Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERUBAHAN BIOLOGIS AWAL BERAHI KAMBING KALIGESING BETINA YANG DISUNTIK EKSTRAK HIPOFISA DENGAN LEVEL BERBEDA Priatin, Teguh; Iskandar, Faruq; Arifin, Hanung Dhidhik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.559 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak hipofisa dengan level yang berbeda terhadap perubahan vulva dan sekresi lendir serviks sebagai indikator berahi kambing Kaligesing betina. Proses penelitiaandilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dandi Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor kambing Kaligesing betina umur 2 ? 5 tahun yang pernah beranak minimal satu kali. Bahan yang digunakan adalah kelenjar hipofisa dan Medroxy progestagen acetate. Perlakuan yang diberikan adalah T0 (disuntik 5 ml NaCl fisiologis 0,9%), T1 (disuntik ekstrak hipofisa 0,25 g dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9%) dan T2 (disuntik ekstrak hipofisa 0,50 g dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9%). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) subsampling dengan 3 perlakuandan 8 ulangan. Parameter yang diamati adalah perubahan warna vulva, pembengkakan vulva, peningkatan suhu vulva, kelimpahan lendir serviks dan ferning lendirs nerviks. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Chi-square dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan pemberian ekstrak hipofisa tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap semua parameter. Skor warna vulva pada T0: 1, 5, 2; T1: 1, 4, 3 dan T2: 0, 5, 3. Pembengkakan vulva pada T0, T1 dan T2 adalah 0,350 cm, 0,375 cm, 0,387cm. Peningkatan suhu pada T0, T1 dan T2 adalah 0,375 oC, 0,40 0oC, 0,56 2oC. Skor kelimpahan lender serviks pada T0: 5, 2, 1; T1: 3, 3, 2dan T2: 2, 4, 2. Skor ferning lender serviks pada T0: 1, 1, 4, 1, 1, 0; T1: 1, 1, 1, 5, 0, 0 dan T2: 0, 0, 1, 2, 2, 3. Ekstrak hipofisa dapat meningkatkan penampilan berahi antar perlakuan tetapi tidak signifikan (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Pemberian ekstrak hipofisa terhadap Kambing Kaligesing Betina mampu meningkatkan penampilan berahi dilihat dari perubahan warna vulva, pembengkakan vulva, peningkatan suhu vulva, kelimpahan lendir servik dan ferning lendir servik, tetapi belum signifikan.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK YOGURT SUSU KAMBING ETAWA DENGAN SARI BUAH BIT (BETA VULGARIS L.) Setiawan, Beni Pratama; Wibawanti, Jeki W Mediantari; Arifin, Hanung Dhidhik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.083 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi sari buah bit sesuai perlakuan terhadap aktivitas antioksidan dan kualitas organoleptik yogurt susu kambing etawa. Proses penelitiaan dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dan uji aktivitas antioksidan di Laboratorium swasta di Yogyakarta. Bahan yang digunakan susu kambing etawa sebanyak 5 liter, sari buah bit 1/2 liter dan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus, sampel diambil sebanyak 125 wadah plastik dengan isi 25 ml/sampel untuk uji organoleptik dan 20 botol dengan isi 30 ml/sampel untuk uji aktivitas antioksidan. Perlakuan yang diberikan adalah S0 (0%), S5 (5%), S10 (10%), S15 (15%) dan S20 (20%). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamti adalah Aktivitas Antioksidan dan kualitas organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukan perlakuan konsentrasi penambahan sari buah bit berbeda nyata (P<0,05) terhadap aktifitas antioksidan dan warna yogurt namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap aroma, rasa dan teksture yogurt. Hasil aktivitas antioksidan sebesar 17,00, 27,25, 36,17, 40,34 dan 45,01. Nilai warna yogurt sebesar 1,48, 3,16, 3,04, 4,08 dan 4,60. Nilai aroma yogurt sebebsar 2,40, 2,72, 2,64, 2,68 dan 3,08. Nilai rasa yogurt sebesar 1,96, 1,72, 1,88, 2,40 dan 2,48. Nilai tekstur yogurt sebesar 2,68, 2,84, 3,36, 3,28 dan 3,60. Sari buah bit dapat meningkatkan nilai aktivitas antioksidan dan kualitas organoleptik antar perlakuan tetapi tidak terlalu signifikan (P>0,05) pada hasil uji organoleptik pada parameter aroma, rasa dan teksture. Perlu dilakukan penelitian sari buah bit lebih lanjut.
TINGKAH LAKU AWAL BERAHI KAMBING KALIGESING (CAPRA AEGAGRUS HIRCUS) BETINA YANG DI INJEKSI EKSTRAK HIPOFISA DENGAN LEVEL BERBEDA Setiawan, Delta; Iskandar, Faruq; Arifin, Hanung Dhidhik
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL RISET Agribisnis & Peternakan
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.994 KB)

Abstract

Penelitian ini tujuan mengetahui potensi ekstrak hipofisa kambing terhadap siklus berahi Kambing Kaligesing. Meningkatkan performance tingkah laku awal berahi Kambing Kaligesing betina. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019 di Laboratorium Peternakan Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo. Materi yang digunakan ekstrak hipofisa kambing betina dewasa dan 24 Kambing Kaligesing betina umur 2-4 tahun. Medroxy progestagen acetat untuk penyerempakan berahi. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah T0 (kontrol) penyuntikan 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %; T1 penyuntikan ekstrak hipofisa 0,25 gr dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %; T2 penyuntikan ekstrak hipofisa 0,50 gr dalam 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 8 ulangan. Parameter yang diamati adalah menaiki ternak lain, frekuensi bersuara dan tingkah laku menggerakkan ekor. Data yang diperoleh dianalisis deskriptif dan diuji dengan menggunakan Chisquare. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak hipofisa tidak berpengaruh (P >0,05) terhadap semua parameter. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak hipofisa mampu memperlihatkan gejala berahi tetapi belum mampu meningkatkan performance tingkah laku berahi.
PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG KENIKIRTERHADAP ERITROSIT, HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRITBURUNG PUYUH Arifin, Hanung Dhidhik; Rinawidiastuti, Rinawidiastuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh tepung kenikir (Cosmos caudatus Kunth) terhadap eritrosit, hemoglobin dan hematokrit burung puyuh (Cortunix cortunix Japonica). Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo. Burung puyuh betina sebanyak 120 ekor ditempatkan dalam 24 petak kandang. Bahan yang digunakan adalah tepung kenikir (TDK) dan pakan komersil. Alat yang digunakan berupa timbangan digital, blender, dan alat mengambil darah. Perlakuan yang diberikan adalah S0 (0% TK), S1 (5% TK), S2 (10% TK), S3 ( 15% TK), S4 (20% TK) dan S5 (25% TK). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah eritrosit, hemoglobin dan hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tepung daun kenikir tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap eritrosit, hemoglobin dan hematokrit burung puyuh. Eritrosit burung puyuh sebesar 2,9 jt/mm3; 2,36 jt/mm3; 2,75 jt/mm3; 2,40 jt/mm3; 0,75 jt/mm3; 1,83 jt/mm3. Hemoglobin burung puyuh sebesar 14, 63 g/100ml; 11,38 g/100ml; 11,25 g/100ml; 11,25 g/100ml; 11,18 g/100ml; 10,15 g/100ml. Hematokrit burung puyuh sebesar 36,25%; 33,25%; 33,75%; 33,50%; 32,00%; 28,00%. Tepung Kenikir mampu mempengaruhi kondisi fisiologi darah tetapi tidak signifikan (P>0,05). Perlu dilakukan penelitian Tepung Kenikir lebih lanjut.
Produktivitas Burung Puyuh Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kenikir dalam Pakan Komersial Ngatman, Tri; Arifin, Hanung Dhidhik; Rinawidiastuti, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potens dan respon produktivitas burung puyuh dengan pemberian Tepung Daun Kenikir (TDK). Materi yang digunakan adalah 120 ekor burung puyuh betina, TDK dan pakan komersial. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah level TDK 0, 5, 10, 15, 20, dan 25% dari jumlah pakan yang diberikan. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan dan air minum, produksi telur, konversi, dan efisiensi pakan. Data dianalisis menggunkan analisa Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Duncan jika ada perpedaan. Hasil penelitian suplementasi TDK menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan (BK) dengan jumlah 16,18 g; 17,49 g; 18,04 g; 18,29 g; 18,38 g dan 19,25 g.Konsumsi air minum berpengaruh nyata (P<0,05) dengan jumlah 68,93 ml; 77,71 ml; 96,93 ml; 74,78 ml; 71,21 ml dan 77,86 ml. Produksi telur burung berpengaruh nyata (P<0,05) dengan 93,57%; 94,29%; 95%; 87,86%; 87,85% dan 94,28%. Konversi pakan berpengaruh nyata (P<0,05) dengan nilai 1,51; 1,59; 1,64; 1,67; 1,71 dan 1,81. Efisiensi pakan berpengaruh nyata (P<0,05) dengan nilai 66,1%; 63%; 61%; 60,16% ;58,48% dan 55,27%. TDK memiliki potensi sebagai bahan suplement pakan hingga taraf 10% dapat meningkatkan produktivitas dilihat dari produksi telur, konversi dan efisiensi pakan.
Pengolahan Susu Kambing menjadi Yogurt dan Kefir di Lurisae Farm Arifin, Hanung Dhidhik; Nursidiq, Cahyana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lurisae Farm merupakan peternakan kambing yangbergerak bidang pembibitan dan produksi susu.. Lurisae Farmmenghasilkan susu segar 1-2 liter/hari. Lurisae Farm berkeinginanuntuk mengembangkan usaha dalam produksi susu olahan sepertiyogurt dan kefir, akan tetapi masih terkendala dalam pengetahuan,ketrampilan serta alat dan bahan. Kondisi saat ini susu yangdihasilkan dijual dalam kemasan botol ukuran 250 ml tanpapengolahan dan label kemasan, ijin BPOM dan halal serta penjualansusu tanpa melakukan promosi. Tujuan dari kegiatan pengabdian iniadalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra dalampengolahan susu menjadi yogurt dan kefir.Pengabdian dilaksanakandengan melakukan pelatihan, pendampingan dan pemberdayaanterhadap mitra, menggunakan metode ceramah, diskusi, praktek danevaluasi. Hasil menunjukkan bahwa pengabdian yang telahdilaksanakan sangat berpengaruh meningkatkan semangat,komitmen, pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam pengolahansusu menjadi yogurt dan kefir.