adalah 0,375 oC, 0,40 0oC, 0,56 2oC. Skor kelimpahan lender serviks pada T0: 5, 2, 1; T1: 3, 3, 2dan T2: 2, 4, 2. Skor ferning lender serviks pada T0: 1, 1, 4, 1, 1, 0; T1: 1, 1, 1, 5, 0, 0 dan T2: 0, 0, 1, 2, 2, 3. Ekstrak hipofisa dapat meningkatkan penampilan berahi antar perlakuan tetapi tidak signifikan (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Pemberian ekstrak hipofisa terhadap Kambing Kaligesing Betina mampu meningkatkan penampilan berahi dilihat dari perubahan warna vulva, pembengkakan vulva, peningkatan suhu vulva, kelimpahan lendir servik dan ferning lendir servik, tetapi belum signifikan.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK YOGURT SUSU KAMBING ETAWA DENGAN SARI BUAH BIT (BETA VULGARIS L.) Setiawan, Beni Pratama; Wibawanti, Jeki W Mediantari; Arifin, Hanung Dhidhik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.083 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi sari buah bit sesuai perlakuan terhadap aktivitas antioksidan dan kualitas organoleptik yogurt susu kambing etawa. Proses penelitiaan dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dan uji aktivitas antioksidan di Laboratorium swasta di Yogyakarta. Bahan yang digunakan susu kambing etawa sebanyak 5 liter, sari buah bit 1/2 liter dan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus, sampel diambil sebanyak 125 wadah plastik dengan isi 25 ml/sampel untuk uji organoleptik dan 20 botol dengan isi 30 ml/sampel untuk uji aktivitas antioksidan. Perlakuan yang diberikan adalah S0 (0%), S5 (5%), S10 (10%), S15 (15%) dan S20 (20%). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamti adalah Aktivitas Antioksidan dan kualitas organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukan perlakuan konsentrasi penambahan sari buah bit berbeda nyata (P<0,05) terhadap aktifitas antioksidan dan warna yogurt namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap aroma, rasa dan teksture yogurt. Hasil aktivitas antioksidan sebesar 17,00, 27,25, 36,17, 40,34 dan 45,01. Nilai warna yogurt sebesar 1,48, 3,16, 3,04, 4,08 dan 4,60. Nilai aroma yogurt sebebsar 2,40, 2,72, 2,64, 2,68 dan 3,08. Nilai rasa yogurt sebesar 1,96, 1,72, 1,88, 2,40 dan 2,48. Nilai tekstur yogurt sebesar 2,68, 2,84, 3,36, 3,28 dan 3,60. Sari buah bit dapat meningkatkan nilai aktivitas antioksidan dan kualitas organoleptik antar perlakuan tetapi tidak terlalu signifikan (P>0,05) pada hasil uji organoleptik pada parameter aroma, rasa dan teksture. Perlu dilakukan penelitian sari buah bit lebih lanjut.
TINGKAH LAKU AWAL BERAHI KAMBING KALIGESING (CAPRA AEGAGRUS HIRCUS) BETINA YANG DI INJEKSI EKSTRAK HIPOFISA DENGAN LEVEL BERBEDA Setiawan, Delta; Iskandar, Faruq; Arifin, Hanung Dhidhik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.994 KB)

Abstract

Penelitian ini tujuan mengetahui potensi ekstrak hipofisa kambing terhadap siklus berahi Kambing Kaligesing. Meningkatkan performance tingkah laku awal berahi Kambing Kaligesing betina. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019 di Laboratorium Peternakan Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo. Materi yang digunakan ekstrak hipofisa kambing betina dewasa dan 24 Kambing Kaligesing betina umur 2-4 tahun. Medroxy progestagen acetat untuk penyerempakan berahi. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah T0 (kontrol) penyuntikan 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %; T1 penyuntikan ekstrak hipofisa 0,25 gr dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %; T2 penyuntikan ekstrak hipofisa 0,50 gr dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 8 ulangan. Parameter yang diamati adalah menaiki ternak lain, frekuensi bersuara dan tingkah laku menggerakkan ekor. Data yang diperoleh dianalisis deskriptif dan diuji dengan menggunakan Chisquare. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak hipofisa tidak berpengaruh (P >0,05) terhadap semua parameter. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak hipofisa mampu memperlihatkan gejala berahi tetapi belum mampu meningkatkan performance tingkah laku berahi.